Milenianews.com, Jakarta – Asosiasi Industri Permeubelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) tetap optimistis bahwa kinerja ekspor meubel pada tahun ini akan meningkat meski penuh dengan tantangan, baik regional maupun global.
Ketua Umum Asmindo, Dedy Rochimat menyebutkan bahwa, tren transaksi pasar meubel dunia sebenarnya terus meningkat, seperti pada tahun lalu yang mencapai angka USD 729 miliar.
“Di tingkat regional, pada tahun 2023 untuk pasar Asia mencapai angka USD 169 miliar, dan untuk kawasan ASEAN angkanya mencapai USD 13,7 miliar,” kata Dedy, disela Rakernas dan Rapimnas Apindo, pada Jumat (19/1) lalu di Semarang.
Baca Juga : Indonesia dan Vietnam Kembangkan Kerja Sama Bilateral di Sektor Industri
Berdasarkan besarnya potensi tersebut, ia mengakui bahwa kinerja ekspor sektor industri meuubel nasional sampai dengan bulan Oktober 2023, belum menggembirakan karena baru mencapai angka USD 1,76 miliar.
Angka tersebut, katanya, mengalami penurunan sebesar 35 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022, sehingga menjadi evaluasi dalam menghadapi peluang di tahun ini.
“Ini menjadi suatu ironi karena Indonesia memiliki sumber bahan baku alam yang sangat kaya untuk mendukung industri meubel dan kerajinan, dibandingkan negara-negara kompetitor yang lebih unggul di pasar dunia,” jelasnya.
Pada 2024, transaksi pasar meubel dunia diperkirakan meningkat hingga menjadi USD 766 miliar yang tentunya juga diikuti dengan peningkatan untuk pasar Asia dan ASEAN.
Tujuan Asmindo kembangkan potensi ekspor meubel
Asmindo telah menyusun roadmap industri meubel dan kerajinan nasional, dengan dua tujuan utama yang ingin dicapai, yakni terus mengembangkan potensi ekspor dan meningkatkan penguasaan pasar domestik.
“Asmindo akan fokus bekerja untuk meningkatkan pengembangan industri permeubelan dan kerajinan nasional melalui program kerja yang efektif dan mampu memberikan dampak secara masif,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pasar ekspor juga akan diperluas dari sebelumnya ke Amerika dan Eropa, mulai merambah ke Arab Saudi, Brasil, dan negara-negara lain.
“Pasar domestik juga masih bagus, luar biasa. Tahun politik ini ya enggak apa-apa. Ya kami kerja sama, yang ngurusin politik sudah banyak. Kami tetap optimistis (pasar),” kata Dedy.
Pada kesempatan itu digelar pula talkshow mengenai green industry dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Asmindo dengan Politeknik Industri Furniture dan Pengolahan Kayu Kendal.
Turut hadir, dewan pembina, dewan penasihat, dewan pakar, dan dewan pengurus pusat serta pengurus daerah Asmindo di seluruh Indonesia, serta perwakilan dari kementerian dan dinas terkait.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.



 











