News  

Berkunjung ke Uzbekistan, Megawati Ziarah ke Makam Imam Bukhari

Presiden kelima RI Prof. Dr. (HC)  Megawati Soekarnoputri berziarah ke makam Imam Bukhari dan mengunjungi Pusat Penelitian Ilmiah Imam Bukhari (Imam Bukhari International Scientific Research Center),  di Samarkand, Jumat (20/9/2024).  Tampak Megawati berdoa di depan makam Imam Bukhari. (Foto: Dok DPP PDI Perjuangan) 

Milenianews.com, Samarkand— Presiden kelima RI Prof. Dr. (HC)  Megawati Soekarnoputri berkunjung ke Rusia dan Uzbekistan sejak akhir pekan lalu. Ia memberikan kuliah umum di Universitas St. Petersburg, Rusia; memberikan keynote speech di foum rektor universitas se-Rusia; dan mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Silk Road University  Samarkand, Uzbekistan.

Selama berada di Uzbekistan, Megawati menyempatkan diri berziarah ke makam Imam Bukhari di Desa Khartang,  yang berjarak sekitar 25 km dari Samarkand, Jumat (20/9/2024).

Imam Bukhari lahir di Bukhara, Uzbekistan, 21 Juli 810   (tahun 194 H) dan wafat serta dimakamkan  di Xo’ja Ismoil, Samarkand, pada 1 September 870  (tahun 256 H).

Pemilik nama lengkap Abu Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibn Bardizbah al-Ju’fi al-Bukhari ini  merupakan salah seorang perawi hadits terkemuka yang dijuluki sebagai Amirul Mukminin fil Hadits atau pemimpin orang-orang yang beriman dalam hal ilmu hadis. Imam Bukhari adalah ahli hadits penyusun Kutubus Sittah (kitab induk hadits dalam Islam) pada era Dinasti Abbasiyah.  Salah satu karyanya yang terkenal adalah Shahih al-Bukhari, kitab koleksi hadis yang ia susun selama 16 tahun.Kitab Shahih al-Bukhari merupakan kitab pertama yang disusun hanya memuat hadis-hadis shahih saja. Dalam kitab ini termuat 9.082 hadis yang sebagiannya berulang-ulang yang diseleksi al-Bukhari dari 600.000 buah hadis yang dikumpulkannya.

Siaran pers yang diterima Milenianews.com, Sabtu (21/9/2024) menyebutkan, seusai mengunjungi makam Imam Bukhari, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri  dan rombongan menyambangi Pusat Penelitian Ilmiah Imam Bukahari (Imam Bukhari International Scientific Research Center),  di Samarkand.

Dalam kunjungan tersebut, Megawati didampingi Dr. Ahmad Basarah (ketua Bidang Luar Negeri DPP PDIP),  Bintang Puspayogo (menteri Perlindungan Perempuan dan Anak), Prof. Dr. Rokhmin Dahuri (ketua DPP PDIP Bidang Kelautan dan Perikanan), Wiryanti Sukamdani (ketua DPP PDIP Bidang Pariwisata), Prof. Dr. Amrullah Octavian (wakil ketua BRIN), Dr. Rima (deputi BPIP), dan Prof. Dr. Conie R. Bakrie (dosen Saint Petersburg University).

Megawati Soekarnoputri (ketujuh dari kiri, berbaju merah) bersama rombongan saat mengunjungi makam Imam Bukhari dan Pusat Penelitian Ilmiah Imam Bukhari  di Samarand, Uzbekistan, antara lain Dr. Ahmad Basarah (ketua Bidang Luar Negeri DPP PDIP), Bintang Puspayogo (menteri Perlindungan Perempuan dan Anak), Prof. Dr. Rokhmin Dahuri (ketua DPP PDIP Bidang Kelautan dan Perikanan), Wiryanti Sukamdani (ketua DPP PDIP Bidang Pariwisata), Prof. Dr. Amrullah Octavian (wakil ketua BRIN), Dr. Rima Agristina  (deputi BPIP), dan Prof. Dr. Conie R. Bakrie (dosen Saint Petersburg University).  (Foto: Dok DPP PDI Perjuangan)

Dalam kesempatan tersebut, Megawati  mendengarkan paparan penerjemah Maksud Khosimov dan Wakil Direktur Pusat Penelitian Internasional Imam Bukhari, Otabek Mukhammadiev.

