Milenianews.com, Jakarta – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, langsung mengambil tindakan tegas di hari pertamanya menjabat dengan menonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 6 Depok.
Keputusan ini diambil karena adanya dugaan pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan karyawisata serta tuduhan pungutan liar (pungli) terhadap orang tua siswa.
Baca juga: Sertifikat Mengemudi Berpeluang Perluas Pungli
Dalam keterangannya di kompleks Istana Kepresidenan mengutip dari Antara, Jakarta, Kamis (20/2), Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk menegakkan aturan sejak hari pertama bertugas sebagai Gubernur Jabar.
“Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja. Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan kepala SMA Negeri 6 Depok,” ujarnya.
Dedi menjelaskan bahwa oknum kepala sekolah tersebut melanggar Surat Edaran Pj Gubernur Jabar yang sebelumnya telah melarang siswa untuk melakukan perjalanan ke luar provinsi.
Selain itu, dugaan pungli yang membebani orang tua siswa semakin memperkuat alasan untuk mengambil langkah tegas.
Guna memastikan transparansi dalam kasus ini, Dedi telah mengutus tim inspektur untuk menyelidiki lebih dalam laporan pungutan liar yang dilakukan oleh pihak sekolah.
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Jabar untuk menegakkan aturan dan memastikan pendidikan di Jawa Barat berjalan dengan transparan serta bebas dari praktik yang merugikan masyarakat,” lanjutnya.
Baca juga: Apa dan Bagaimana Wisuda Anak Sekolah?
Keputusan ini mendapat sorotan publik dan menjadi langkah awal yang menunjukkan keseriusan Dedi Mulyadi dalam menertibkan sektor pendidikan di Jawa Barat.
Pemerintah provinsi menegaskan bahwa setiap pelanggaran aturan dan penyalahgunaan wewenang tidak akan ditoleransi demi menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan bersih dari praktik pungli.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.
