Pagi di Hakodate, Petualangan Kuliner di Pasar Pagi

Milenianews.com – Pagi hari saya sudah berada di Stasiun Tokyo yang ramai, turun dari kereta reguler menuju peron Shinkansen. Dari aula utama, saya mengikuti arah warna hijau dengan tulisan JR, petunjuk menuju area Shinkansen. Saya hadir di stasiun Tokyo untuk ikut kereta paling pagi ke Hakodate, keberangkatan pukul 06.32.

Stasiun Tokyo yang luas, pagi hari sudah dipenuhi penumpang yang bergegas tapi tertib. Gerai makanan sudah buka, menawarkan makanan cepat untuk penumpang yang terburu-buru. Paling umum restoran menjual ekiben, bento kotak khas kereta api, onigiri, atau pilihan roti, biasanya croissant atau sandwich daging, sayur, atau telur.

Penumpang reguler sudah tahu harus ke restoran yang mana, dengan rak yang biasa, serta memilih ekiben atau onigiri mana yang harus dibeli. Tinggal diambil, lalu antri membayar. Memang, pembayaran selalu antre karena ramai, walau kadang antreannya tidak panjang.

Baca juga: Ho Chi Minh dan Pesona Sungai Saigon di Malam Hari yang Tak Terlupakan

Saya pun ikut gaya Jepang, memilih sebentar, mengambil ekiben yang ada nasinya, ikannya, sayurnya, plus meminta kopi panas, juga kemasan mudah dibawa. Bayarnya antre, saya urutan ketiga. Jumlah dibayar untuk dua jenis makanan ini, 1.200 yen, sekitar Rp140.000. Antre tidak lama, dalam 5 menit sudah melangkah ke peron.

Naik di Shinkansen ke Hokkaido

Tiba di peron Shinkansen, keramaian sudah berkurang dan lebih tertib, karena di peron semua penumpang satu tujuan. Kereta Shinkansen, kereta peluru dengan moncong panjang aerodinamis, tiba. Terlihat cukup panjang, ada 12 rangkaian. Pintu kereta terbuka, penumpang masuk berbaris rapi, petugas berseragam memberi arahan tegas namun sopan. Kereta berangkat tepat waktu. Kalau waktu di jam tangan berbeda, yang salah adalah jam tangan.

Saya berada di kereta peluru yang akan membawa ke Pulau Hokkaido di utara Jepang. Kota Tokyo berada di Pulau Honshu, pulau terbesar di Jepang. Di pulau ini, lokasi kota-kota besar Jepang seperti Tokyo, Osaka, Fukuoka, Hiroshima, dan Yokohama ada di Pulau Honshu. Saya menuju Pulau Hokkaido, di pulau ini kota besarnya adalah Sapporo dan Hakodate.

Ongkos Shinkansen perjalanan pulang-pergi sekitar 3 juta rupiah, sama seperti Whoosh di Jakarta, harga bisa berubah tergantung waktu beli, waktu keberangkatan, cara beli, dan tempat beli. Membeli tiket terusan JR-Pass di Jakarta bisa lebih murah, tapi ada syarat dan ketentuan.

Seikan, Terowongan Bawah Laut Terpanjang di Dunia

Ya, perjalanan saya pagi ini menuju kota Hakodate di Pulau Hokkaido. Ini perjalanan pertama ke pulau tersebut. Jarak Tokyo ke Hakodate 850 km, Shinkansen kecepatannya lebih dari 300 km per jam. Perjalanan pagi ini memakan waktu hampir 4 jam karena ada beberapa kota yang dilewati. Ke Hakodate, ada pilihan naik bus malam sekitar 10 jam, ferry, atau pesawat. Saya pilih Shinkansen karena memang suka kereta api, tepat waktu, dan banyak yang bisa dilihat, dicatat, serta ditulis.

Pulau Honshu dan Pulau Hokkaido dipisahkan oleh Selat Tsugaru, jaraknya di titik tersempit sekitar 20 km. Tidak ada jembatan mobil maupun jembatan kereta api yang menghubungkan dua pulau ini. Shinkansen ke Hakodate dari Pulau Honshu tidak melewati jembatan, tetapi melewati terowongan. Alasan memakai terowongan, bukan jembatan, agar perjalanan tidak terganggu cuaca. Cuaca laut di kepulauan Jepang pada musim tertentu tidak menentu dan bisa mengganggu transportasi.

Terowongan yang menghubungkan Pulau Honshu dan Pulau Hokkaido dinamakan Seikan Tunnel, menghubungkan titik di Kota Aomori di Honshu dan Hakodate. Terowongan ini dibuka tahun 1988, panjang total 53,85 km, menembus gunung, dengan bagian bawah laut sepanjang 23 km. Seikan Tunnel adalah terowongan bawah laut terpanjang di dunia, mengalahkan Channel Tunnel sepanjang 50,45 km yang menghubungkan Inggris ke Perancis.

Tiba di Hakodate

Pukul 10.30, kereta tiba di Stasiun Shin-Hakodate-Hokuto. Stasiun besar ini menjadi pintu masuk utama Pulau Hokkaido. Perjalanan dari Tokyo atau Pulau Honshu kalau naik kereta pilihannya hanya shinkansen, tidak ada kereta jenis lain. Dari stasiun ini, ada kereta lokal ke pusat kota Hakodate. Sementara ke kota Sapporo, kota wisata musim dingin paling populer di Jepang, juga pakai kereta lokal. Rencana Shinkansen baru akan buka tahun 2031.

Sapporo adalah ibukota Hokkaido, kota modern di utara Jepang dikelilingi alam terkenal dengan wisata musim dingin, puncaknya festival salju terbesar di dunia. Kota wisata salju, alam, dan kuliner ini berjarak 300 km dari Hakodate; naik kereta api butuh waktu 3,5 jam. Pilihan lain bisa naik bus atau taksi.

Masih di Stasiun Shin-Hakodate-Hokuto, stasiun ini berjarak 18 km dari pusat kota Hakodate. Bagi wisatawan, pilihan terbaik ke tempat wisata dan pusat kota adalah naik kereta lokal, Hakodate Liner. Butuh waktu hanya 20 menit untuk sampai di pusat kota, yaitu Stasiun Hakodate-eki, yang terletak di tepi laut dan berdampingan dengan Pelabuhan Hakodate.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *