Milenianews.com, Sukabumi – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, berdasarkan catatan sementara menyebutkan setidaknya lima kecamatan mengalami kekeringan. Setidaknya 2.536 Kepala Keluarga (KK) pun terdampak kesulitan mendapatkan air bersih.
Melansir dari laman Sukabumi Update pada Selasa (15/8), Daeng Sutisna selaku Manajer Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi mengatakan, pihaknya terus berupaya mendistribusikan air bersih ke masyarakat terdampak, khususnya di lima kecamatan.
Baca juga : Dampak Pemanasan Global Nyata, Harus Waspada!
“Data sementara yang kami rekap ada lima kecamatan yang kesulitan air bersih yakni Gegerbitung, Cicantayan, Cisaat, Cikembar dan Gunungguruh,” ujar Daeng Sutisna, mengutip dari Sukabumiupdate.com, Selasa (15/8).
Lebih lanjut, Daeng menyebutkan enam desa dari lima kecamatan yang alami kekeringan dengan total 2.536 KK terdampak kesulitan air bersih. BPBD bersama PMI Kabupaten Sukabumi pun mendistribusikan sebanyak 76.000 liter air bersih.
Selain pada lima kecamatan tersebut, pihaknya pun terus melakukan koordinasi dengan 47 kecamatan terkait data kekeringan. Termasuk lembaga kemanusiaan dan PDAM setempat untuk terus melakukan penyaluran air bersih ke wilayah terdampak.
“Kami berkoordinasi dengan 47 kecamatan mengenai data kekeringan. Kami juga berkoordinasi dengan instansi terkait, lembaga kemanusiaan, dan PDAM untuk terus melakukan pendistribusian air bersih ke wilayah yang terdampak,” imbuhnya.
Baca juga: Inilah Bahaya Dampak El Nino! BMKG: Akan Bertahan Sampai Akhir Tahun
BPBD pun mengimbau warga terkait fenomena El Nino yang mengakibatkan kemarau menjadi lebih panjang dari biasanya.
BMKG imbau kekeringan dampak dari El Nino
Sebagaimana yang disebutkan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksikan, puncak dampak El Nino akan terjadi pada Agustus – September 2023 mendatang.
“Di Indonesia, El Nino memberikan dampak pada kondisi lebih kering sehingga curah hujan berkurang, tutupan awan berkurang, dan suhu meningkat,” kata A. Fachri Rajab, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, mengutip dari laman resmi BMKG.
Berdasarkan pemantauan tersebut, Fachri pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada akan potensi terjadinya kekeringan.
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.