Jika satu paket dikemas dengan 3 lapis plastik, apakah sudah terbayang berapa jumlah limbah plastik yang dihasilkan?
Baca Juga : 70% Orang Alami Kekerasan Seksual di Lingkungan Kerja
Setiap tahunnya, Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah plastik
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa per tahun 2022, satu individu di Indonesia bisa menerima setidaknya 10 paket belanja online perbulannya, dan 96% dari bungkus paket pengiriman belanja online terbuat dari plastik.
Melihat pernyataan ini, tentunya menimbulkan pertanyaan baru, “Lalu apa yang harus dilakukan?”
Dengan kemudahan yang ditawarkan, sejak tahun 2016, online shopping sudah menjadi salah satu badan usaha yang digemari masyarakat Indonesia.
Perkembangan aplikasi belanja online juga terus meningkat, dimulai dari cash on delivery hingga kini tersedia layanan pay-later, dimana pembeli dapat memesan dan menerima produk terlebih dahulu, sebelum melakukan pembayaran.
Mengingat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang ditetapkan oleh pemerintahan Indonesia saat pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020.
Pasar, supermarket, mall, dan pusat perbelanjaan lainnya ditutup. Warga Indonesia semakin terdorong untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari nya melalui online shopping.
Semenjak itu, perkembangan perdagangan elektronik di Indonesia terus berkembang. Fenomena ini tentunya menimbulkan satu dinamika yang tidak asing, yaitu meluapnya angka limbah plastik di Indonesia.