Film, News  

Cholidi Asadil Alam, Aktor Berdakwah yang Bercita-cita Menjadi Sutradara Islami

Sharing motivasi dengan Cholidi Asadil Alam pada event Ajang Kreativitas di SDIT Insan Madani Bekasi, (12/12)Gambar: Facebook Sdit Insan Madani

Milenianews.com, Bekasi – Cholidi Asadil Alam pemeran utama ‘Ketika Cinta Bertasbih’ mengungkapkan keinginannya untuk terus berdakwah di dunia seni dan menjadi sutradara film islami.

“Jadi doakan mudah-mudahan istiqomah ya, mudah-mudahan saya terus berdakwah di dunia seni. Ini ada mau main sinetron, ya, doakan yang terbaik,” katanya kepada media, Sabtu (17/12).

Baca juga : Deretan Film Indonesia dengan Jumlah Penonton Paling Banyak

“Terus ada cita-cita saya juga, pengen jadi sutradara Islami ya, mohon doanya. Di Indonesia sutradara hebat bagus banyak. Tapi sutradara islami tidak banyak,” ungkapnya dalam sesi sharing motivasi pada event Ajang Kreativitas di SDIT Insan Madani Bekasi.

 Cholidi Asadil Alam merupakan aktor yang memiliki dua prinsip sebelum menerima tawaran film dari produser dan sutradara.

Pertama, aktor berdakwah ini tidak ingin beradegan pegangan tangan, pelukan atau ciuman. Selanjutnya, Cholidi tidak ingin bermain dalam film yang tidak islami, tidak mendidik.

Ia juga menjaga amanah, karena orang tuanya ingin aktor berdakwah ini menjadi public figure Islami.

“Tapi, saya ini menjaga amanah. Abah ibu saya di kampung di Bangil, Jawa Timur, Pasuruan, itu ingin saya menjadi public figure islami,” ungkap Cholidi.

Prinsip tersebut bisa ia pegang, bukan karena dirinya hebat, tapi, takut.

“Mungkin disini ada yang bilang, Mas Cholidi hebat banget, si, ya, prinsipnya ya. Kuat banget. Sebenernya saya bilang, bukan saya yang hebat, tapi justru karena saya takut, takut apa? Ada ayat yang sering kita baca (yang dimaksud Surah Ali Imran Ayat 26),” ujarnya.

“Kita pengen dimuliakan atau dihinakan? Dimuliakan, salah satunya dengan hanya mau menerima pekerjaan yang baik,” ujarnya.

Kuatnya prinsip Cholidi, sehingga mampu menolak tawaran film bernilai ratusan juta, karena tidak sesuai prinsipnya. Hal tersebut juga tidak lepas dari didikan orang tuanya.

“Saya cerita tadi nolak tawaran ratusan juta, 200 juta, 300 juta perbulan di sinetron. Itu juga karena berkat orang, didikan orang tua yang utama. Kedua, orang tua saya nyekolahin saya di sekolah Islam, saya di sekolahin di madrasah, TK SD saya madrasah, ya, SMP masih di Jawa Timur, SMA saya merantau di Jakarta.”

Baca juga : Cholidi Asadil Alam Bicara Tentang Pentingnya Ekstrakurikuler Bagi Anak

“Saya ya bisa punya prinsip itu, hanya mau rizki yang halal, rizki yang baik, ya, itu karena saya sekolahnya di sekolah Islam.” jelas Cholidi.

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *