Milenianews.com – Nggak semua drama remaja bisa bikin penonton jatuh hati, tapi The Summer I Turned Pretty jelas jadi pengecualian. Serial romantis yang tayang perdana di Prime Video pada 17 Juni 2022 ini langsung booming, terutama di kalangan Gen Z. Rahasianya? Cerita ini ternyata diangkat dari novel best-seller karya Jenny Han, penulis yang sebelumnya sukses banget lewat To All the Boys I’ve Loved Before.
Dari novel ke serial favorit
Sebelum jadi series populer, The Summer I Turned Pretty udah lebih dulu hadir dalam bentuk novel pada tahun 2009. Buku ini adalah bagian pertama dari trilogi, diikuti It’s Not Summer Without You (2010) dan We’ll Always Have Summer (2011). Ceritanya fokus ke Isabel “Belly” Conklin yang selalu menghabiskan musim panas di rumah pantai keluarga Fisher.
Yang bikin novel ini meledak adalah penggambaran proses tumbuh dewasa Belly yang harus menghadapi cinta pertama, kehilangan, sampai perubahan besar dalam hidup. Alurnya ringan tapi emosional banget, pas untuk pembaca muda yang relate dengan fase transisi dari remaja ke dewasa.
Nostalgia musim panas yang bikin kangen
Kesuksesan novel ini bikin Jenny Han dilirik lagi setelah karya sebelumnya berhasil diadaptasi jadi film Netflix. Kali ini, Amazon Studios menggandeng Han buat ngerjain versi serialnya. Menariknya, Jenny Han sendiri turun tangan sebagai penulis sekaligus produser eksekutif. Jadi nggak heran kalau vibe novel aslinya masih kerasa kuat, meski dibalut dengan sentuhan modern biar lebih dekat dengan Gen Z masa kini.
Setting utama serial ini ada di rumah pantai keluarga Fisher, tempat semua drama, cinta, dan persahabatan terjadi. Dari pesta api unggun sampai momen santai di tepi pantai, semua nuansanya bikin penonton auto nostalgia. Banyak yang merasa relate, soalnya liburan masa remaja memang sering jadi kenangan manis yang susah dilupain.
Cinta segitiga yang bikin galau
Belly sendiri terjebak di antara dua saudara: Conrad si misterius dan Jeremiah si ceria. Drama cinta segitiga ini bukan sekadar soal siapa yang dipilih Belly, tapi juga tentang perjalanan dia dalam memahami perasaan, arti keluarga, dan kehilangan. Buat Gen Z yang lagi ada di fase pencarian jati diri, kisah ini kerasa banget dekat ke kehidupan nyata.
Yang bikin makin seru, karakter-karakternya digambarkan apa adanya. Conrad dengan dinginnya, Jeremiah dengan cerianya, dan Belly yang sering ragu tapi punya semangat besar. Semua punya sisi unik, dan penonton bisa aja nemuin potongan diri mereka di salah satu tokoh.
Soundtrack yang bikin baper
Nggak bisa dipungkiri, musik juga jadi salah satu alasan serial ini viral. Lagu-lagu dari Taylor Swift sampai artis indie sukses bikin tiap adegan makin emosional. Bahkan, banyak scene serial ini trending di TikTok gara-gara backsound-nya yang pas banget sama mood cerita.
Walaupun identik dengan romansa remaja, The Summer I Turned Pretty juga ngangkat hal-hal serius kayak arti keluarga, kuatnya persahabatan, sampai rasa kehilangan orang tersayang. Jadi, penonton bukan cuma disuguhi cerita cinta manis, tapi juga nilai kehidupan yang bikin mikir.
Baca juga: Jangan Lupa Jatuh Cinta: Novel yang Mengajak Pembacanya Jatuh Cinta pada Sastra!
Kesuksesan The Summer I Turned Pretty jadi bukti kalau cerita coming-of-age yang sederhana tapi tulus masih bisa ngena banget buat penonton. Serial ini berhasil ngebawa kita balik ke masa muda, dengan segala baper, tawa, dan kenangan indahnya. Wajar aja kalau banyak Gen Z menjadikannya salah satu tontonan favorit sepanjang masa.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.