News  

Dari Ijazah Digital Sampai Ujian Esai Dinilai AI, Begini Cara UBSI Bawa AI ke Dunia Kampus

Ujian Esai Dinilai AI

Milenianews.com, Sukabumi – Bayangkan ijazah nggak bakal hilang lagi karena sudah digital, atau ujian esai yang dinilai langsung oleh AI tanpa harus nunggu dosen koreksi manual. Kedengarannya futuristis? Ternyata, ini sudah jadi kenyataan di Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) yang terkenal sebagai Kampus Digital Kreatif.

Hal itu diungkapkan oleh Verry Riyanto, Head of Technology and Information UBSI, dalam acara Independence Day: Artificial Intelligence Conference’25 yang digelar Digital Creative Community (DICO) di Hotel Laska Sukabumi, Kamis (14/8) lalu.

“Di UBSI, semua sistem sudah terintegrasi. Dari pendaftaran mahasiswa baru, pembayaran kuliah, ujian, sampai konsultasi dosen, semua ada dalam satu platform. Bahkan ijazah kami sudah digital. Jadi kalau ada perusahaan mau verifikasi, tinggal scan barcode saja,” jelas Verry dalam paparan materinya di Sukabumi, Kamis (14/8).

Baca juga: Independence Day: Artificial Intelligence Conference’25 Buktikan AI Bukan Ancaman, Tapi Mitra Produktivitas

Tidak berhenti di situ, UBSI juga bikin terobosan lewat AI reviewer otomatis untuk proposal hibah dosen. Proses yang biasanya butuh berhari-hari, bahkan berminggu-minggu, sekarang bisa kelar cuma dalam 33 detik!

UBSI juga lagi mengembangkan sistem AI untuk menilai jawaban esai. Jadi, mahasiswa cukup nulis esai mereka, lalu AI akan menganalisis dan memberikan penilaian sesuai dataset yang sudah ada. Praktis banget, tanpa aplikasi tambahan.

Meski begitu, Verry menegaskan AI bukan berarti bikin mahasiswa bisa “curang” atau malas belajar. “Saya kasih tugas, silakan pakai ChatGPT, Gemini, atau Copilot. Tapi saat presentasi, saya tanya, ‘Kamu paham nggak maksud jawabanmu?’ Nah, di situlah letak tanggung jawabnya,” ujarnya.

Baca juga: Jadi Sponsor Utama, UBSI Tawarkan Beasiswa Kuliah Bagi Para Peserta Independence Day Artificial Intelligence Conference

Menurutnya, AI adalah alat bantu, bukan jalan pintas. Justru dengan memahami cara kerja AI, mahasiswa dan guru bisa lebih kritis, bisa membedakan mana konten asli, mana yang buatan mesin, bahkan mana yang hoax.

AI itu bukan menggantikan kita. Sebaliknya, dengan tahu AI, kita jadi lebih peka. Jadi bisa ambil tindakan preventif,” tegasnya menutup sesi.

Pemaparan Verry bikin banyak peserta manggut-manggut kagum. Sebagai sponsor utama dalam acara tersebut, UBSI pun jadi contoh nyata bagaimana kampus bisa jadi pionir dalam memanfaatkan AI, bukan hanya sekadar ikut-ikutan tren, tapi benar-benar membangun ekosistem pendidikan modern yang relevan dengan zaman.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *