News  

104 Orang Tewas dalam Serangan Israel di Gaza, Masa Depan Gencatan Senjata Dipertanyakan

israel palestina

Milenianews.com, Jakarta – Gempuran udara Israel di Jalur Gaza pada Selasa malam menyebabkan setidaknya 104 warga Palestina tewas, termasuk 46 anak-anak dan 20 perempuan, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas. Serangan ini menandai eskalasi besar dalam situasi konflik, meski gencatan senjata yang ditengahi AS masih secara resmi berlaku.

Militer Israel menyatakan bahwa serangan tersebut menargetkan “puluhan sasaran teror dan teroris” sebagai respons atas pelanggaran kesepakatan yang dilakukan Hamas, termasuk serangan terhadap tentara Israel dan dugaan manipulasi dalam pengembalian jenazah sandera.

Baca juga: IOC Jatuhkan Sanksi ke Indonesia Usai Tolak Visa Atlet Israel, Pemerintah Kukuh Dukung Palestina

Serangan di Tengah Gencatan Senjata

Serangan Israel menghantam sejumlah wilayah padat penduduk, termasuk kota Gaza, Beit Lahia, Bureij, Nuseirat, hingga Khan Younis. Di Khan Younis, seorang ibu bernama Bayan al-Shawaf dan keempat anaknya dilaporkan tewas saat berada di tenda pengungsian.

“Kami pikir ini masa damai. Anak-anak sedang tidur, mereka ingin sekolah,” kata sepupu Bayan, Umm Mohammed, sambil menangis.

Tentara Israel menyebut serangan itu merupakan bentuk “penegakan ulang” terhadap gencatan senjata, menyasar “setidaknya 30 komandan kelompok bersenjata”. Namun, pernyataan dari Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebutkan bahwa Hamas telah “melewati garis merah” karena membunuh seorang tentara Israel di Rafah.

Insiden Rafah dan Tuduhan Pelanggaran

Militer Israel mengonfirmasi bahwa Master Sersan Yona Efraim Feldbaum tewas ketika konvoi rekayasa IDF diserang di kota Rafah, wilayah yang masih dikendalikan Israel berdasarkan kesepakatan gencatan senjata.

Hamas membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut dan menegaskan komitmennya terhadap kesepakatan damai, sembari menuduh Israel mencoba menggagalkan perjanjian itu melalui provokasi militer.

Di tengah ketegangan ini, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa gencatan senjata “tidak akan terganggu”, meskipun mendukung tindakan balasan Israel. “Jika prajurit mereka diserang, ya mereka harus membalas,” ujarnya dari Air Force One.

Kontroversi Jenazah Sandera dan Respons Internasional

Israel juga menuduh Hamas menyerahkan jenazah yang salah, bukan bagian dari 13 sandera Israel yang masih dicari. Jenazah yang diserahkan diduga milik Ofir Tzarfati, yang sebenarnya telah ditemukan oleh pasukan Israel tahun lalu.

Video drone IDF memperlihatkan proses yang disebut sebagai “pemalsuan penemuan jenazah” oleh Hamas. Namun, Hamas menolak tuduhan itu dan menyebut Israel sedang mencari-cari alasan untuk melancarkan serangan baru.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC), yang ikut hadir di lokasi penyerahan jenazah, menyebut mereka tidak mengetahui bahwa jenazah telah ditanam sebelumnya dan menyayangkan aksi yang dianggap sebagai rekayasa tersebut.

Gencatan Senjata Rawan Gagal?

Gencatan senjata yang ditengahi oleh AS, Mesir, Qatar, dan Turki dimulai pada 10 Oktober sebagai bagian dari rencana damai 20 poin Trump. Hamas telah menyerahkan 20 sandera hidup dan 13 jenazah sejauh ini, sebagai imbal balik atas pembebasan 250 tahanan Palestina dan 1.718 warga Gaza oleh Israel.

Baca juga: Pusat Koordinasi Gencatan Senjata Gaza Akan Berbasis di Israel

Namun, kesepakatan itu kini berada di ujung tanduk. Beberapa jenazah masih belum ditemukan, dan Hamas mengklaim bahwa perubahan medan dan kematian beberapa pengubur jenazah menjadi kendala utama.

Israel menegaskan Hamas tahu persis lokasi semua jenazah, dan memperingatkan bahwa waktu semakin habis.

Sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang, Israel telah melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 68.600 orang tewas dalam serangan Israel sejak saat itu, termasuk lebih dari 200 jiwa sejak gencatan senjata dimulai.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *