Meminimalkan Risiko Polusi dengan Mengkampanyekan Transportasi Umum

Milenianews.com, Mata Akademisi– Apa itu polusi udara? Polusi atau pencemaran udara adalah pencemaran yang tercipta di udara karena masuknya bahan pencemar di atas batas normal. Ada beberapa polutan yang meliputi zat-zat yang bercampur dengan udara, yaitu sulfur oksida (SOx), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx) dan hidrokarbon.

Guru Besar Ilmu Lingkungan Hidup Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Prof Sudharto P Hadi, mengatakan melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (30/8/2023),  “Tingginya angka penggunaan kendaraan pribadi mengakibatkan kemacetan lalu lintas dan polusi udara.Emisi gas buang dari mesin berbahan bakar minyak itu berdampak langsung kepada polusi udara”

“Sektor transportasi masih tercatat menempati urutan tertinggi penyumbang polutan di Jakarta di mana Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan sumber pencemaran emisi atau penyebab penurunan kualitas udara di Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya berasal dari kendaraan dengan kontribusi 44 persen,”  ujarnya menambahkan.

Transportasi di kota-kota besar merupakan sumber pencemaran udara yang terbesar, di  mana 70% pencemaran udara di  perkotaan disebabkan oleh aktivitas kendaraan bermotor.

Pada tanggal 13 Agustus 2023, polusi di Jakarta menyelimuti udara Jakarta hingga terlihat seperti kabut diantara gedung-gedung tinggi. Tingginya emisi, khususnya dalam hal transportasi  umum maupun pribadi dan industri  seperti PLTU di sekitaran Jakarta turut menyumbang polusi. Hal itu  mengakibatkan dampak peningkatan polusi yang sangat signifikan.

Tingginya tingkat polusi di ibukota juga berdampak pada meningkatnya risiko kesehatan masyarakat yang dapat dilihat dengan mulai terisi penuhnya rumah sakit dengan pasien dengan gejala sesak nafas dan di diagnosis terkena ISPA (infeksi saluran pernapasan atas). Bahkan masyarakat kembali memakai kembali masker yang sempat dilepas karena wabah Covid-19.

Pencemaran udara juga memiliki dampak terhadap kesehatan di  antaranya adalah gangguan saluran pernafasan, penyakit jantung, kanker berbagai organ tubuh, gangguan reproduksi dan hipertensi (tekanan darah tinggi).

Sebetulnya masalah polusi sudah menjadi hal lumrah dalam permasalahan ibukota Jakarta. Namun sebagai masyarakat yang lebih intelek, baiknya kita memulai mengatasi pengurangan penyebab polusi, khususnya di ibukota dan sekitarnya.

Salah satunya adalah dengan menggunakan kendaraan umum dalam melakukan perjalanan. Semakin modernnya tranportasi tentu pemerintah mulai  fokus dalam memajukan transportasi publik sebagai transportasi utama. Dimulai dari perbaikan fasilitas sampai dengan pergantian armada tranport yang lebih bagus. Sehingga,  masyarakat yang awalnya enggan menggunakan transportasi umum menjadi tertarik dengan fasilitas yang sudah diperbaharui.

Selain dengan perbaikan fasilitas umum tersebut, tidak terlepas pula peran masyarakat dalam menyebarluaskan penggunaan transportasi umum yang kini lebih murah dan mudah dijangkau oleh masyarakat, sehingga daya tarik masyarakat terhadap transportasi umum meningkat. Dan secara tidak langsung mengurangi penggunaan transportasi pribadi secara signifikan.

Dan saat ini juga tren backpacker menggunakan kereta api kian meluas, dari kereta api lokal yang menghubungkan antar kota-kota terdekat, ada pula kereta antar kota yang menghubungkan kota-kota besar, dan yang baru saja diluncurkan adalah    kereta cepat KCIC yang dapat memangkas waktu tempuh menjadi sangat singkat. Hingga tranportasi kereta api yang awalnya hanya dipenuhi saat akan tiba hari raya menjadi ramai hampir tiap harinya.

Kemudahan bertransportasi umum juga dimudahkan dengan di bangunnya KRL, MRT dan juga LRT yang juga menjadi daya tarik masyarakat dalam mencoba transportasi tersebut. Dan dengan adanya tranportasi tersebut menjadikan jarak tempuh dari satu tujuan ke tujuan berikutnya menjadi dekat serta terhindar dari kemacetan.

Transportasi umum di jalanan juga sudah banyak di sediakan oleh pemerintah yakni Transjakarta yang telah tersebar di beberapa titik dan dengan harga terjangkau serta dengan fasilitas AC serta tempat duduk yang baik. Selain Transjakarta, ada juga bajaj biru yang sudah menggunakan bahan bakar gas jenis CNG.

Penggunaan transportasi umum juga dapat berdampak dalam pengurangan jumlah transportasi di jalanan. Sehingga, kemacetan bisa jauh berkurang, serta lebih efisien waktu dalam menempuh perjalanan yang bila dilalui oleh kendaraan pribadi.

Risiko polusi udara juga dapat di kurangi dengan penggunaan kendaraan listrik, seperti sepeda listrik, motor listrik dan mobil listrik. Dan kini, perusahaan mobil sedang gencar-gencarnya dalam mengeluarkan inovasi mereka terhadap peluncuran mobil Listrik. Sehingga masyarakat tertarik dengan penawaran yang ditawarkan oleh perusahaan mobil tentang keunggulan mobil listrik itu sendiri.

Saat ini kendaraan listrik sudah banyak digunakan oleh masyarakat yang menyadari bahwa menggunakan kendaraan listrik  adalah salah satu langkah meyelamati udara dari polusi emisi, selain mengurangi polusi tapi juga mengurangi pengeluaran yang dimana harga listrik jauh lebih murah dibandingkan dengan harga BBM itu sendiri, serta yang tidak kalah pentingnya, yaitu bebas dari ganjil genap dan mempunyai teknologi yang canggih. Sehingga orang yang memiliki tidak merasa ketinggalan zaman.

Menggunakan transportasi umum serta transportasi listrik sangat membantu pengurangan konsumsi bahan bakar yang juga berarti turut serta mengurangi risiko peningkatan polusi.

Kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan juga menjadikan bersepeda menjadi kebiasaan yang kini populer lagi, sehingga dapat kita  temui para pesepeda yang berjalan di jalur peseda di jalanan ibukota.

Menurut pendapat saya pribadi, saya sangat terbantu dengan adanya transportasi umum yang sangat mudah ditemui. Selain murah dan mudah untuk diakses, saya tidak perlu bersusah payah di jalanan yang macet serta tidak perlu bingung mencari parkir kendaraan saat ada acara-acara besar yang di selenggarakan di ibukota. Banyaknya kendaraan pribadi yang terus bertambah dari tahun ke tahun yang membuat penuh jalanan dan polusi yang sangat banyak, berpendapat bahwasanya upaya pemerintah dalam menyediakan transportasi umum sebagai alat transportasi sehari-hari sangatlah membantu. Entah dalam segi pengurangan polusi emisi kemacetan, pengurangan kecelakaan lalulintas, serta mengurangi pengeluaran bahan bakar miyak (BBM).

Transportasi umum juga membantu masyarakat yang ingin jalan-jalan tetapi tidak memiliki kendaraan pribadi. Jadi, upaya pemerintah saya nilai sangat berhasil dalam upaya pengurangan risiko kemacetan serta polusi di ibukota.

Penulis:   Rizkia Fadila Rahma,   Mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI, Prodi Manajemen Bisnis Syariah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *