News  

Internetan dari Sampah: Ketika Kertas Bekas dan Kresek Jadi Tiket Streaming Gratis

internetan dari sampah

Milenianews.com, Jakarta – Coba bayangin, kamu lagi santai di teras, kopi hangat di tangan, nonton YouTube tanpa waswas kuota habis. Tapi yang bikin beda, kamu nggak bayar internet pakai duit… melainkan pakai sampah.

Yup, kamu nggak salah baca. Sampah. Barang-barang yang biasanya langsung dibuang tanpa mikir dua kali, sekarang bisa ditukar dengan akses internet gratis selama enam bulan penuh. Ini bukan plot film fiksi atau ide absurd anak magang. Ini beneran kejadian—di sebuah sudut Jakarta Selatan, tepatnya di Kelurahan Cipedak, Jagakarsa.

Baca juga: Moonshoot Strategy: Saat PLN Icon Plus Nggak Cuma Cari Cuan, Tapi Ikut Jaga Bumi

Gerakan “From Trash to Connectivity”

Inisiatif keren ini dinamain “From Trash to Connectivity”, dan digerakkan oleh PLN Icon Plus, anak perusahaan PLN yang selama ini kita kenal sebagai penyedia layanan internet dan jaringan. Tapi kali ini, mereka nggak cuma bawa teknologi, tapi juga misi sosial yang progresif.

Lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN Icon Plus berkolaborasi dengan Bank Sampah LASKARU buat ngebangun sistem yang bisa bikin orang geleng kepala—karena kepikiran, “Lah, kok kepikiran ya bikin beginian?”

Konsepnya simpel tapi brilian: warga yang rajin memilah dan menyetor sampah rumah tangga secara rutin, bisa dapetin diskon sampai 60% untuk pemasangan internet ICONNET 35 Mbps. Bahkan bisa dapat layanan gratis selama enam bulan penuh, asal daftar berlangganan selama setahun.

Dari yang tadinya buang sampah sembarangan, sekarang orang bisa dapet Wi-Fi cuma gara-gara mereka mulai peduli dan konsisten setor sampah anorganik. Hemat, berfaedah, dan pro-lingkungan. Paket lengkap.

Mendorong Perubahan Mulai dari Rumah

Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi, bilang bahwa ini bukan cuma program CSR tempelan yang lewat doang. Ini bentuk inovasi sosial yang nyata, sekaligus cara konkret mendukung warga yang mungkin terbatas secara finansial tapi punya semangat besar untuk berkembang.

Sementara itu, Wahyu Toni Hermawan, GM SBU Regional Jakban, menyebut bahwa dari sisi ekonomi, program ini masuk akal. Rata-rata nilai sampah yang disetorkan warga bisa bernilai Rp 3.000–5.000 per hari. Kalau dikumpulin sebulan, lumayan banget buat subsidi biaya internet.

Jadi, kalau biasanya sampah bikin masalah, sekarang justru bisa jadi jawaban.

Koneksi Bukan Cuma Tentang Wi-Fi

“Yang paling keren dari program ini bukan cuma soal dapat Wi-Fi murah atau gratis. Tapi juga soal rasa memiliki dan tanggung jawab kolektif. Warga mulai peduli sama lingkungan, mulai sadar pentingnya memilah sampah, dan pelan-pelan ikut membentuk ekosistem digital yang lebih inklusif dan adil,” ujar Toni saat kunjungan media PLN Icon Plus, Rabu (25/6).

Di dunia yang makin terkoneksi, nggak semua orang punya kesempatan yang sama. Tapi dengan pendekatan seperti ini, kita diajak untuk percaya bahwa kemajuan teknologi bisa dirasakan semua orang. Bahkan dimulai dari hal-hal kecil—botol plastik, kertas bekas, hingga bungkus mi instan yang biasanya dianggap nggak berharga.

Masih Mau Buang Sampah Sembarangan?

Selama ini kita sering nunggu pemerintah atau korporasi buat bergerak. Tapi lewat gerakan ini, PLN Icon Plus menunjukkan bahwa solusi keren bisa muncul dari barang yang selama ini kita anggap sepele.

Baca juga: Kota Pintar Bukan Lagi Khayalan, PLN Icon Plus Ingin Kita Hidup di Masa Depan Mulai Sekarang

Sampah bukan lagi titik akhir. Di tangan yang kreatif dan peduli, sampah bisa jadi pintu pembuka—bukan cuma buat akses internet, tapi juga buat hidup yang lebih sadar dan bertanggung jawab.

Jadi mulai sekarang, pikir dua kali sebelum lempar plastik bekas ke tong campur aduk. Bisa jadi, itu adalah langkah awal kamu menuju Wi-Fi gratis dan lingkungan yang lebih bersih.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *