News  

Diskusi Publik Ikopin University-ICMI Orwil Jabar, Prof. Rokhmin Beberkan Langkah Turunkan Stunting

Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MSc menjadi salah satu narasumber Diskusi Publik “Meningkatkan Ketahanan Pangan Dan Menurunkan Stunting” Kolaborasi Ikopin University dengan ICMI Orwil Jawa Barat di Kampus IKOPIN University, Jatinangor, Jawa Barat, Rabu (30/8/2023). (Foto: Dok RD Institute)

Milenianews.com, Jatinangor–  Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MSc  menyatakan, bahwa pangan memiliki peran strategis bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kedaulatan bangsa. Untuk itu, ia meminta tiap wilayah di Indonesia berkonsentrasi dalam mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan.

Hal itu dikatakan Prof. Rokhmin Dahuri dalam paparannya pada  Diskusi Publik “Meningkatkan Ketahanan Pangan Dan Menurunkan Stunting” Kolaborasi Ikopin University dengan  ICMI Orwil Jawa Barat di Kampus IKOPIN University, Jatinangor, Jawa Barat, Rabu (30/8/2023).

“Pangan menentukan tingkat kesehatan, kecerdasan, dan kualitas SDM. ‘You are What you eat’ (FAO dan WHO, 2000). Kualitas SDM adalah kunci kemajuan sebuah bangsa!” kata Prof. Rokhmin Dahuri yang membawakan makalah dengan tema “Pembangunan Kedaulatan Pangan Untuk Mengatasi Stunting Dan Mensejahterakan Rakyat”.

Ia menambahkan, dalam jangka panjang, kekurangan pangan dan gizi buruk akan mewariskan generasi yang lemah, kurang cerdas, dan tidak produktif – a lost generation. “Dengan kualitas SDM semacam ini, tidaklah mungkin sebuah bangsa bisa maju, sejahtera, dan berdaulat,” ujarnya.

Sembuhkan dan Cegah Stunting

Setelah membahas secara gamblang urgensi kedaulatan pangan bagi suatu bangsa dan dampak buruk kurang gizi,  Prof. Rokhmin  mengupas Langkah-langkah menyembuhkan dan mencegah stunting, dan meningkatkan produktivitas pangan berkelanjutan.

Prof. Rokhmin menjelaskan bahwa dibutuhkan strategi mewujudkan cara penyembuhan dan pencegahan stunting, antara lain: Pengentasan kemiskinan, sehingga semua rakyat Indonesia hidup sejahtera, pendapatan angkatan kerja > USD 375 (Rp 5.625.000)/orang/bulan.

Selain itu, penyuluhan dan pelatihan, khususnya untuk ibu-ibu, tentang kebersihan (sanitasi, higienis), kesehatan, gizi yang sehat dan berimbang, pola makan, dan pola asuh. Intervensi asupan makanan yang sehat, dan bergizi seimbang; dan medis bagi anak-anak yang menderita stunting; dan ibu-ibu yang sedang hamil.

“Strategi pengembangan kolaborasi pentahelix untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan mengatasi stunting,” ujar Prof. Rokhmin yang juga ketua umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI).

Di samping itu, membangun korporasi bisnis pangan terintegrasi (pasca produksi – produksi on-farm – industri pengolahan – pemasaran) yang menggabungkan sejumlah UMKM produksi on-farm berbasis satu jenis komoditas (seperti beras, jagung, bawang, buah, sayur, udang, ikan, dan ayam) di dalam satu kawasan.

“Mengundang investor besar (korporasi), seperti BUMN, BUMD, Swasta Nasional, atau MNC (Multi National Corporation) untuk membangun industri pengolahan pangan di daerah (kabupaten atau kota) dan bermitra secara win-win dengan UMKM produsen pangan (petani dan nelayan),” papar Rokhmin.

Bisnis utama korporasi, kata dia,  pembelian komoditas pangan dari petani dan nelayan, penjualan sarana produksi, pengolahan komoditas pangan, dan pemasaran.  Korporasi bisa berusaha di on-farm, tetapi dengan volume produksi < 50% kapasitas pengolahan industri (pabrik)-nya.

“Mengundang investor besar (korporasi), seperti BUMN, BUMD, Swasta Nasional, atau MNC (Multi National Corporation) untuk membangun industri pengolahan pangan terintegrasi, yang dari hulu sampai hilir dikerjakan sendiri, di daerah (kabupaten atau kota),” ujarnya.

Penduduk setempat sebagai pegawai (direksi, manager, atau staf) dan pekerja di on-farm maupun off-farm, dengan gaji atau upah yang mensejahterakan mereka secara berkelanjutan.  “Upah Minimum = US$ 375 (Rp 5,6 juta)/bulan, ditambah tunjangan-tunjangan lainnya,” kata Prof. Rokhmin Dahuri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *