Game  

Microsoft, Nintendo, dan Sony Berkolaborasi Untuk Mengurangi Pemain Toxic

Milenianews.com - Seiring dengan perkembangan esports dan game membuat banyaknya komunitas gamer dunia bermunculan. Bahkan saat ini, komunitas gamer merupakan salah satu komunitas paling toxic daripada komunitas lain. Hal ini termasuk pelecehan seksual secara verbal, yang menyebabkan banyak gamer baik muda dan tua terpengaruh secara mental. Menyikapi hal tersebut, Microsoft, Sony, dan Nintendo berkolaborasi untuk mengurangi pemain toxic.
Milenianews.com – Seiring dengan perkembangan esports dan game membuat banyaknya komunitas gamer dunia bermunculan. Bahkan saat ini, komunitas gamer merupakan salah satu komunitas paling toxic daripada komunitas lain. Hal ini termasuk pelecehan seksual secara verbal, yang menyebabkan banyak gamer baik muda dan tua terpengaruh secara mental. Menyikapi hal tersebut, Microsoft, Sony, dan Nintendo berkolaborasi untuk mengurangi pemain toxic.

Pelecehan secara verbal ini terjadi pada semua platform, mulai dari PC hingga konsol. Nah, untuk meredam agar hal ini tidak semakin besar, Microsoft, Nintendo, dan Sony sepakat untuk mengesampingkan persaingan mereka yang biasa untuk meningkatkan pengalaman bermain gim secara online.

Ketiga perusahaan ini telah menguraikan seperangkat prinsip umum untuk permainan yang lebih aman, terutama untuk pemain yang lebih muda. Konsepnya tidak radikal, namun mereka tidak akan mentolerir pemain toxic dan bentuk penyalahgunaan lainnya.

Sebagai permulaan, ketiganya berjanji untuk menghadirkan perangkat pencegahan.  Seperti customization, easy-to-use safety tools, kode etik, dan sistem yang mencegah penyalahgunaan sebelum itu terjadi.

Selain itu, Mereka berjanji untuk bekerjasama dengan pemerintah, penegak hukum, dan mitra industri untuk menjaga kesehatan mental para pemain. Mereka percaya bahwa kebencian, pelecehan, dan eksploitasi pemain muda tidak memiliki tempat dalam bermain game.

Baca Juga : Sony Buat Paten AI yang Bisa Menggantikan Gamers yang AFK

Dilansir dari Hypebeast (18/12), ketiga raksasa game ini ingin mempermudah pelaporan penyalahgunaan berdasarkan aturan yang telah terurai dengan jelas. Mereka mengatakan akan menanggapi semua permintaan yang sah dari penegak hukum.

Microsoft, Sony, dan Nintendo pun mengatakan bahwa kerjasama Ini tidak akan selalu menyebabkan perubahan signifikan dalam strategi di salah satu perusahaan. Mereka akan tetap melakukan bisnis seperti biasa.

Seperti diketahui, sebenarnya Microsoft, Nintendo, dan Sony memiliki berbagai bentuk kontrol orang tua, kebijakan anti-penyalahgunaan, dan tindakan lain. Namun, jika ada satu kesepakatan umum, maka kebijakan ini bisa berjalan dengan lebih efektif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *