Milenianews.com, Jakarta – Elon Musk mengajukan gugatan terhadap OpenAI dan CEO-nya, Sam Altman. Gugatan ini menyatakan bahwa perusahaan di balik ChatGPT telah menyimpang dari misi nirlabanya dengan bermitra dengan Microsoft senilai USD13 miliar. Elon menilai OpenAI telah menyimpan kode untuk produk AI generatif terbarunya sebagai rahasia.
Melansir dari CNN, Elon Musk, salah satu pendiri OpenAI pada tahun 2015, telah meninggalkan perusahaan tersebut dan mendirikan perusahaannya sendiri yang bernama xAI. Gugatan tersebut diajukan pada hari Kamis (29/2) akhir bulan lalu, di pengadilan negara bagian California.
Gugatan ini mengklaim bahwa perusahaan dan kemitraannya dengan Microsoft melanggar piagam pendirian OpenAI yang merupakan pelanggaran kontrak.
Baca juga: 7 Hal Pemimpin yang Membawa Perubahan bagi Pemuda Emas di Masa Kini
Elon Musk minta OpenAI kembalikan profit dari bisnisnya
Elon meminta Altman, serta salah satu pendiri, Greg Brockman, untuk mengembalikan keuntungan yang diperoleh dari bisnis tersebut.
OpenAI didirikan untuk menjaga ancaman serius yang dipercayai para pendiri sebagai kecerdasan buatan generatif atau AGI, terhadap umat manusia. Perusahaan tersebut membentuk dewan pengawas untuk meninjau setiap produk yang dibuat dan kode produknya dibuat publik.
Namun, Altman, Brockman, dan Ilmuwan Kepala Ilya Sutskever pada tahun 2019 membentuk OpenAI LP, sebuah entitas berorientasi laba yang ada dalam struktur perusahaan yang lebih besar.
Perusahaan berorientasi laba tersebut mengubah valuasi OpenAI dari yang tidak berharga menjadi USD90 miliar dalam beberapa tahun saja. Altman dinilai sebagai dalang rencana tersebut serta kunci kesuksesan perusahaan.
Gugatan tersebut juga mencatat krisis kepemimpinan yang mencolok tahun lalu yang menyebabkan pemecatan sementara Altman dari perusahaan. Hal ini tampaknya karena kekhawatiran beberapa anggota dewan mengenai risiko kecerdasan buatan.
Setelah beberapa hari ketidakpastian dan intervensi oleh Microsoft, Altman dipulihkan ke posisinya menjadi CEO. Hal ini dianggap sebagai kemenangan bagi mereka yang mencari komersialisasi teknologi AI.
Baca juga: Elon Musk Sukses Tanam Chip Pertama ke Manusia
Gugatan tersebut menegaskan bahwa OpenAI telah meninggalkan misi nirlabanya dalam mengejar keuntungan, meskipun keputusan Dewan masih belum dijelaskan secara rinci.
Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, meninggalkan OpenAI pada tahun 2018. Dia terus bersuara menentang bahaya kecerdasan buatan, sementara dalam gugatannya, dia menggambarkan para pemimpin OpenAI saat ini sebagai orang yang rakus dalam mengejar keuntungan, sementara ia dan sebagian lainnya melihat AGI sebagai ancaman eksistensial.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.