Megawati menyempatkan diri berkeliling melihat koleksi museum ini. Ada beragam catatan dari hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari di museum ini.

Baca Juga : Inilah Janji Allah SWT bagi Muslim dan Muslimah yang Beriman dan Bertakwa

Museum ini juga menggambarkan jalur perjalanan Imam Bukhari di masa lalu terkait hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Dari sebuah gambar, Bukhari, menempuh perjalanan ke kawasan Arab di mana Nabi Muhammad menyebarkan Islam.

Seperti diketahui, paada tahun 210 H, Imam Bukhari  bersama ibu dan saudaranya menunaikan ibadah haji. Pesona kota Mekkah dengan ulama-ulama ilmu hadis yang mumpuni membuat Imam Bukhari  betah dan tidak kembali ke negeri asal bersama ibu dan saudaranya.

Di kota kelahiran Rasulullah SAW itu, Imam Bukhari mulai merintis jalan untuk meneliti dan menyaring hadits. Dan atas dorongan gurunya, Ishaq Rahawaih, ia berhasil memperoleh prestasi besar dalam pengumpulan hadis-hadis shahih dengan menerapkan seleksi ketat dan waktu yang cukup panjang.

Hadits-hadits yang ia kumpulkan inilah yang kemudian membawa dirinya menjadi pemuka ahli hadis sepanjang zaman. Dalam kumpulan kitab shahihnya, Imam Bukhari memasukkan sekitar 9.082 hadis dari 100 ribu hadis yang telah dihafalkan dan 600 ribu hadis yang beredar di kalangan masyarakat (sumber: www. Republika.co.id)

Selain catatan dari hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, ada juga sejumlah benda seperti alat tulis dan peralatan lain yang ditampilkan di museum ini.

Megawati terlihat mendengarkan dengan serius dan sesekali bertanya terkait sejarah hidup Bukhari kepada penerjemah Maksud Khosimov dan Wakil Direktur Pusat Penelitian Internasional Imam Bukhari, Otabek Mukhammadiev.

Setelah itu, pengelola museum meminta kesediaan Megawati untuk memberikan testimoni yang direkam secara khusus.

Putri Proklamator Bung Karno ini pun menyampaikan terima kasihnya atas sambutan dan keramahan yang diberikan pengelola museum terhadap dirinya.

Dalam kesempatan itu, Megawati kemudian menuliskan pesan khusus dan harapannya di buku yang telah disiapkan.

Dalam pesannya itu, Megawati mengenang Presiden pertama RI Ir. Soekarno atau Bung Karno yang memperkenalkannya dengan hadits-hadits riwayat Bukhari. Berikut petikan pesan khusus Megawati:

Bagi saya beliau (Imam Bukhari, Red) seorang manusia yang luar biasa membuka tabir pengetahuan Islam dalam buny-bunyi  yg ada di hadits  (petunjuk dari Nabi Muhammad SAW). LUAR BIASA sekali untuk membuat manusia-manusia  secara islami tidak hanya melantunkan “suara” Al Quran tapi melaksanakan dengan  hadits Nabi Muhammad SAW.

Setengah bercanda, Megawati meminta penerjemah Maksud Khosimov menjelaskan tulisannya itu kepada Wakil Direktur Pusat Penelitian Internasional Imam Bukhari, Otabek Mukhammadiev.

Ada pemandangan menarik saat ziarah berlangsung yakni saat Megawati terlihat sambil menitikkan air mata saat berdoa. Dia kemudian mengambil sehelai tisu untuk menyeka matanya.

Setelah itu, Megawati bersama rombongan menemui jajaran pengurus utama kompleks makam Imam Bukhari, lalu menyerahkan dua buah bingkisan berisi kain batik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *