Milenianews.com, Sukabumi – Workshop Pahlawan Digital yang diselenggarakan di Laska Hotel, Rabu (26/11) lalu, kembali memanas saat Head of DICO Sukabumi, Satia Suhada, naik ke panggung. Pada sesi bertema “AI-Powered Content to Cash” tersebut, ia memperkenalkan cara baru melihat peluang konten digital berbasis AI yang kini menjadi tulang punggung industri kreatif.
Sebelum memasuki materi inti, Satia memperkenalkan DICO (Digital Creative Community) sebagai wadah pengembangan talenta digital kreatif yang telah berkolaborasi dengan berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta. “DICO hadir sebagai ruang bagi para penggiat digital kreatif untuk mengembangkan kreativitasnya. Kami telah bekerja sama dengan banyak pihak untuk menciptakan SDM yang ahli di bidang digital kreatif,” ujarnya.
Baca juga: UBSI Buka Jalan Kreativitas Pelajar Indonesia Melalui BSI Flash dan BSI Digination
Dalam penyampaian materi bertajuk AI-Powered Content to Cash, Satia menekankan bahwa teknologi AI mampu menghadirkan efektivitas baru dalam proses produksi konten. “Di era AI ini, pembuatan konten untuk menghasilkan uang bisa jauh lebih mudah dan efektif,” jelasnya.
Namun, Satia meluruskan bahwa konsep content to cash bukan berarti uang datang secara instan.
“Cash, di sini bukan soal langsung dapat uang. Melainkan melalui portofolio kilat, peluang baru, dan aset digital yang kita hasilkan untuk menuntun kita pada penghasilan,” tambahnya.
Satia juga memperkenalkan sejumlah tool AI pendukung yang dapat digunakan untuk mempercepat proses pembuatan konten, baik dalam bentuk gambar, video, maupun penulisan kreatif. Hal ini dinilai penting untuk membantu para peserta mengeksplorasi kemungkinan yang dapat mereka kembangkan.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa AI bukanlah pusat dari kreativitas, melainkan alat bantu. “AI hanya sebuah alat untuk mengembangkan kreativitas kita. Kekuatan kreatif itu lahir dari diri kita sendiri,” tegasnya.
Ia bahkan mengingatkan agar para peserta tidak takut terhadap AI, tetapi justru waspada terhadap orang-orang yang kreatif dan menguasai teknologi AI. “Jangan takut pada AI, tapi takutlah pada orang yang memiliki kreativitas tinggi dan menguasai AI,” ujarnya.
Satia pun menutup sesinya di workshop yang digelar Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kampus Sukabumi yang terkenal sebagai Kampus Digital Kreatif, ini dengan kalimat yang menjadi highlight utama pemaparannya, “Kreativitas adalah energi, dan AI adalah akseleratornya.”
Penyampaian tersebut disambut antusias oleh peserta yang terdiri dari guru, siswa, dan mahasiswa. Banyak di antara mereka yang merasa semakin memahami bagaimana AI dapat menjadi mitra strategis dalam membangun portofolio digital dan membuka peluang penghasilan baru.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.













