Budaya  

Duta Baca Indonesia Hadir  di SMP Al Furqon Jombang: Bakar Semangat Siswa untuk Berkarya

Safari Literasi: Sayonara Duta Baca Indonesia mulai ke timur. Kali ini Duta Baca Indonesia Masuk Sekolah di SMP Al Furqon, Jombang, Sabtu 20 September 2025. Sekitar 500 pelajar bergabung dalam tema "Buku, Pena, dan Mimpi Kita". (Foto: Dok Duta Baca Indonesia)

Milenianews.com, Jombang– Duta Baca Indonesia, Gol A Gong, membakar semangat untuk berkarya, terlebih dalam bidang tulisan, di hadapan ratusan santri SMP Al-Furqan Madrasatul Qur’an (MQ) Jombang, Jawa Timur pada, Sabtu (20/9/2025) yang diadakan di Aula Yayasan Madrasatul Qur’an.

Selain Duta Baca Indonesia, yang memberi kisah inspiratif tentang pengalaman perjalanan dan karirnya dalam dunia kepenulisan, hadir juga Yusron Aminulloh selaku CEO Iqra Semesta.

Dalam kegiatan yang bertajuk Bincang Literasi, Buku, Pena dan Mimpi Besar Kita, Yusron Aminulloh sebagai pembicara memaparkan tentang tiga manfaat membaca. Para santri terlihat begitu antusias menyimak yang disampaikan oleh narasumber.

“Membaca memiliki tiga manfaat utama, pertama, kalian akan memiliki jalan keluar dalam persoalan hidup. Segala masalah pasti akan memiliki solusi. Kedua, menjernihkan pikiran, hal ini akan membuat kita jadi pribadi yang rendah hati dan tidak sombong. Manfaat ketiga, kalian akan meraih kekayaan. Karena saya belum pernah denger seseorang yang rajin membaca tapi hidup penuh dengan kekurangan. Jika ada, maka ada yang salah dengan bacaan yang ia baca,” tutur Yusron.

Turut hadir juga Ahmad Taufik, M.Pd selaku Pengawas Sekolah SMP Al-Furqan MQ dan Ir. K.H. Abdul Ghofar selaku Ketua Yayasan Madrasatul Qur’an menyampaikan tentang pentingnya para santri memiliki kapasitas literasi yang baik.

Baca Juga : Kunjungan Duta Baca Indonesia Pacu Minat Baca Pelajar Banjarnegara

“Literasi di era sekarang bukan sekedar membaca buku, tapi bagaimana cara kita memahami isi bacaan tersebut, kalian adalah generasi Emas dari masa ini, dan calon Pemimpin masa depan,” ucap Ahmad Taufiq.

“Buku dan Pena adalah simbol kekuatan intelektual, dengan referensi dan pena para ulama menulis tafsir, para sastrawan menulis karya. Di pondok pesantren ini kalian tidak hanya dibekali ilmu Al-Qur’an tetapi juga diajar untuk berfikir, menulis dan bermimpi besar,” nasihat K.H Abdul Ghofar kepada santrinya.

Duta Baca Indonesia juga berkisah tentang aktivitas yang rutin dilakukannya sejak usia sepuluh tahun. Yaitu, berolahraga, membaca, dan mendengarkan dongeng. Ternyata, hal itu pun memiliki manfaat dan kejutan yang luar biasa bagi karirnya di saat ini.

Menurut Gol A Gong, jika para santri ingin memilih profesi sebagai penulis harus melewati tiga tahapan, jurnalistik, sastra, dan film.

“Jika kalian memiliki ketertarikan dalam dunia kepenulisan dan bercita-cita menjadi penulis, maka yang harus kalian kuasai yaitu bidang jurnalistik, sastra, dan film,” tutup Gol A Gong.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *