Milenianews.com, Jakarta – Sutradara Eden Junjung dalam film terbarunya “Angkara Murka” mengangkat wujud kegelisahan terhadap berbagai bentuk ketidakadilan. Khususnya yang tersembunyi di balik proyek-proyek besar dan ambisi kekuasaan.
Baca juga: Film Sutradara Perempuan Menjadi Debut Pembuka Festival Film Cannes ke-78
“Film ini lahir dari kegelisahan akan pengorbanan-pengorbanan yang seringkali dianggap wajar. Dalam narasi pembangunan dan kemajuan, ada jiwa-jiwa yang dikorbankan. Angkara Murka mencoba memberi suara pada yang terpinggirkan,” ujar Eden, dalam keterangan pers, Jum’at (16/5) di Jakarta.
Film bergenre misteri-thriller yang diproduksi oleh Forka Films ini merupakan eksplorasi kelam atas kuasa. Serta pengkhianatan, dan kehancuran batin manusia. Dalam atmosfer penuh ketegangan, film ini menyoroti sisi gelap kekuasaan lokal yang menuntut tumbal dalam artian sesungguhnya.
Produser dari Forka Films, Ifa Isfansyah, menyampaikan bahwa “Angkara Murka” adalah manifestasi kemarahan yang sangat relevan.
“Kami ingin menghadirkan kisah yang tak hanya menghantui secara visual dan emosional. Akan tetapi juga mengguncang kesadaran sosial. Eden Junjung membawa nafas baru pada sinema kita,” ujar Ifa.
Salah satu pemeran utama, Raihaanun, mengungkapkan tantangan emosional saat mendalami karakternya. Ia memerankan sebagai seorang ibu yang terjebak dengan pilihan pahit, antara keluarga atau tunduk pada sistem kekuasaan yang korup.
“Ini bukan sekadar peran, tapi pengalaman spiritual. Banyak adegan yang membuat saya menangis. Bahkan setelah kamera dimatikan,” ungkap Raihaanun.
Film ini juga diiringi lagu dari band punk asal Purbalingga, Sukatani, berjudul “Tumbal Proyek” yang menjadi soundtrack resmi film.
Baca juga: Ghea Indrawari Jadi Salah Satu Pengisi OST Film “Dendam Malam Kelam”
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.