Begini Cara Video Conference tetap Aman Menurut BSSN

Tips Aman gunakan aplikasi video conference

Milenianews.com, Jakarta – Semakin banyak pilihan aplikasi video conference selain Zoom yang sempat dikecam karena celah keamanannya tidak membuat pengguna merasa aman. Setiap aplikasi mengklaim bahwa layanan mereka aman, tapi pengguna tetap harus menjaga diri.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) juga sudah merespon ramainya kasus celah keamanan di aplikasi video conference yang terjadi di Indonesia maupun internasional.

Baca Juga : Zoom Bombing, Serangan Zoom yang Sudah Masuk ke Indonesia

Hal ini juga tidak terlepas karena masyarakat di Indonesia didorong untuk mulai terbiasa menggunakan aplikasi video conference untuk mendukung physical distancing atau kebijakan bekerja di rumah.

Namun, karena sebagian besar masih awam sehingga mereka dilihat menjadi target empuk peretasan.

Berikut ini Medcom.id merangkum panduan dari BSSN untuk mengamankan video conference yang sedang berlangsung.

1. Prioritaskan Keamanan Jaringan

End point dan platform video telekonferensi sering membutuhkankan Session Border Controller (SBC) untuk mengatur traffic. Termasuk mencari dan memblok koneksi mencurigakan. Jadi fitur ini bisa mencegah akses tidak dikenal masuk ke sebuah koneksi video conference.

Pastikan aplikasi yang digunakan memiliki fitur ini, selanjutnya lakukan pengaturan jaringan perlu dicek secara teratur untuk memastikan selalu up to date. Pengguna cukup melakukan pencarian di internet apakah aplikasi mendukung fitur tersebut.

2. Pentingnya penggunaan enkripsi

Bersama dengan keamanan jaringan, enkripsi merupakan hal yang mutlak bagi video conference. Algoritma standar untuk video conference saat ini adalah AES 128bit.

Pastikan aplikasi yang digunakan minimal telah memiliki fitur enkripsi tersebut. Apabila Anda melakukan pencarian enkripsi ini dengan menyertakan nama aplikasi biasa akan bisa ditemukan dengan mudah.

3. Lindungi Diri dengan “Permission”

Tidak semua kebocoran data terjadi karena hacker yang masuk ke dalam sistem. Masalah keamanan dapat terjadi jika ada orang yang tidak berkepentingan tidak sengaja mendapatkan akses.

Misalnya karena tidak mendapatkan pengaturan yang benar. Pastikan setiap peserta rapat yang diundang mendapatkan izin bergabung yang dikirim melalui jalur yang aman. Jangan gunakan media sosial yang sifatnya bisa dilihat oleh publik.

4. Buat dan Patuhi Kebijakan untuk Video Conference

Jaringan yang aman dan enkripsi tidak akan berpengaruh pada keamanan video conference jika pengguna sendiri tidak memahami cara melindungi dirinya.

Kesalahan manusia merupakan penyebab terbesar terjadinya kebocoran data. Jadi perlu dibuat kebijakan yang mengatur bagaimana menggunakan sistem, bagaimana menggunakan perangkat mobile dan sejenisnya secara aman, hingga informasi apa saja yang dapat disampaikan pada saat video conference.(afr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *