Milenianews.com, Jakarta – China mengeluarkan peringatan tegas kepada negara-negara mitra dagangnya agar tidak tunduk pada tekanan Amerika Serikat yang ingin mengisolasi China dalam perang tarif yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump.
Dalam pernyataan resmi dari Kementerian Perdagangan, China menanggapi laporan bahwa AS sedang mencoba menukar pembebasan tarif dengan syarat pembatasan perdagangan dengan China.
Baca juga: Donald Trump Tangguhkan Tarif Terhadap Puluhan Negara, Namun Perketat Tekanan pada Tiongkok
China melalui Kementerian Perdagangan memberikan peringatan ini kepada negara-negara mitra dagangnya. Peringatan ini muncul setelah Presiden Xi Jinping melakukan kunjungan diplomatik ke Vietnam, Malaysia, dan Kamboja, di mana ia memposisikan China sebagai mitra ekonomi yang stabil dan pendukung perdagangan bebas, berlawanan dengan kebijakan perdagangan AS yang berubah-ubah.
Di pihak lain, Presiden Donald Trump yang memimpin kebijakan tarif AS, juga mendorong negara-negara untuk membatasi perusahaan China di wilayah mereka.
Peringatan ini diberikan setelah Xi Jinping mengunjungi Vietnam, Malaysia, dan Kamboja. Selain itu, ketegangan antara China dan AS terkait kebijakan tarif berlangsung di berbagai negara mitra dagang di seluruh dunia yang akhirnya menyebabkan perang tarif.
Kunjungan Diplomatik Presiden Xi Jinping ke Negara Asia Tenggara
Peringatan ini dikeluarkan setelah Presiden Xi Jinping melakukan kunjungan diplomatik dan bersamaan dengan masa tenggang 90 hari yang diberikan oleh Presiden Trump untuk menghentikan sebagian besar tarif terhadap negara-negara, dengan kenaikan tarif terhadap barang-barang China mencapai 145%. Kebijakan ini sedang dalam masa tenggang yang berakhir dalam waktu dekat.
China mengeluarkan peringatan tersebut karena AS mencoba menekan negara-negara mitra dagangnya agar membatasi perdagangan dengan China dengan imbalan pembebasan tarif.
Pihak China menegaskan bahwa mengorbankan kepentingan pihak lain demi keuntungan sesaat, seperti pembebasan tarif, tidak akan menguntungkan siapa pun. China juga menegaskan bahwa mereka tidak akan menerima kesepakatan yang merugikan kepentingannya dan siap mengambil langkah balasan.
China menanggapi tekanan AS dengan mengancam akan mengambil langkah balasan jika negara-negara mitra dagangnya tunduk pada permintaan AS. Sebagai respons terhadap kebijakan AS, China menaikkan tarif barang-barang AS hingga 125%, membatasi film Hollywood, dan mengembalikan dua pesawat Boeing ke AS.
Baca juga: China Balas Dendam ke AS, Ekonomi Indonesia di Ujung Tanduk?
Selain itu, China terus menunjukkan kekuatan militernya, termasuk latihan tembak di dekat Australia dan ketegangan dengan Taiwan, Filipina, serta Jepang. Negara-negara mitra tetap berhati-hati karena mereka masih memiliki ketergantungan pada pasar AS, meskipun China merupakan mitra dagang besar.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.