Milenianews.com – Siapa sih yang nggak suka semangka? Buah berwarna merah segar ini jadi andalan banyak orang buat ngusir haus dan panas, apalagi di tengah teriknya siang hari. Selain nyegerin, semangka juga kaya vitamin A, C, dan antioksidan yang bantu jaga daya tahan tubuh. Pokoknya, keliatannya aman banget buat dikonsumsi setiap hari. Tapi… ternyata nggak semua orang bisa bebas menikmati semangka, lho!
Baca juga: Inilah Sederet Manfaat Buah Semangka Bagi Tubuh
Jangan makan semangka kalau kamu salah satunya
Di balik kesegarannya, ada beberapa kondisi tubuh tertentu yang bisa bikin semangka justru membawa efek kurang oke kalau dimakan berlebihan. Bukan berarti semangka berbahaya, tapi penting buat tahu batasnya. Nah, biar nggak salah kaprah, yuk cari tahu siapa aja yang sebaiknya nggak kebanyakan makan semangka!
1. Penderita penyakit ginjal kronis
Semangka memang tinggi air, tapi juga lumayan tinggi kandungan kaliumnya. Nah, buat orang yang punya penyakit ginjal kronis, ini bisa jadi masalah. Soalnya, ginjal yang udah nggak bekerja optimal bakal kesulitan ngeluarin kelebihan kalium dari tubuh. Menurut Medical News Today dan laporan di Annals of Medicine and Surgery, hal ini bisa memicu kondisi yang disebut hiperkalemia kadar kalium terlalu tinggi yang bisa ganggu detak jantung. Bahkan ada laporan kasus berjudul “Watermelon-Induced Hyperkalemia” yang nunjukin efek serius dari kebanyakan makan semangka pada pasien ginjal.
2. Penderita diabetes atau yang lagi jaga gula darah
Semangka memang manis alami, tapi tetap aja punya indeks glikemik tinggi sekitar 72–80 menurut Healthline. Artinya, gula dalam semangka bisa cepat banget naik ke aliran darah. Meskipun kadar airnya tinggi (jadi beban glikemiknya masih moderat), kalau kamu punya diabetes atau lagi diet rendah gula, porsi semangkanya harus dikontrol. Makan kebanyakan bisa bikin gula darah melonjak, dan efeknya jelas nggak baik buat tubuh.
3. Orang yang punya alergi terhadap semangka atau melon
Jarang sih, tapi alergi semangka itu nyata! Buat sebagian orang, makan semangka bisa bikin gatal di bibir, ruam, atau bahkan bengkak. Menurut Healthline, ini biasanya terjadi karena reaksi silang sama melon atau serbuk sari rumput (ragweed). Kalau kamu pernah ngerasain reaksi aneh tiap kali makan semangka, mending langsung berhenti dan cek ke dokter. Jangan dianggap sepele, karena reaksi alerginya bisa cukup parah di beberapa kasus.
4. Penderita sindrom iritasi usus (IBS) atau pencernaan sensitif
Buat kamu yang punya masalah pencernaan kayak sering kembung atau perut sensitif, hati-hati sama semangka. Buah ini ternyata tinggi FODMAP yaitu sekelompok karbohidrat yang susah dicerna. Menurut The IBS Dietitian, cuma sekitar 15 gram semangka yang masih aman buat diet rendah FODMAP. Kalau lebih dari itu, bisa-bisa perut langsung “protes”: kembung, begah, bahkan diare. Jadi, porsi kecil aja cukup, ya!
5. Orang yang lagi jalani diet rendah cairan
Kandungan air semangka bisa tembus lebih dari 90%! Biasanya ini kabar baik, tapi buat orang dengan kondisi medis tertentu seperti gagal ginjal, gagal jantung, atau edema (pembengkakan karena cairan), konsumsi semangka bisa jadi beban tambahan buat tubuh. Menurut Healthline, orang dengan pembatasan cairan harus ngitung juga air yang masuk dari makanan termasuk semangka. Kalau nggak, bisa berisiko retensi cairan alias kelebihan cairan di tubuh.
Baca juga: 5 Jus Alami untuk Penderita Asam Lambung, Yuk Coba di Rumah!
Semangka emang segar, manis, dan penuh manfaat, tapi bukan berarti boleh dimakan sesuka hati. Buat sebagian orang, terutama yang punya masalah ginjal, diabetes, atau pencernaan sensitif, penting banget buat ngatur porsinya. Intinya: semangka tetap bisa kamu nikmati asal tahu batasnya. Jadi, jangan takut makan semangka, tapi makanlah dengan bijak! Kalau punya kondisi kesehatan tertentu, konsultasi ke dokter atau ahli gizi biar tetap bisa nyemil semangka tanpa khawatir.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.