Milenianews.com, Jakarta – Banyak masyarakat yang memilih berolahraga di malam hari karena alasan tertentu, terutama bagi mereka yang sibuk bekerja dan tidak punya waktu di siang hari. Namun, perlu kita ingat bahwa ada risiko orang meninggal secara tiba-tiba setelah berolahraga di malam hari. Untuk itu, terdapat beberapa olahraga yang tidak boleh dilakukan di malam hari.
Ira Purnamasari, seorang dosen dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) di Universitas Negeri Surabaya (UM), menyarankan bahwa waktu terbaik untuk berolahraga adalah di pagi hari, karena tubuh kita masih segar pada saat itu. Namun, bukan berarti berolahraga di malam hari adalah suatu larangan. Tetapi perlu memperhatikan jarak waktu antara selesai berolahraga dan waktu tidur.
“Jadwal terbaik untuk melakukan olahraga di malam hari adalah 90 menit sebelum tidur. Karena manfaat yang dapat kita rasakan adalah membuat tidur lebih nyenyak, mengurangi stres dan kecemasan,” jelas Ira, melansir dari laman UM Surabaya, Jumat (28/7).
Baca juga : 5 Jenis Olahraga yang Cocok untuk Usia 40-an!
Olahraga yang tidak boleh dilakukan di malam hari
Pilihlah jenis olahraga
Ira menjelaskan bahwa seseorang harus mengetahui jenis olahraga yang aman untuk kita lakukan di malam hari dan mana yang sebaiknya kita hindari. Beberapa olahraga ringan seperti jalan kaki santai, sepeda santai, berenang, yoga, dan latihan peregangan masih dapat kita lakukan pada malam hari.
Namun, olahraga yang intens seperti balap sepeda, lari cepat, angkat beban, berenang dengan target, tenis, sepakbola, dan olahraga kompetisi sebaiknya tidak kita lakukan pada malam hari. Jenis olahraga ini dapat menyebabkan pelepasan hormon adrenalin yang berlebihan, yang dapat membuat jantung berdetak lebih cepat.
Memperhatikan riwayat penyakit
Ira menyarankan untuk mempertimbangkan riwayat penyakit sebelum berolahraga di malam hari.
“Olahraga yang baik adalah olahraga yang sesuai dengan kemampuan tubuh, dengan memperhatikan riwayat penyakit yang kita miliki. Apalagi seseorang dengan usia 50 tahun ke atas yang tidak dianjurkan untuk berolahraga dengan intensitas berat,” jelasnya.
Baca juga : Aktivitas Rumahan ini Bisa Jadi Alternatif Olahraga!
Menurut Ira, serangan jantung bisa terjadi jika terlalu memeras tenaga saat berolahraga. Terutama bagi orang yang jarang berolahraga karena fisik mereka tidak siap.
“Serangan jantung mendadak terjadi pada seseorang yang memang sudah memiliki faktor risiko penyakit jantung seperti hipertensi dan hiperkolesterolemia,” tambahnya lagi.
Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk memilih jenis olahraga yang sesuai dengan kemampuan tubuh mereka. Selain itu, perlu juga memperhatikan riwayat penyakit yang pernah kita alami untuk selalu melakukan olahraga dengan aman.
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.