Umat Buddha Peringati Hari Bodhi, Mengenang Momen Pencerahan Siddhartha Gautama

Milenianews.com, Jakarta – Umat Buddha di berbagai negara memperingati Hari Bodhi yang jatuh pada 8 Desember 2025. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengenang perjalanan spiritual Siddhartha Gautama yang mencapai pencerahan setelah menjalani pertapaan dan meditasi mendalam selama 49 hari. Peristiwa tersebut kemudian menandai lahirnya ajaran Buddha yang terus berkembang dan dipraktikkan hingga ribuan tahun kemudian.

Hari Bodhi memiliki makna mendalam dalam ajaran Buddhisme karena menjadi simbol keberhasilan pencarian kebenaran dan kebebasan dari penderitaan. Pencerahan yang dicapai Siddhartha Gautama merupakan titik awal penyebaran Dhamma, yang menekankan nilai kebijaksanaan, kesadaran, dan welas asih dalam kehidupan manusia.

Dalam memperingati Hari Bodhi, umat Buddha umumnya tidak menggelar perayaan meriah. Sebaliknya, peringatan dilakukan dalam suasana yang tenang dan khidmat. Meditasi menjadi praktik utama yang dijalankan sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan spiritual Sang Buddha. Melalui meditasi, umat diajak untuk menenangkan pikiran serta merefleksikan makna kehidupan dan ajaran kebajikan.

Selain meditasi, sejumlah umat juga melakukan simbolisasi spiritual, seperti menyalakan lilin yang melambangkan terang kebijaksanaan, serta menghias pohon Bodhi sebagai representasi kesadaran dan pencerahan. Praktik tersebut tidak dimaknai sebagai ritual semata, melainkan sebagai sarana pengingat akan pentingnya pengendalian diri dan kejernihan batin dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Menbud Rencanakan Borobudur Jadi Pusat Spiritualitas dan Kebudayaan 

Perayaan Hari Bodhi di masing-masing negara memiliki perbedaan, menyesuaikan dengan tradisi dan budaya setempat. Di beberapa wilayah, khususnya Asia Timur, peringatan Hari Bodhi dirayakan pada tanggal tetap dalam kalender Masehi. Jepang menjadi salah satu negara yang secara konsisten memperingatinya setiap 8 Desember. Berbeda dengan perayaan keagamaan lain yang bersifat terbuka, Hari Bodhi di Jepang dijalani dengan penuh kesederhanaan, tanpa arak-arakan atau pertunjukan massal.

Kesederhanaan tersebut justru memberikan ruang bagi umat Buddha untuk melakukan perenungan secara personal. Sepanjang hari, umat memanfaatkan waktu untuk memperdalam pemahaman terhadap ajaran Buddha, sekaligus mengaplikasikan nilai-nilai kebijaksanaan dan welas asih dalam kehidupan sosial.

Peringatan Hari Bodhi tidak hanya menjadi momen religius, tetapi juga pengingat universal tentang pentingnya kesadaran dan perdamaian batin. Di tengah dinamika kehidupan modern yang penuh tekanan, nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa pencerahan Sang Buddha tetap relevan sebagai pedoman dalam membangun kehidupan yang harmonis, baik secara individu maupun bermasyarakat.

Baca juga: Selamat Datang Hari Puisi Indonesia sebagai Hari Besar

Melalui peringatan ini, umat Buddha diharapkan dapat meneladani semangat ketekunan, kesabaran, serta pencarian kebenaran yang menjadi inti dari perjalanan spiritual Siddhartha Gautama, sekaligus menjadikan Hari Bodhi sebagai sarana introspeksi dan penguatan nilai-nilai kemanusiaan.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *