Milenianews.com–Di tengah derasnya arus digitalisasi, saya semakin yakin bahwa keberhasilan karier para lulusan tidak lagi ditentukan semata oleh kemampuan akademik. Dunia kerja hari ini menuntut lebih tentang ketahanan belajar, kreativitas, dan karakter yang kuat. Tanpa strategi yang tepat, para lulusan akan mudah tertinggal dalam kompetisi yang kian kompetitif dan bergerak cepat.
Bagi saya, kunci pertama yang harus dimiliki generasi baru adalah kemampuan beradaptasi. Setiap perubahan baik teknologi, regulasi, maupun perilaku pasar, menuntut kesiapan mental untuk belajar ulang. Lulusan yang cepat menyesuaikan diri bukan hanya bertahan, tetapi mampu membuka peluang baru.
Selain adaptasi, saya menekankan pentingnya membangun keunggulan diri. Kompetensi digital, kemampuan analitis, kreativitas, komunikasi, hingga kepemimpinan merupakan kualitas yang membedakan satu individu dari yang lain. Dalam industri modern, unique value bukan hanya nilai tambah, tetapi sebuah keharusan. Lulusan yang mampu menunjukkan jati diri profesionalnya akan lebih mudah dikenali dan dipercaya.
Baca juga:Personal Branding Kunci Sukses Mahasiswa di Era Digital
Strategi Wajib Lulusan
Di era yang serba digital, bekerja tidak cukup hanya dengan pola pikir konvensional. Saya percaya bahwa berpikir dan berkarya secara digital adalah strategi masa depan. Portofolio digital, berisi proyek, inovasi bisnis, konten kreatif, hingga analitik data menjadi bukti nyata kesiapan seseorang memasuki dunia profesional. Banyak perusahaan kini lebih memperhatikan apa yang sudah dilakukan calon karyawan, bukan sekadar apa yang tertulis di ijazah.
Selain kompetensi, jejaring profesional memainkan peran besar dalam membuka kesempatan karier. Hubungan baik yang dibangun sejak mahasiswa sering kali berbuah pada peluang yang tidak terduga. Dunia kerja modern menghargai kolaborasi, bukan sekadar kompetisi.
Sebagai Kampus Digital Bisnis, Universitas Nusa Mandiri (UNM), melalui Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), berkomitmen menyiapkan lingkungan belajar yang relevan, progresif, dan dekat dengan industri. Pendekatan project-based learning, penguatan literasi digital, serta kerja sama industri kami hadirkan agar mahasiswa terbiasa menghadapi situasi nyata dan tantangan profesional.
Saya sering menekankan bahwa pembelajaran tidak berhenti pada hari wisuda. Pengembangan diri berkelanjutan adalah pondasi karier yang kokoh: sertifikasi, workshop, pelatihan, kompetisi, hingga pengalaman magang akan memperkuat posisi lulusan dalam persaingan global.
Baca juga: Pemimpin Masa Depan Wajib Kuasai Multilingual dan Kesadaran Global
Tidak kalah pentingnya, saya percaya bahwa etos kerja dan profesionalisme adalah kualitas jangka panjang yang membangun reputasi seorang lulusan. Dalam ekosistem digital yang cepat dan menuntut, perusahaan membutuhkan individu yang bukan hanya cerdas, tetapi juga disiplin, jujur, bertanggung jawab, dan mampu bekerja sama.
Akhirnya, lulusan harus memiliki visi jangka panjang. Karier bukan sekadar mencari pekerjaan, melainkan membangun perjalanan hidup yang bermakna dan berdampak. Dengan visi yang jelas, strategi yang tepat, dan karakter kuat, saya yakin para lulusan tidak hanya siap kerja, tetapi siap memimpin perubahan.
Sebagai pendidik, saya memandang masa depan dengan optimisme. Dengan strategi yang matang dan pembinaan berkelanjutan, FEB Universitas Nusa Mandiri akan terus melahirkan talenta yang mampu menjawab tantangan dan menjadi agen perubahan di tengah transformasi digital.
Penulis: Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNM, Ida Zuniarti
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.













