Indonesia tidak akan maju karena slogan, tetapi karena kejujuran. Dan jujur adalah hal paling revolusioner yang bisa kita lakukan hari ini.
Mata Akademisi, Milenianews.com – Korupsi di Indonesia sudah seperti udara. Ada di mana-mana, meski tak selalu terlihat. Ia mengalir di ruang kekuasaan, menyusup di balik senyum para pejabat, bahkan bersembunyi di antara janji-janji manis tentang “Indonesia Maju.” Ironisnya, kita sudah terlalu sering mendengar berita tentang korupsi sampai-sampai rasa marah pun mulai tumpul.
Padahal, ini bukan sekadar kejahatan keuangan. Ini kejahatan kemanusiaan. Ketika uang rakyat dicuri, yang hilang bukan hanya angka di laporan negara, tetapi juga kesempatan. Kesempatan anak untuk sekolah, petani untuk sejahtera, dan pasien miskin untuk berobat tanpa harus memikirkan biaya. Korupsi bukan hanya soal hukum, tetapi juga soal nurani.
Baca juga: Perayaan Perlawanan Ekonomi: Waktunya Bawa Peradaban Kembali
Yang paling menyedihkan, pelakunya bukan orang bodoh. Mereka cerdas, berpendidikan tinggi, dan duduk di kursi yang seharusnya digunakan untuk melayani. Tetapi kekuasaan memang menggoda. Di negeri ini, terlalu banyak orang pintar yang gagal menjadi orang benar.
Pertanyaannya: apa yang sebenarnya mereka cari? Kekayaan, pengaruh, atau sekadar rasa puas karena bisa bermain di atas hukum? Sulit dimengerti bagaimana seseorang bisa tidur nyenyak ketika uang yang ia nikmati adalah hasil rampasan dari rakyatnya sendiri.
Data yang Bukan Sekadar Angka
Menurut KPK, dalam rentang 2020 sampai 2024 terdapat 2.730 kasus korupsi di lima sektor utama: hukum, politik, pelayanan publik, perizinan, dan suap usaha. Ribuan kasus, dan itu baru yang tertangkap. Yang tidak tersentuh hukum mungkin jauh lebih banyak.
Kita terlalu sering bersembunyi di balik istilah “oknum”, seolah hanya sebagian kecil yang bersalah. Padahal jika setiap tahun ribuan kasus muncul, apa masih pantas disebut “oknum”? Atau memang sistemnya yang sudah busuk sampai ke akar?
Korupsi dan Luka Bangsa
Korupsi memukul semua sektor tanpa pandang bulu. Di bidang ekonomi, investor enggan datang karena uang mereka bisa hilang di tangan-tangan nakal. Di bidang sosial, biaya hidup semakin tinggi karena anggaran yang seharusnya membantu rakyat justru diselewengkan. Dalam pemerintahan, korupsi melahirkan ketidakpercayaan publik. Rakyat menjadi skeptis terhadap siapa pun yang duduk di kursi kekuasaan.
Namun yang paling parah adalah rusaknya nilai moral. Kita mulai terbiasa melihat kebohongan sebagai strategi, bukan sebagai dosa. Anak-anak tumbuh dengan contoh yang salah, bahwa pintar itu cukup untuk sukses sementara kejujuran dianggap tidak penting.
Dan ya, korupsi juga bentuk pelanggaran hak asasi manusia. Ketika uang bantuan rakyat miskin diselewengkan, itu sama saja merampas hak mereka untuk hidup layak. Korupsi membunuh perlahan, tanpa darah, tetapi dengan penderitaan panjang.
Solusi? Mulai dari Hati
Kita sering bicara soal solusi: memperkuat KPK, memberi hukuman yang tegas, atau menanamkan pendidikan antikorupsi. Semua langkah itu benar, tetapi inti masalahnya bukan pada sistem. Masalahnya ada pada moral. Karena sebaik apa pun hukum dibuat, ia tetap bisa dilanggar oleh orang yang kehilangan hati nurani.
Baca juga: Korupsi Penyakit Kronis di Indonesia
Kesadaran moral tidak bisa dipaksakan lewat undang-undang. Ia harus tumbuh dari dalam diri setiap individu. Dari rasa malu, rasa bersalah, dan rasa tanggung jawab. Jika itu hilang, jangan harap negeri ini bisa berubah.Korupsi bukan hanya masalah pemerintah, tetapi masalah kita semua. Selama rakyat masih diam, para pelaku akan terus merasa aman. Kita tidak bisa berharap pada satu lembaga, satu tokoh, atau satu generasi untuk memberantasnya.
Perang melawan korupsi adalah perang melawan diri sendiri, melawan rasa serakah dan godaan untuk mengambil jalan pintas. Dan perang ini hanya bisa dimenangkan jika kita semua berani berkata: cukup sudah. Indonesia tidak akan maju karena slogan, tetapi karena kejujuran. Dan jujur adalah hal paling revolusioner yang bisa kita lakukan hari ini.
Penulis: Emillianus Rango, Mahasiswa IFTK Ledalero
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.













