Milenianews.com – Fenomena unik sedang terjadi di kalangan Gen Z, di mana banyak dari mereka justru berburu ponsel lawas BlackBerry di tengah era smartphone yang semakin canggih. Tren ini menunjukkan adanya nostalgia dan kebutuhan akan “detoks digital” yang membuat BlackBerry kembali diminati meski sudah lama pensiun dari pasar utama.
Baca juga: Ponsel BlackBerry Kembali Jadi Buruan Gen Z, Begini Alasannya
Melansir dari CNN Indonesia, tren ini pertama kali mencuat di media sosial seperti TikTok dan Instagram. Banyak Gen Z membagikan video unboxing hingga review penggunaan BlackBerry lama seperti seri Bold, Curve, dan Torch yang pernah berjaya di era 2000-an.
Ponsel lawas BlackBerry dinilai membantu digital detox dan menjadi gaya retro
Alasan utamanya adalah karena ponsel lawas seperti BlackBerry dianggap membantu mengurangi distraksi digital. Tanpa aplikasi seperti TikTok, Instagram, dan YouTube yang berjalan mulus, pengguna jadi lebih fokus menjalani hari tanpa tergoda untuk terus-terusan scrolling.
Mereka menyebutnya sebagai bentuk “digital detox”. Melansir dari The Guardian, selain soal detoks digital, Gen Z juga tertarik karena estetika retro yang dimiliki ponsel BlackBerry.
Desain ikonik dengan keyboard QWERTY fisik, trackball, dan ringtone klasik memberikan nuansa berbeda yang tidak ditemukan di smartphone modern. Banyak dari mereka menyebut ponsel ini sebagai “statement style” sekaligus sarana komunikasi yang lebih personal dan sederhana.
Tak hanya itu, harga yang relatif terjangkau di pasar barang bekas juga menjadi daya tarik. Di platform seperti eBay atau marketplace lokal, ponsel BlackBerry bekas dijual dengan harga mulai dari ratusan ribu hingga beberapa juta.
Harga tersebut bergantung pada kondisi dan kelengkapan perangkat. Namun, perlu dicatat bahwa sebagian besar fitur modern seperti WhatsApp, browser, dan email berbasis BlackBerry Internet Service (BIS) sudah tidak bisa digunakan.
Kendati begitu, bagi Gen Z, fungsi dasar seperti telepon, SMS, dan kamera sederhana sudah dianggap cukup. Mereka memang tidak mengandalkan perangkat ini sebagai ponsel utama. Melansir dari Vice, tren ini juga mencerminkan keinginan sebagian anak muda untuk “lepas” sejenak dari tekanan sosial media.
Baca juga: Nasib atau Pilihan? Gen Z, Burnout, dan Pertarungan Takdir vs. Kehendak
Mereka ingin menjauh dari algoritma digital yang terus-menerus membombardir otak mereka. Dengan ponsel seperti BlackBerry, mereka merasa lebih “nyata” dan bebas dari ekspektasi dunia maya.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.













