Milenianews.com, Jakarta – Bak jelangkung, datang tak dijemput pulang tak diantar, sangat cocok disematkan untuk virus Corona yang sedang mewabah di seluruh dunia ini. Semua negara di belahan dunia yang terpapar, nampaknya harus memaksa untuk tidak menerima Corona sebagai tamu dan harus mengusirnya dari tubuh yang sudah didatanginya.
Sampai hari ini, Kamis (2/4), jumlah yang terpapar di seluruh dunia, sudah mencapai 850 ribu lebih seperti dilaporkan Woldometer.
Seperti kutu yang meloncat dari rambut kepala satu ke rambut kepala lainnya, Corona sangat mudah menyebar sampai ke belahan dunia yang sangat jauh, dari pusat penyebaran awal di Wuhan, Cina. Membuat virus yang dipanggil Covid-19 ini, dikategorikan sebagai Pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Seolah tak ada akhlak dan kenyataannya memang begitu, Covid-19 dengan seenaknya bertamu serta membawa keluarga besarnya. Ia menganggap sang empunya rumah bilang, “Silahkan masuk! Jangan sungkan-sungkan, anggap saja seperti rumah sendiri“. Sang pemilik rumah sampai dibuat kesal olehnya, tak sedikit juga membuat stres jiwa-jiwa yang tak bersalah, hingga dari mereka ada yang meninggal dunia.
Baca Juga : Viral Video Wakil Rakyat Cekcok dengan Polisi, Sambil Berkoar “Mana Corona Biar Kutelan!”
Tak jelas, gejala-gejala yang disebabkan oleh patogen egois ini. Sangat sulit membedakan mana orang yang terinfeksi dengan yang tidak. Bahkan ada orang yang terpapar tapi tidak merasakan gejala apa-apa.
Sebelumnya, WHO dan CDC banyak memberikan informasi tentang gejala yang disebabkan si Covid-19 ini. Diantaranya, sesak nafas, demam tinggi dan batuk kering. Nah, gejala itulah yang tidak menentu.
Beruntungnya, telah ada penelitian yang melaporkan gejala-gejala orang yang terinfeksi Covid-19 dengan jelas.
Perlu diceritakan dulu, sedikitnya gejala umum orang yang terinfeksi Corona adalah demam, batuk kering, kelelahan dan sesak nafas. Beberapa gejala ini tumpang tindih dengan gejala flu, membuat pendeteksian Corona menjadi sulit.
Kebanyakan orang jatuh sakit, lima sampai tujuh hari setelah terpapar, sembuh. Namun gejala yang dirasakan muncul hanya dalam dua hari atau sampai 14 hari.
Gejala Covid-19 bisa diawali dengan Diare
Studi tersebut menyebutkan, beberapa pasien Covid-19 mengalami gejala gastrointestinal, terutama diare sebagai gejala pertamanya.
Seseorang yang terpapar Covid-19 dengan gejala ringan secara keseluruhan, akan mengalami gejala sesak napas kemudian, tetapi ada beberapa orang juga yang tidak mengalaminya.
Ini bahaya, jika sampai tidak merasakan gejala tersebut, maka akan semakin mudah menularkannya kepada orang lain.
“Temuan ini penting karena mereka yang tidak memiliki gejala umum Covid-19, seperti batuk, sesak napas dan demam, mungkin tidak terdiagnosis dan berpotensi menyebarkan penyakit kepada orang lain,” kata para peneliti.
“Kegagalan untuk mengenali pasien-pasien ini sejak dini dan seringkali dapat menyebabkan penyebaran penyakit tanpa disadari.”
Studi Baru menyebut masalah pencernaan menjadi Gejala Corona
Dalam penelitian yang menganalisis data dari 206 pasien di RS Union, Tongji Medical College di Wuhan ini, diambil dari orang-orang yang merasakan penyakit ringan, tanpa kesulitan bernapas dan kadar oksigen darah yang rendah.
Secara keseluruhan, 48 pasien (23 persen), dirawat dengan gejala pencernaan saja, 89 (43 persen) dengan gejala pernapasan saja, dan 69 (33 persen) dengan gejala pernapasan dan pencernaan.
Di antara semua pasien dengan gejala pencernaan (117 pasien), sekitar 67 (58 persen) mengalami diare, dan di antaranya, 13 (20 persen) mengalami diare sebagai gejala pertama penyakit mereka.
Baca Juga : Virus Corona, Ramalan Menyebut akan Berakhir dan Kembali Datang di 2030
Diare pasien berlangsung dari satu sampai 14 hari, dengan durasi rata-rata lima hari. Sekitar sepertiga pasien dengan gejala pencernaan tidak pernah mengalami demam.
“Secara keseluruhan data ini menekankan bahwa pasien dengan diare baru setelah kontak Covid-19 yang mungkin harus dicurigai untuk penyakit ini, bahkan tanpa adanya batuk, sesak napas, sakit tenggorokan atau bahkan demam,” para penulis menyimpulkan. (Ikok)