Kesalahan yang Membuat HRD Kurang Terkesan, Wajib Dihindari!

Kesalahan membuat HRD kurang

Milenianews.com, Jakarta – Dalam dunia kerja, perilaku sopan adalah salah satu kualitas yang diharapkan oleh perusahaan. Namun, tidak semua tindakan yang dianggap sopan selalu meninggalkan kesan positif, terutama bagi tim Human Resources Development (HRD). Terkadang, kebiasaan tertentu yang terlihat sopan justru menjadi kesalahan yang membuat HRD merasa kurang nyaman atau menilai kandidat secara negatif.

Lantas kebiasaan apa saja yang harus kita hindari agar tidak membuat HRD kurang nyaman dengan kita? Melansir dari beberapa sumber, terdapat beberapa kebiasaan ‘sopan’ yang ternyata tidak disukai oleh HRD. Yuk simak lengkapnya di bawah ini:

Baca juga: Dear Mahasiswa, Rencanakan dan Siapkan Kariermu dari Sekarang

Kesalahan yang membuat HRD kurang terkesan

1. Berlebihan memuji HRD atau perusahaan

Memuji perusahaan atau tim HRD adalah hal yang baik, tetapi jika dilakukan secara berlebihan, pujian tersebut dapat terkesan tidak tulus. HRD cenderung menghargai kejujuran dan profesionalisme daripada sanjungan berlebihan yang tampak seperti usaha untuk menarik simpati.

Fokus pada memberikan apresiasi yang spesifik dan relevan, seperti memuji budaya kerja perusahaan berdasarkan riset yang telah kita lakukan sebelumnya.

2. Terlalu banyak bicara tentang kelebihan diri

Menunjukkan kepercayaan diri adalah keharusan saat wawancara kerja, tetapi terlalu banyak membicarakan kelebihan diri tanpa menyinggung kontribusi nyata yang bisa diberikan ke perusahaan dapat membuat HRD merasa ragu.

Kombinasikanlah kepercayaan diri dengan contoh konkret tentang pencapaian yang relevan dengan posisi yang dilamar.

3. Menghindari kritik atau pertanyaan sulit

Beberapa kandidat mencoba bersikap terlalu sopan dengan menghindari memberikan opini kritis atau mengajukan pertanyaan sulit. Padahal, HRD menghargai diskusi yang jujur dan terbuka.

Jangan ragu untuk menyampaikan pendapat atau pertanyaan yang mendalam tentang perusahaan, selama disampaikan dengan cara yang sopan dan konstruktif.

4. Mengiyakan semua permintaan atau pertanyaan

Menganggap bahwa selalu setuju adalah bentuk kesopanan adalah kesalahan umum. Misalnya, saat HRD bertanya apakah kita bersedia bekerja lembur setiap hari, menjawab “ya” tanpa mempertimbangkan kenyataan dapat memberikan kesan bahwa kita tidak memiliki batasan yang jelas.

Sampaikan jawaban dengan diplomatis, seperti, “Saya bersedia bekerja lembur jika memang diperlukan, tetapi saya juga percaya pada pentingnya keseimbangan kerja dan kehidupan.”

Baca juga: 5 Kunci Sukses Karier dan Keluarga di Tahun 2025

5. Tidak berani menjual diri

Beberapa kandidat menganggap bahwa bersikap terlalu percaya diri atau ‘menjual diri’ akan terlihat sombong, sehingga mereka lebih memilih untuk merendah. Padahal, wawancara adalah momen untuk menunjukkan nilai yang kita punya.

Maka dari itu, jangan takut untuk membicarakan kelebihan kita secara objektif dan kaitkan dengan kebutuhan perusahaan.

Kesopanan memang penting, tetapi memahami konteks profesionalisme adalah kunci utama untuk memenangkan hati HRD. Hindari kebiasaan-kebiasaan yang terlihat sopan namun bisa mengurangi kesan profesional kita ya Sobat Milenia. Semoga bermanfaat!

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *