News  

Forum Pakar MLH PP Muhammadiyah: Islam Sangat Perhatikan Perubahan Iklim

Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah menggelar  Forum Pakar Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah “Peran dan Penguatan Gerakan Muhammadiyah Dalam Mitigasi Perubahan Iklim” di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (30/5/2023). (Foto: Dok RD Institute)

Milenianews.com, Jakarta- Islam adalah agama yang sangat memerhatikan perubahan iklim. Hal itu ditegaskan dalam Alquran maupun Hadits Rasulullah Muhammad SAW.

Hal itu mengemuka dalam acara Forum Pakar Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah “Peran dan Penguatan Gerakan Muhammadiyah Dalam Mitigasi Perubahan Iklim” yang diadakan oleh Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Kegiatan yang diikuti secara luring dan daring itu dibuka oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. H. Anwar Abbas  M.M., M.Ag. Adapun narasumber yang ditampilkan adalah Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri M.S. (Dewan Pakar Muhammadiyah, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI), Prof. Dr. Ir. Prabang Setyono M.Si., C.EIA., IPM. (Dewan Pakar MLH Muhammadiyah, Guru Besar Universitas Sebelas Maret), dan Prof. Dr. Ir. Susamto W. Somowiyarjo M.Sc  (Dewan Pakar MLH Muhammadiyah, Guru Besar Universitas Gadjah Mada).

Lima Prinsip Islam

Salah satu narasumber, Prof. Rokhmin Dahuri menyebutkan setidaknya ada lima prinsip Islam dalam memperhatikan perubahan iklim. Pertama, manusia sebagai individu maupun kelompok (masyarakat, bangsa) harus mengendalikan atau menurunkan laju konsumsi SDA beserta segenap produk turunannya.

“Kedua, manusia sebagai individu maupun kelompok (masyarakat, bangsa) harus mengendalikan atau menurunkan laju emisi GRK dan pembuangan limbah (padat dan cair) ke alam,” kata Prof. Rokhmin yang membawakan makalah berjudul ”Pendekatan Teknologi, Politik, dan Teologis Dalam Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Global”.

Ketiga, cara-cara (teknologi) dalam eksplorasi, pemanfaatan (eksploitasi, produksiA) SDA, pengolahan, distribusi dan marketing SDA harus ramah lingkungan.

Keempat, design and construction with nature (perancangan dan konstruksi sesuai alam) .  Dan kelima, implementasi pola hidup sederhana, care and share (peduli dan berbagi).

“Kelima prinsip di atas diwajibkan dan merupakan sunah dalam Islam (Alquran dan Hadits),” kata Prof. Rokhmin yang juga Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University.

Ia lalu mengutip sejumlah ayat Alquran. Antara lain,  “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Quran Surat Al A’raf : 56)

Juga, “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum: 41)

Prof. Rokhmin juga mengutip sejumlah Hadits Rasulullah SAW. “Makanlah ketika terasa lapar, dan berhentilah sebelum kenyang.” Kemudian, “Dalam berwudlu harus sehemat mungkin menggunakan air.” (HR. Bukhari). Juga, “Bukan umatku, jika seorang bisa tidur nyenyak, sementara tetangganya pengangguran dan miskin.” (HR.Bukhari)

Prof. Rokhmin juga menguraikan peran Muhammadiyah dalam mitigasi dan adaptai perubahan iklim.  Antara lain, inovasi dan teknologi ramah lingkungan dan low carbon; peningkatan kesadaran; peningkatan kapasitas; advokasi di tingkat daerah, nasional dan global; dan advokasi nilai-nilai Islam.

“Selain itu, pengembangan pilot projects sebagai role models; serta advokasi Good Governance dan Law Enforcement,” ujar Prof. Rokhmin Dahuri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *