Milenianews.com – Saat ini, kompor sudah memiliki banyak jenis, terlebih kompor yang ada di Indonesia. Mulai dari anglo, gas, hingga dua jenis yang paling modern yaitu kompor induksi dan kompor listrik. Sobat milenia tahu gak, kompor induksi dan listrik yang memiliki tampilan mirip ternyata punya beberapa perberbedaan.
Mengutip dari beberapa sumber, meski mirip kompor listrik dan induksi memiliki baberapa perbedaan. Lantas mana yang lebih baik?? Penasaran? Simak penjelasannya.
Baca Juga : YouTuber Tiongkok Buat Power Bank Raksasa Berkapasitas 27juta mAh
Perbedaan Kompor Listrik dan Kompor Induksi
Cara Kerja
Kompor listrik menggunakan sumber panas yang terpusat. Sumber itu berada di bawah wadah yang biasanya terbuat dari kaca atau keramik. Terdapat kumparan metal yang menjadi panas dengan adanya gelombang elektrik. Saat kumparan menjadi panas, ia mulai berpendar lalu mentransfer panas tersebut ke wadah melalui energi inframerah. Energi itu memanaskan permukaan kompor untuk menyediakan panas untuk memasak.
Kemudian kompor listrik menghantarkan panas ke alat masak seperti panci kemudian ke makanan yang ada di dalamnya. Proses tersebut biasa mengenalnya dengan nama konduksi termal.
Lalu bagaimana dengan kompor induksi ? Kompor ini memang sih pada prinsipnya sama-sama menggunakan tenaga listrik. Tetapi kompor induksi memanaskan makanan dengan cara yang berbeda. Kompor induksi menggunakan kumparan tembaga yang membuat gelombang magnetik dengan panci yang berada pada permukaannya. Kompor induksi kemudian langsung mentransfer panas langsung ke alat masak.
Hasilnya, hampir tidak ada energi panas yang hilang saat kita memasak. Mengutip dari Treehugger, kompor induksi bisa menggunakan gelombang elektromagnetik untuk memasak. Mengapa demikian? Karena ketika gelombang elektrik melewati kumparan tembaga, kompor induksi tidak memanas melainkan memproduksi medan magnet. Alhasil, permukaan kompor induksi tetap tidak panas meski menyala sehingga Sobat Milenia aman menyentuhnya.
Namun ketika Sobat Milenia menempatkan alat masak berbahan metal di permukaannya, alat itu akan merespon kepada gelombang di kompor untuk kemudian memanas. Hal ini karena panas di kompor berinteraksi dengan bahan metal pada alat masak.
Baca Juga : Shell Indonesia Hadirkan Pengisian untuk Mobil Listrik di SPBU, Pertama di Indonesia
Keamanan
Melansir dari laman Good Housekeeping, kompor induksi lebih aman daripada listrik atau gas. Ini karena kompor induksi hanya memanaskan item dengan partikel besi di dalamnya. Risiko pun lebih kecil ketika tidak sengaja meninggalkannya ketika selesai memasak.
Sementara itu, kompor induksi juga hanya memanaskan partikel besi dengan item yang terdapat di dalamnya sehingga risiko kebakaran kecil. Kompor ini juga memiliki fitur-fitur otomatis yang dapat mengatur durasi waktu memasak dan waktu matinya kompor dan tetap aman meskipun ditinggalkan.
Sementara, kompor elektrik tidak aman disentuh setelah selesai digunakan untuk memasak. Sehingga, kompor induksi bisa kita bilang lebih aman saat memasak bersama anak-anak.
Suhu Maksimum
Suhu maksimum kompor induksi memang cenderung lebih rendah dari kompor listrik. Kompor ini hanya bisa mencapai suhu hingga 351 derajat Celsius. Sedangkan kompor listrik bisa mencapai suhu lebih tinggi yakni 393 derajat Celsius.
Namun, kompor induksi lebih cepat mengalihkan suhu dari panas ke dingin. Sedangkan , kompor listrik cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama untuk beralih dari suhu panas tinggi ke suhu rendah. Oleh sebab itu, kompor induksi lebih direkomendasikan karena lebih aman.
Lebih Efisiensi mana ?
Untuk masalah efisiensi, kompor induksi unggul terhadap kompor listrik. Itu karena tidak ada panas yang hilang saat memasak. Sobat Milenia juga bisa mengatur panas dan temperatur dengan cepat. Kompor induksi juga mematangkan masakan lebih cepat. Menurut Energy Star, efisiensi energi kompor induksi ada di angka 5 persen hingga 10 persen lebih efisien daripada kompor listrik.
Harga
Harga juga menjadi salah satu pertimbangan saat ingin membeli kompor. Untuk harga, kompor induksi memang terbilang lebih mahal jika dibandingkan dengan harga pasaran kompor elektrik karena teknologi yang digunakan pada kompor jenis ini relatif masih baru.
Namun, kompor ini lebih awet dan tidak perlu menelan biaya lebih banyak setiap bulannya. Harga kompor induksi lebih mahal daripada kompor gas atau listrik.
Kesimpulan
Kompor induksi memiliki kekurangan, antara lain kurang bekerja baik dengan alat masak yang berbahan alumunium. Beberapa pemilik kompor induksi juga merasa alat mereka menimbulkan suara aneh ketika mengaturnya ke pengaturan maksimal.
Sementara itu, selain harganya yang lebih murah, kompor listrik memiliki beberapa keuntungan dalam segi pemasangan karena lebih mudah. Kompor ini juga biasanya akan tetap hangat setelah digunakan. Hal tersebut berguna apabila Sobat Milenia akan memanaskan makanan walau kompor sudah tidak menyala. Namun, sisa panas ini juga menjadi kekurangan karena bisa menimbulkan kebakaran jika tak berhati-hati.
Kompor listrik membutuhkan waktu lebih lama untuk mulai panas. Kalau sobat menggunakan wadah yang lebih kecil daripada kompor, bisa saja akan ada banyak energi yang terbuang. Untuk sisi keramahan lingkungan, kompor induksi juga lebih unggul. Hal tersebut karena kompor induksi lebih efisien karena tak banyak energi terbuang serta mudah untuk membersihkannya.
So, Bagaimana menurut Sobat Milenia? Dalam rangka pengurangan kompor gas, kira-kira akan pindah kemana? Kompor Listrik atau Kompor Induksi ? Atau sobat milenia mau beralih ke kayu bakar? hehehe
(Reporter 5)