Milenianews.com, Jakarta – Nakayama, petani asal Shimotsuma, Kamaniwa, Jepang, berhasil meraih predikat sebagai petani timun terbaik se-Jepang berkat inovasi dan ketekunannya. Ia dikenal menghasilkan timun berkualitas tinggi dengan akar yang kuat melalui teknik stek bibit dari Thailand dan Indonesia.
Baca juga: Anak Petani Ciasem Tembus IPB University Lewat Jalur Prestasi
Prestasi ini diraih di wilayah Shimotsuma, Kamaniwa, Jepang, di mana Nakayama mengelola lahan pertanian timunnya dengan dukungan teknologi dan sistem pengelolaan modern.
Dalam sebuah kunjungan tani pada Minggu (10/8), Nakayama membagikan pengalamannya, mulai dari perjalanan karier, inovasi, hingga strategi mempertahankan kualitas panen.
Nakayama telah berprofesi sebagai petani selama 55 tahun. Sepanjang kariernya, ia hanya mengalami kerugian dua kali akibat bencana alam, yakni banjir dan badai besar yang merusak green house-nya.
Menurutnya, kolaborasi antarpetani dan pemerintah sangat penting untuk menjaga kestabilan pangan. Ia juga menekankan bahwa sertifikasi petani di Jepang, meski tidak wajib, sangat membantu untuk mendapatkan pinjaman modal dari komunitas petani dan pemerintah.
Teknologi membantu hadapi tantangan musim
Berkat perencanaan matang dan dukungan teknologi, Nakayama kini dapat memprediksi cuaca, memilih media tanam yang tepat, serta mengatasi tantangan musim. Dalam pengelolaan lahan, ia memanfaatkan berbagai peralatan modern seperti mesin pembajak tanah, pemanen padi, hingga penggiling pagi. Ia menjelaskan, “Sekali panen, kami mendapat 4.000 buah timun dengan dua kali panen dalam setahun, satu pohonnya bisa kurang lebih 100 buah. Setelah panen juga hasil panen kita kirim ke koperasi yang nanti membantu dalam proses distribusi ke pasar.”
Sistem jual beli hasil panen di Jepang, kata Nakayama, sudah diatur dengan baik oleh pemerintah sehingga petani tidak khawatir terkait pasokan berlebih maupun pasar. Ia membagi hasil panen menjadi kategori Grade A, B, C, dan D yang memengaruhi harga jual. Dalam setahun, pendapatan kotor yang ia peroleh bisa lebih dari 1 miliar rupiah.
Baca juga: Dari Keluarga Petani, Siapa Sangka Jack Ye Sekarang Punya 5.000 Toko
“Tanaman timun ini merupakan hasil stek dari timun Thailand dan Indonesia, sehingga menghasilkan akar yang lebih kuat dan kualitas rasa yang lebih baik,” ucapnya. Menurut Nakayama, bertani merupakan pekerjaan yang tidak memiliki risiko selain bencana alam.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.