Milenianews.com, Jakarta – Aktris dan penyanyi Ariel Tatum menunjukkan kemampuannya menjadi penari ronggeng gunung dalam pertunjukkan teater produksi Titimangsa yang bertajuk “Sang Kembang Bale”.
Dengan selendang merah tersampir di pundak, Ariel yang mengenakan atasan kebaya dan bawahan kain, memperlihatkan kemampuannya dalam menari, menyanyi, dan bermonolog dalam acara yang berlangsung di Galeri Indonesia Kaya.
Baca juga: Sinopsis Film Sayap-Sayap Patah: Kisah Nyata Kerusuhan Mako Brimob 2018
Ariel mengatakan bahwa tembang yang dinyanyikan “Sang Kembang Bale” sangat khas.
“Sangat khas dan sangat sulit untuk aku yang terbiasa menyanyi dengan teknik modern,” katanya, dalam konferensi pers, Kamis (1/8) di Jakarta.
Ia berharap, pementasan “Sang Kembang Bale” bisa menarik lebih banyak orang muda untuk mempelajari budaya dan kesenian tradisional.
“Semoga dengan pementasan nanti ini, generasi muda mau belajar lebih banyak. Khususnya mau tahu lebih banyak hal, sehingga kita akan lebih kaya lagi dengan budaya-budaya. Apalagi yang sebenarnya sudah lama ada dan mengalir di tubuh kita,” ujarnya.
Kejutan yang akan dihadirkan Ariel Tatum dipentas “Sang Kembang Bale”
Sutradara Heliana Sinaga menyampaikan bahwa Ariel baru sekilas menunjukkan tarian, nyanyian, dan monolog “Sang Kembang Bale”.
Menurutnya, akan ada kejutan-kejutan yang dihadirkan dalam pertunjukkan “Sang Kembang Bale” di NuArt Sculpture Park, Bandung, Jawa Barat, pada 10 dan 11 Agustus 2024.
Dalam pertunjukkan yang direncanakan berlangsung antara 80 dan 90 menit itu, Ariel akan menyanyikan tiga tembang. Ia juga akan menampilkan lima tarian dengan iringan empat penari dan tiga pemusik yang semuanya orang muda.
Baca juga: Performing Arts Communication LSPR Gelar Pementasan Teater
Sementara itu, Produser Pradetya Novitri menyampaikan bahwa produksi teater “Sang Kembang Bale” dilakukan berdasarkan riset di tempat kelahiran ronggeng gunung di Ciamis.
“Kami melakukan riset ke tempat kelahiran ronggeng gunung di Ciamis, juga membawa pemain, pemusik, dan penari dari generasi muda. Hal tersebut untuk langsung belajar kesenian ronggeng gunung dari penari yang hanya tinggal dua orang. Harapannya dengan ini, nyanyian, musik, dan tarian yang sudah ada. Khususnya sejak puluhan tahun lalu lebih panjang lagi nafasnya,” kata Tya.
Menurutnya, riset yang dilakukan mencakup penggalian informasi dari penari ronggeng gunung Bi Pejoh dan Bi Raspi. Serta juga pemusik Mang Sarli, yang menekuni kesenian ronggeng gunung di daerah Panyutran, Pangandaran.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.