Maulid Bulan Kerinduan

Milenianews.com, Mata Akademisi– Ibnu Hajar al-Asqalani menuturkan tentang rintihan sebatang pohon kurma di dalam karyanya yang terkenal dan fenomenal yakni kitab Fathul Bari. Penjelasan beliau merupakan komentar terhadap hadits Jabir bin Abdullah yang ditulis dalam kitab induk hadits karya Imam Bukhari. Hadits serupa dimuat juga oleh Imam Nawawi dalam karyanya,  Riyadush Shalihin. Otentisitas dan kredibilitas  hadits ini dihukumi sahih.

Diceritakan bahwa sebatang pohon  kurma yang biasa digunakan untuk duduk oleh Rasulullah setiap menyampaikan khutbah, setelah beliau dibuatkan mimbar baru, sebatang pohon kurma itu tidak digunakan lagi.  Sebatang pohon kurma itu merintih saking rindunya kepada Rasulullah saat beliau khutbah. Yang dirindukan adalah suara Rasulullah di sisinya.

Cerita lengkapnya seperti ini. Dari Jabir bin Abdullah —  semoga Allah meridhai mereka —  diungkap bahwa seorang perempuan dari kalangan Anshar berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, tidakkah sebaiknya aku buatkan untukmu tempat duduk. Karena anakku adalah seorang tukang kayu.”

Rasulullah menjawab, “Silakan, kalau kamu mau.”  Jabir melanjutkan ceritanya bahwa perempuan itu kemudian membuatkan mimbar untuk Rasulullah.

Pada suatu hari, tepatnya di hari Jumat, Rasulullah duduk di mimbar  yang telah selesai dibuat untuk khutbah. Namun sebatang pohon kurma yang biasa berada di sisi Rasulullah berteriak-teriak sehingga hampir saja batang pohon kurma itu terbelah. Akhirnya Rasulullah turun menghampirinya, memeganginya, lalu memeluknya sampai rintihan batang pohon kurma yang mirip tangisan bayi itu perlahan reda  dan keadaan jadi tenang.

Rasulullah menjelaskan, “Batang pohon kurma itu menangis (sebagai ekspresi rindu) karena zikir yang pernah didengarnya (saat Rasulullah duduk di atasnya).” (HR. Bukhari).

Pertanyaannya, bukankah kita yang seharusnya lebih rindu kepada Rasulullah ketimbang sebatang pohon kurma yang tak diamanahi akal dan rasa itu? Pertanyaan seperti inilah yang dilontarkan secara menohok oleh Hasan al-Basri, seorang ulama sufi yang wafat pada 728 Masehi, seperti dikutip Ibnu Hajar al-Asqalani. Kalau sebatang pohon kurma saja bisa mengekspresikan rindunya dengan rintihan, dengan apa seharusnya kita merindukan Rasulullah?

Salah satunya dengan membaca kisah perjalanan Rasulullah dalam sejumlah kitab rawi seperti Syarafal Anam, Barzanji, Diba’, Simthub Durar dan lain-lain yang dirajut dalam perhelatan maulid yang saat ini sedang berlangsung dengan meriah di seantero negeri.

Penulis: Dr. KH. Syamsul Yakin MA.,  Wakil Ketua Umum MUI Kota Depok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *