Mata Akademisi – Pernahkah Anda membayangkan sebuah kota di masa depan yang mampu “berpikir” dan merespons kebutuhan warganya secara real-time? Kota yang tahu kapan lampu jalan harus dinyalakan, kapan sampah harus diangkut, atau kapan lalu lintas akan macet.
Itu bukan lagi skenario film fiksi ilmiah, melainkan sebuah realitas yang tengah dibangun berkat teknologi Internet of Things (IoT). Melalui jaringan sensor yang saling terhubung, IoT mengubah infrastruktur kota menjadi “otak digital” yang bekerja tanpa henti untuk menciptakan kehidupan yang lebih efisien, nyaman, dan aman bagi kita semua.
Baca juga: Membangun Kedaulatan Fintech Indonesia di Usia Kemerdekaan ke-80
Salah satu implementasi paling mencolok dari IoT adalah dalam pengelolaan lalu lintas. Sensor-sensor canggih dipasang di persimpangan jalan untuk memantau kepadatan kendaraan secara langsung. Data tersebut kemudian diolah oleh sistem pusat untuk mengoptimalkan durasi lampu lalu lintas, mengurangi kemacetan, dan mempercepat arus kendaraan.
Tidak hanya itu, sistem parkir pintar juga memanfaatkan sensor untuk memberitahu pengemudi lokasi parkir yang kosong melalui aplikasi, menghemat waktu dan bahan bakar yang terbuang percuma saat mencari tempat parkir.
Lebih dari sekadar lalu lintas, IoT juga merevolusi pengelolaan utilitas kota. Sistem smart grid menggunakan sensor untuk memonitor konsumsi listrik secara akurat dan efisien, sementara sensor pada tempat sampah dapat memberi notifikasi kepada petugas kebersihan jika sudah penuh, sehingga jadwal pengangkutan bisa disesuaikan.
Hasilnya, kota menjadi lebih bersih, biaya operasional berkurang, dan sumber daya dapat dimanfaatkan secara optimal. Semua ini tidak hanya menguntungkan pemerintah, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup penduduk secara keseluruhan.
Baca juga: Teknologi Informasi dan Makna Kemerdekaan Digital di Usia 80 Tahun Republik Indonesia
Menanggapi pesatnya perkembangan ini, Implementasi smart city dengan IoT menjadi langkah strategis yang tidak bisa ditunda lagi. Teknologi ini memungkinkan kita mengelola kota dengan data yang akurat dan terintegrasi. Namun, tantangannya juga besar, terutama terkait keamanan siber dan perlindungan data pribadi. Penting bagi kita untuk membangun ekosistem yang tidak hanya cerdas, tetapi juga aman dan etis agar kepercayaan publik tetap terjaga.
Pada akhirnya, smart city adalah visi masa depan yang tidak hanya mengandalkan kecanggihan teknologi, tetapi juga kolaborasi antara pemerintah, pengembang teknologi, dan masyarakat. Dengan terus berinovasi dan mengatasi tantangan yang ada, kota-kota di seluruh dunia akan bertransformasi menjadi tempat tinggal yang lebih baik, di mana teknologi bekerja harmonis dengan kehidupan manusia untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau, efisien, dan berkelanjutan.
Oleh: Dedi Dwi Saputra, Dosen Prodi Teknologi Informasi Cyber University (The First Fintech University in Indonesia)
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.
