Milenianews.com, Jakarta – 29 Oktober 2022 menjadi hari dimana Korea Selatan tepatnya Itaewon, Seoul berduka sedalam-dalamnya akibat tragedi yang telah terjadi merenggut nyawa 156 orang di hari itu.
Banyak korban dari insiden Crowd Crush yang terjadi saat perayaan Halloween di Itaewon. Namun selain itu terdapat beberapa penyebab yang dapat disimpulkan dari kronologi kejadian malam itu.
Baca Juga : Warga Sudah Berfirasat Akan Terjadi Sesuatu 4 Jam Sebelum Kejadian Itaewon, Ini Kronologinya!!
Setidaknya ada 10 penyebab yang disimpulkan oleh MileniaNews seperti pembahasan dibawah ini :
Perayaan Halloween Pertama di Itaewon setelah Pandemi Covid-19
Itaewon telah menjadi kawasan yang terkenal untuk merayakan Halloween oleh warga asli Korea maupun turis sejak lama dan setelah 2 tahun tidak diadakan, tanggal 29 Oktober lalu menjadi perayaan Halloween pertama yang diadakan lagi di tempat ini.
Diperbolehkan Tidak Memakai Masker ketika Berkerumun
Selain perayaan pertama yang akhirnya kembali digelar oleh masyarakat, antusiasme yang ada semakin meningkat. Sebab diperbolehkannya tidak memakai masker walau sedang berkerumun.
Tingkat Toleransi yang Tinggi di Itaewon
Banyaknya orang yang memilih Itaewon menjadi tempat dalam merayakan Halloween bukan tanpa alasan. Itaewon sudah terkenal dengan tingkat toleransinya yang tinggi.
Sehingga baik warga lokal maupun turis asing diterima dengan baik disana, bahkan tersedia berbagai bar, club dan restoran internasional. Hal itulah yang membuat masyarakat merasa bahwa mereka bebas berekspresi disana khususnya dalam merayakan Halloween.
Memilih Untuk Datang di Tanggal 29 Oktober
Sebenarnya, perayaan Halloween telah dilakukan sejak hari Jumat (28/10). Namun, banyak orang yang lebih memilih untuk datang di tanggal 29, karena bertepatan dengan weekend dan juga agar mereka dapat beristirahat di keesokkan harinya.
Rumor
Adapun penyebab tragedi Itaewon menurut rumor yang beredar di masyarakat, seperti :
- Adanya artis yang datang dan menjadi perhatian banyak orang sehingga kerumunan yang memadat terbentuk di satu tempat.
- Adanya permen Halloween yang berisikan suatu obat sehingga banyak orang yang menjadi lemah hingga meninggal. Namun kemungkinan rumor ini tidak masuk akal sebagai penyebab insiden ini.
- Adanya provokator yang menyuruh orang-orang lainnya melakukan aksi dorong-mendorong dari tanjakan di gang. Sehingga terjadi Domino Effect. Hal ini di dukung kesaksian beberapa orang di lokasi yang mendengar bahwa ada seseorang yang mengarahkan aksi dorong-dorongan.
Tidak Adanya Pengendalian Massa
Berdasarkan kesaksian banyak orang seperti salah satunya yang dikutip dari edition.cnn.com, Suah Cho (23 tahun) yang selamat dari insiden itu berkata bahwa ia tidak melihat adanya polisi yang berusaha mengendalikan kerumunan sebelum insiden terjadi.
Mayoritas Anggota Kepolisian Dikerahkan ke Daerah Lain
Masih mengutip dari edition.cnn.com, Lee Sang-min, Menteri Keamanan Seoul, menyebutkan bahwa banyak tim kepolisian dan keamanan telah ditugaskan ke area lain Seoul pada hari Sabtu untuk menangani aksi protes disana. Sehingga hanya tim keamanan tingkat normal yang dikirimkan ke lokasi kejadian.
100.000 Orang di Gang Sempit dan Miring
Perlu diketahui bahwa perayaan Halloween ini diadakan di gang penghubung yang hanya selebar 3-4 meter antara pusat kuliner internasional dan jalan utama itaewon disamping Hotel Hamilton.
Di gang yang tidak terlalu besar tersebut, sebanyak 100 ribu orang berada di tempat yang sama ketika dorong-dorongan mulai terjadi. Sehingga memicu terjadinya Crowd Crush.
Kesulitan Bernapas & Domino Effect
Memadatnya kerumunan yang ada, menyebabkan orang-orang disana harus berdesak-desakkan hingga banyak orang yang sulit untuk bernapas dengan baik. Akibatnya hal itu memicu aksi dorong-dorongan dan kepanikan orang untuk segera keluar dari gang tersebut.
Jalan yang menanjak di gang tersebut semakin memperparah efek domino yang terjadi. Sehingga orang yang terjatuh di kerumunan itu akan terinjak-injak sebab sangat sulit untuk bisa berdiri kembali.
Kurangnya Jumlah Anggota Kepolisian di Kantor Polisi Terdekat
Ternyata, dekat gang tersebut sebenarnya terdapat kantor polisi, namun mengapa banyak sekali panggilan yang dilakukan orang-orang seakan tidak ada polisi yang datang?
Hal ini dikarenakan di kantor itu tidak memiliki banyak anggota sehingga hanya 11 anggota yang bisa datang ke lokasi.
Baca Juga : Kenali Fenomena “Crowd Crush” yang Menjadi Penyebab Tragedi Itaewon
Sedikitnya anggota yang ada membuat mereka kewalahan dan meminta bantuan kepada orang-orang yang mampu melakukan CPR untuk menolong para korban.
Itulah dia 10 penyebab yang dapat disimpulkan oleh MileniaNews berdasarkan berita yang ada dan sampai saat ini tim kepolisian Korea Selatan masih menyelidiki akar permasalahan sebenarnya yang menjadi pemicu awal kejadian.
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.