Teater Koma Pentaskan Lakon Fantasi Futuristik “Mencari Semar” di Jakarta

Milenianews.com, Jakarta – Teater Koma bakal hadir dengan pementasan terbaru berjudul Mencari Semar. Bukan sekadar cerita klasik, kali ini mereka ngasih sentuhan beda: mitologi Jawa dipadukan dengan nuansa sci-fi futuristik. Hasilnya? Panggung yang penuh imajinasi, tapi tetap bawa vibe khas Teater Koma warna-warni, jenaka, dan nyentil isu sosial.

Baca juga: Kelompok Teater Populer dan AP Production Hadirkan Lakon “DAG DIG DUG”

Pertunjukan ini digelar di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta. Dengan dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation, pementasan ini tidak hanya menghadirkan kombinasi unik antara tradisi wayang dan teknologi modern, tetapi juga menyajikan cerita yang tetap relate dengan zaman now. Selain itu, kolaborasi ini diharapkan mampu menjembatani generasi muda agar lebih dekat dengan budaya, sementara pada saat yang sama tetap menikmati nuansa futuristik yang kekinian.

Tanggal pertunjukan berlangsung

Acara berlangsung pada 13–17 Agustus 2025. Catat jadwalnya:

  • 13–15 Agustus (Rabu–Jumat): pukul 19.30 WIB
  • 16 Agustus (Sabtu): pukul 13.30 & 19.30 WIB
  • 17 Agustus (Minggu): pukul 13.30 WIB

Naskah sekaligus arahan disutradarai Rangga Riantiarno (putra mendiang Nano Riantiarno). Para aktor senior juga masih ikut meramaikan panggung, seperti Budi Ros (Semar), Rita Matumona (Sutiragen), sampai Nino Bukir (Bagong).

Tahun ini Teater Koma genap 48 tahun berkarya dan tetap setia bikin minimal dua produksi panggung tiap tahunnya. Menurut pendiri Teater Koma, Ratna Riantiarno, Mencari Semar juga jadi bagian dari perjalanan menuju ulang tahun emas di 2027.

Lakon ini ditulis sekaligus disutradarai Rangga. Ceritanya dimulai dari Semar yang udah pensiun dan hidup tenang di Karang Tumaritis bareng anak-anak panakawan: Bagong, Petruk, dan Gareng. Tapi ternyata dalam tubuh Semar ada pusaka sakti bernama Jimat Kalimasada. Nah, di masa depan, ada peradaban bernama Kekaisaran Nimacha yang lagi di ujung tanduk. Mereka ngirim lima agen berwarna 01 (merah), 02 (biru), 03 (perak/hijau), 04 (ungu), dan 05 (kuning) buat nyari Semar dan merebut Kalimasada. Katanya sih, pusaka itu bisa “reset” sistem hidup mereka alias menulis ulang Perintah Utama.

Selama 2,5 jam pertunjukan, penonton bakal dibawa masuk ke dunia yang super imersif. Ada layar multimedia, laser hijau, sampai visual ala film sci-fi. Tapi jangan khawatir, ciri khas Teater Koma nggak hilang: kostum penuh warna, tarian teatrikal, lagu-lagu kocak, plus humor satire yang nyindir kehidupan sekarang.

Baca juga: Sampoerna Academy BSD Gelar Pertunjukan Teater Perdana Bertema Inspirasi dan Keberanian

Humor segar jadi ciri khas teater koma

Beberapa momen yang bikin ngakak antara lain:

  • Semar ngobrol jarak jauh lewat “Semarphone” (yup, ala-ala smartphone tapi versi Semar).
  • Lelucon birokrasi lewat “Komisi Pengawas Kedewaan (KPK)”.
  • Dan tentu aja jurus legendaris Semar: ajian kentut yang bikin musuh auto KO.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *