Hidupku Sederhana, Semangatku Membara, Berusaha Ubah Nasib Keluarga

lomba menulis kisah inspiratif
lomba menulis kisah inspiratif

Oleh : Muhammad Annas Mufid

Milenianews.com – Desa Singosaren, merupakan desa terpencil di Kabupaten Bantul yang jauh dari pusat Kota Yogyakarta. Jalan beralaskan tanah, dan banyaknya bebatuan kecil yang berserakan tak beraturan, serta minimnya penerangan selalu menemani langkahku keluar masuk desa. Namun banyak pepohonan hijau nan rindang yang mengeliling jalan, membuat desaku ini sejuk dan nyaman. Hidupku tepat di samping sungai yang membuat desaku tak jarang terdampak banjir. Akan tetapi dari sinilah, hampir semua warga desaku bermata pencaharian sebagai penambang pasir. Aku menetap di sebuah rumah kecil, rumah yang merupakan bantuan dari Pemerintah Australia pada waktu terjadinya gempa bumi yang meluluh lantahkan wilayah Kabupaten Bantul dan sekitarnya. Gempa yang merobohkan rumah tinggalku yang sebelumnya itu terjadi pada 27 Mei 2006, di saat usiaku masih menginjak balita. Akan tetapi trauma dari kejadian tersebut masih berdampak pada diriku saat dewasa ini.

Aku merupakan anak semata wayang dari kedua orang tuaku. Ibuku menderita penyakit Kanker Ovarium yang mengharuskan dokter mengangkat kedua indung telurnya. Sehingga ibuku divonis dokter tidak dapat lagi memiliki keturunan setelah aku. Namun dari itu, aku sangatlah bersyukur, karena disaat ibuku menderita penyakit tersebut aku telah dilahirkan ke dunia dalam keadaan selamat. Dan Tuhan masih memberikanku kesempatan untuk merasakan indahnya kehidupan. Walau saja tak jarang terkadang aku selalu merasa kesepian karena tidak memiliki saudara kandung. 

Aku terlahir dari keluarga yang kata orang kurang mampu. Hidupku dan keluargaku sangat penuh dengan kesederhanaan. Ayahku mengalami tuna netra sejak beliau remaja, yang membuatnya sulit untuk melakukan segala aktivitas. Bahkan beliau juga mengalami kesulitan dalam mencari mata pencaharian karena keterbatasannya tersebut. Alhasil karena tidak adanya pilihan pekerjaan lagi ayahku memutuskan untuk membuka jasa pijat dengan pendapatan yang sangat minim. Dari keadaan inilah, terpaksanya ibuku juga ikut turun tangan membantu dalam menafkahi keluarga dengan berjualan sayur kecil-kecilan. Inilah perjuangan beliau yang berpendapatan pas-pasan dan tidak menjanjikan keuntungan akan tetapi telah menjadi sebuah kebiasaan. Pekerjaan inipun dijalani ibuku dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Ibuku hanya berkeyakinan bahwa yang terpenting dalam keluarganya memiliki prinsip untuk tetap dapat bertahan hidup. 

“Mufid” itulah nama yang biasa teman-teman memanggilku. Aku adalah anak yang mengalami keterbatasan penglihatan karena faktor keturunan dari ayahku. Kedua mataku mengalami penyakit minus dan silinder yang mengharuskanku memakai kacamata tebal setiap hari. Kulitku yang tidak terlalu cerah dan tubuhku yang sedikit gempal membuat aku sedikit berbeda dengan teman-temanku yang lain.

Dari semua keterbatasan yang aku miliki, aku sempat direndahkan, dikucilkan, dan bahkan diriku dijadikan sebagai bahan ejekan. Terlebih disaat aku mengalami kegagalan yang pahit. Ya! aku pernah merasakan rasanya tidak naik kelas. Semua berawal dari kemalasanku di waktu aku belum sadar akan pentingnya belajar, serta belum mengerti tentang tujuan hidup sebenarnya. Dari semua hinaan yang menerpaku sempat menjadikanku putus asa dan tidak mempunyai semangat hidup sama sekali. Hal tersebut juga membuatku menjadi minder dan tidak memiliki kepercayaan diri. Bahkan aku juga pernah berfikir “Kenapa aku ini dilahirkan dengan kebodohan, tidak berguna, dan hanya menambah beban kedua orang-tua saja.” Perasaan tersebut seringkali menghantuiku sepanjang waktu.

Namun kini perlahan aku mulai memahami, bahwa dari segala hinaan dan celaan akan sangat merugikan jikalau terus berkepanjangan aku pikirkan. Semua itu hanya dapat diatasi dengan menunjukkan keberhasilan bukan dendam yang akan menjerumuskan. Akupun harus menunjukkan kepada orang-orang bahwa mereka salah telah menilaiku dan menganggap remeh kemampuanku. Ini adalah aku yang suatu saat nanti akan berguna bagi semua orang. Segala usaha kumulai dan aku beranjak melupakan masa lalu dengan membuka lembaran baru. Belajar dari kegagalan dan pengalaman yang pernah kurasakan, akhirnya lama-kelamaan belajar kujadikan sebuah hobi, literasi kujadikan tradisi, serta terus berbenah diri apa yang kurasa kurang perlu diperbaiki, apa yang dirasa mampu untuk perlu dikembangkan, dan apa yang perlu kuraih untuk terus diperjuangkan. Menciptakan segala inovasi sehingga mampu menginspirasi bukan hanya selalu mencari referensi. Terus berjuang tanpa mendengarkan perkataan-perkataan yang membuatku tumbang. Kata-kata tersebut sebagai modal dasar dalam setiap langkah dan usahaku. 

B.J. Habbibie pernah berpesan “Ketika seseorang menghinamu, itu adalah sebuah pujian bahwa selama ini mereka menghabiskan waktu untuk memikirkan kamu, bahkan ketika kamu tidak memikirkan mereka.” Aku juga mempunyai sosok panutan sebagai penyemangat dalam segala usahaku. Beliau adalah Ki Hadjar Dewantara. Walau beliau sudah meninggal, namun semangat beliau selalu membekas dalam benakku. Senantiasa menjadi pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Tanpa gentar beliau memperjuangkan pendidikan walau beribu ancaman datang. Berjuang sampai apa yang dia inginkan serta semua cita-cita mulianya terpenuhi, yaitu mendidik, mengajar, membimbing, dan mengarahkan segenap warga negara agar semua penindasan dapat ditumpas serta merebut kemerdekaan.

Usaha yang kini kujalani membuahkan hasil yang manis. Benar saja, disaat pembagian rapor tiba dimana bapak/ibu guru menyelipkan selembar kertas berisikan peringkat kelas, kulihat namaku tak luput dari pandanganku, kucari satu persatu tak disangka aku memperoleh peringkat 3 besar. Yang tadinya peringkat bawah menjadi langganan kini semua telah mengalami perubahan dan kemajuan. Beberapa tawaran perlombaan berdatangan. Aku mencoba mengikuti salah satu perlombaan dan berharap menjadi awal keberhasilan. Diantaranya lomba “Computational Thinking” tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh SMA Muhammadiyah-7 Yogyakarta. Setelah melalui beberapa bimbingan panjang dan melelahkan, semua usaha yang kulakukan tidak sia-sia. Betapa bersyukurnya aku berhasil merebut kejuaraan dan membawa pulang piala Gubernur DIY dengan meraih juara-1. 

Dalam perlombaan lain aku juga meraih juara-1 seperti pada cabang lomba “Karya Tulis Ilmiah Qur’an” Tafsir Got Tallent Nasional 2021, yang diselenggarakan oleh UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Di dunia Literasi aku juga aktif menulis. Pengalaman yang pernah kuraih diantaranya: Karya Tulis Artikel yang bertemakan “Panorama Pendidikan Nusantara” bersama komunitas “Lensa Iman”(Lentera Bahasa Indonesia Madrasah Nasional) atau lebih jelasnya “Perkumpulan Guru Madrasah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia” dan juga komunitas “Jangkar Nusa” (Ajang Karya Se-Nusantara). Saat ini karya tersebut telah diterbitkan dan dibukukan secara resmi, serta telah beredar luas di seluruh wilayah Indonesia. Kebetulan waktu pembuatan karya tersebut, aku merupakan satu-satunya penulis kategori pelajar. Aku juga pernah mengikuti Festival Literasi Bantul dengan menulis sebuah karya Puisi yang dimana saat ini juga telah diterbitkan dan dibukukan secara resmi.

