Milenianews.com, Ternate— Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Maluku Utara menggelar Rapat Koordinasi Swasembada Pangan 2025 di Hotel Batik, Ternate, Kamis (15/5/2025) sebagai langkah strategis memperkuat kolaborasi lintas sektor guna mencapai ketahanan pangan berkelanjutan di wilayah tersebut. Kegiatan ini menghadirkan 83 peserta dari unsur pemerintah pusat dan daerah, petani, pelaku usaha, serta perwakilan Dinas Pertanian dari seluruh kabupaten/kota, termasuk Pulau Taliabu yang mengikuti secara daring.
Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Drs. H. Samsuddin A. Kadir, M.Si., membuka acara dan menekankan bahwa pencapaian swasembada pangan memerlukan komitmen kuat dari seluruh pemangku kepentingan. “Produksi beras Maluku Utara baru mencukupi 21,2% kebutuhan masyarakat, menyisakan defisit sebesar 115.353 ton pada 2024,” ungkapnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Sebagai bentuk keseriusan bersama, dilakukan penandatanganan komitmen oleh kepala dinas pertanian se-Maluku Utara. Kepala BRMP Maluku Utara, yang berhalangan hadir diwakili oleh Dr. Chris Sugihono, STP., MP menyampaikan bahwa hingga Mei 2025, capaian Luas Tambah Tanam masih rendah 9,6% untuk padi sawah dan 3,2% untuk padi gogo dengan kendala utama keterbatasan irigasi, benih, dan alat mesin pertanian. Namun, pihaknya, tetap optimis bahwa swasembada benih adalah fondasi utama menuju swasembada beras.

Rakor dibagi dalam dua sesi diskusi. Sesi pertama menghadirkan narasumber dari Dinas Pertanian Provinsi yang membahas strategi pembangunan pertanian (Maluku Utara Bangkit 2025), sinkronisasi program irigasi, dan pentingnya validitas data KSA. Sesi kedua menghadirkan narasumber Kementerian Pertanian secara daring, yang memaparkan kebijakan penyuluhan, strategi peningkatan produksi padi, serta pengembangan padi gogo untuk lahan kering.
Pada kegiatan rakor juga dilaksanakn pemberian penghargaan untuk Dinas Pertanian Kabupaten Halmahera Timur sebagai Kabupaten Teraktif dalam pelaporan Luas Tambah Tanam untuk mendukung swasembada pangan yang diberikan oleh PJ Swasembada Pangan Provinsi Maluku Utara.
Kegiatan ini ditutup dengan pembacaan rumusan rapat koordinasi yang menekankan pentingnya sinergi, percepatan LTT, penguatan sistem perbenihan, dan peningkatan peran penyuluh. Semua pihak berkomitmen menjadikan potensi lahan, air, dan SDM lokal sebagai kekuatan untuk mewujudkan Maluku Utara sebagai lumbung pangan masa depan.












