Indeks

Ini 7 Kuliner Khas yang Hanya Ada Selama Ramadhan

Kuliner Khas Ramadhan

Milenianews.com – Bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling di nanti seluruh umat muslim di dunia. Selain keberkahan dalam beribadah, kuliner khas yang hanya ada saat bulan puasa, paling dinanti.

Setiap daerah di Indonesia mempunyai kuliner khas yang hanya bisa ditemukan saat bulan puasa. Tak heran jika banyak orang rela antre demi mendapat kuliner yang diinginkan untuk menu berbuka puasa.

Baca Juga : 5 Kuliner Wajib Khas Pontianak yang bikin Ngiler

Berikut, kuliner khas daerah yang hanya dijumpai di bulan ramadhan:

1. Sotong Pangkong

Foto : Sotong Pangkong.

Kuliner khas Pontianak yang berbahan dasar sotong (cumi) ini hanya bisa dijumpai saat bulan Ramadhan saja. Mulai dari sore hingga pertengahan malam, puluhan pedagang kaki lima akan memenuhi ruas pinggiran Jalan Merdeka.

Para pedagang berjejer memamerkan dagangan mereka sehingga suara pukulan saling bersahutan disepanjang jalan tersebut.

Sotong Pangkong merupakan sotong yang telah dikeringkan, lalu diolah dengan cara dibakar kemudian dipangkong (pukul) hingga pipih dan tipis agar bisa untuk dikunyah.

Cara pengolahannya dengan dipangkong inilah yang membuat makanan ini diberi nama Sotong Pangkong. Sebagai pelengkap, biasanya sotong di sajikan bersama saus kacang atau sambal yang terbuat dari udang ebi yang telah dicampurkan dengan cuka dan cabai.

2. Pakat

Foto : Penjual yang menjual Pakat.

Kuliner khas ramadhan ini berasal dari kota Medan, Sumatera Utara. Pakat merupakan makanan yang berasal dari pucuk rotan yang masih muda. Biasanya dijadikan lalapan ataupun dicampur dengan berbagai sayuran.

Makanan ini diolah dengan cara dibakar diatas tungku selama satu jam hingga matang kemudian kulit luarnya dibuang. Daging rotan yang berwarna putih kemudian di potong-potong nikmat di santap bersama nasi sebagai lalapan.

3. Lemang

Foto : Proses pembuatan lemang.

Lemang merupakan kuliner khas melayu Minangkabau yang terbuat dari beras ketan yang dibungkus dalam daun pisang. Lemang dimasukkan kedalam bambu panjang lalu dimasak dengan cara dibakar diatas arang.

Proses pemanggangan memakan waktu cukup lama sekitar 3 sampai 4 jam. Sehingga nasi yang dihasilkan menjadi tahan lama dan tidak mudah basi karena disimpan didalam bambu. Untuk menghangatkannya cukup disimpan kembali diatas bara api.

4. Kicak

Foto : Kicak.

Menu takjil khas Yogyakarta ini selalu ramai diburu oleh pembeli saat menjelang waktu berbuka puasa.

Kicak terbuat dari bahan dasar singkong yang diparut kemudian dikukus dan ditaburi serutan kelapa lalu disiram dengan air gula merah sehingga menghasilkan rasa yang manis dan gurih.

Memiliki sajian porsi yang kecil menjadikan makanan ini sangat cocok sebagai menu takjil berbuka puasa.

5. Asida

Foto : Asida.

Asida merupakan bukti bentuk asimilasi yang terjadi di Maluku, takjil satu ini dibawa oleh pedagang Arab dalam menyiarkan agama Islam di dataran Ternate.

Memiliki tekstur yang kenyal seperti dodol, panganan ini disajikan dengan cara dilumuri mentega cair sehingga memiliki rasa yang manis dan gurih.

Keunikan dari kue ini adalah terletak pada proses pembuatannya. Jika asida yang dijual tidak laku, maka kue tersebut dapat di daur ulang dengan campuran yang baru tanpa membuat Asida basi atau memiliki cita rasa yang aneh.

6. Sate Susu

Foto : Sate Susu.

Dusun Wanasari atau yang lebih dikenal dengan kampung Jawa, di Denpasar ini merupakan pusat kuliner pasar Ramadhan yang selalu diburu oleh pecinta kuliner terutama menu sate susu.

Dimuat Liputan6.com, Sate susu yang dimaksud adalah payudara sapi yang di potong kotak-kotak dan direbus kemudian dicampur dengan bumbu sate yang berasal dari tepung terigu dan santan yang telah ditambahkan bumbu kencur, cabai dan bawang putih.

7. Bubur Suruh

Foto : Bubur Suruh.

Tradisi khas yang biasa dilakukan warga Tuban Kelurahan Kutorejo adalah membagikan takjil gratis berupa bubur suruh di sekitar kompleks makan Sunan Bonang.

Setiap bulan puasa, warga rela mengantre untuk mendapatkan jatah bubur ini yang dibagikan oleh pengurus makam.

Baca Juga : Menu Buka Puasa Favorit di Berbagai Belahan Dunia

Sama seperti bubur pada umumnya yang berbahan dasar beras, keunikan dari bubur suruh adalah proses pengolahannya yang menggunakan wajan besar. Lalu dicampur dengan santan dan rempah khas Arab kemudian ditambahkan daging dan tulang sapi.

Keunikan lainnya dari bubur ini dalam proses pemanasan, tungku yang dipakai untuk memasak harus memakai ranting kayu yang berasal dari lingkungan makam tersebut. (Lady)

Exit mobile version