Menempatkan nama pada sertifikat kejuaraan, berfoto dengan piala lalu berpose dengan gaya tidak semudah yang dibayangkan. Jelas itu semua tidak datang begitu saja. Melalui perjalanan panjang, perjuangan yang melelahkan, dan keprihatinan itu yang membuatku dapat terus berkembang. Selalu berlatih dan inovatif serta berani mencoba dan berusaha adalah kunci dari semua keberhasilan. Karena kesuksesan tidak hanya datang untuk orang-orang yang berkecukupan dalam artian segala bentuk keperluan terpenuhi, justru orang yang di bawah sepertiku akan lebih besar kesempatan untuk mengejar harapan. Jika apa yang kita lakukan penuh dengan niat dan berkeyakinan kuat maka kodrat yang akan didapat adalah sesuatu yang bermanfaat. Semua hinaan, celaan yang pernah datang, lama-kelamaan kini menjadi pujian dan kebanggaan banyak orang. Jika pernah gagal jangan ragu untuk bangkit, mungkin saja kita akan sukses dengan hasil yang jauh lebih baik. Justru kegagalan sesungguhnya ialah dimana kita selalu merasa tidak mampu dan juga tidak ingin untuk selalu terus mencoba.

Satu hal yang sangat aku percaya bahwa “God will accompany our steps if what we tak is noble.” Bahwa tuhan akan selalu menyertai setiap langkah kita jika apa yang kita tempuh itu mulia. Serta yang selalu aku ingat dan menjadi moto dari hidupku adalah “Kesuksesan tercipta karena pengorbanan, pengorbanan ada karena kerja keras, kerja keras tertanam karena kebiasaan diri yang tak kenal lelah dan pantang menyerah.” Kemudian yang paling utama dari cita-cita mulia adalah mampu membuat orang tua bangga, menjunjung tinggi derajatnya,serta membanggakan nama baik keluarga.

Respon (73)

  1. Sukses selalu buat mas Anas Mufid. “Berkorbanlah lebih di masa muda mu untuk kebagiaan masa tuamu”

  2. Mas Mufid pantas mendapatkan apa yang telah diperjuangkan selama ini. Teruslah berkarya, dan pantang menyerah.

  3. Semangat terus dan pantang menyerah dan jangan lupa selalu rendah hati dan jangan sombong, semoga apa yang di cita citakan terwujud amin

  4. Semangat dan terus berjuang, selalu rendah hati dan semoga apa yang di cita citakan terwujud amin

  5. Alur cerita, diksi dan konten di dalam cerita sangat perlu diapresiasi. Diceritakan mengalir dengan indah, menginspirasi dan menunjukkan bahwa ada potensi besar yang Allah titipkan kepada kita, seberapa pun besarnya halangan kita. Semangat selalu Mas Annas.

  6. Masya Allah..luar biasa…semangat terus ya mas Annas…semoga Allah memudahkanmu menuju jalan kesuksesan..sehingga jalan itu tak lagi terjal…aamiin…

  7. Ini langkah awal kamu menuju kesuksesan. Terus belajar dan selalu belajar. Gunakan masa muda kamu untuk mengejar mimpi-mimpimu. Yakinlah suatu hari nanti mimpi itu menjadi nyata dan tetaplah jadi Mufid yang sederhana dalam penampilan, namun kaya akan prestasi. Kamu luar biasa Mufid … 👍👍

  8. Semanat nak terus belajar dengan tekun mudah mudahan tercapai apa yg menjadi cita citamu jangan pernah menyerah

  9. Sukses mas Anas Mufid…..
    Semangat dan kerja kerasmu…..menginspirasi anak anak muda lainnya…
    Makin rajin dan Sholeh……

  10. Tulisan anda sangat bagus nak. Semangat dan kerja keras jangan sampai kendor untuk meraih cita2 anda. semoga sukses untuk membuktikan bahwa anda mampu dan bukan orang lemah dan mudah patah semangat. Sukses ya nak, aku ikut tedharu dengan cerita anda.

  11. Mas Anas …terus semangat….karena usaha itu seiring dengan kesuksesan….bersama kesulitan ada kemudahan …sukses selalu mas Anas…

  12. Keren!!!! Tetap semangat Mufid, benar apa kata mu, jangan pedulikan ucapan orang lain yang hanya membuat kita berhenti untuk terus melangkah. Namun berusahalah bangkit dari ucapan tersebut. Dan buktikan bahwa kita bisa!!! Sebuah kisah yang sangat menginspirasi, sukses selalu!!

  13. Alhamdulillah semoga melalui tulisan ini banyak menginspirasi generasi muda yang lain
    semangat mas Mufid maju terus untuk meraih cita dan masa depan ..

  14. Semangat ya mufid smoga dapat terwujud smua cita-citamu.. dan bisa membanggakan orang tuamu.. karna ibumu dulu juga ibuku waktu saya masih kecil😊 semangatnya luar biasa… teruslah berkarya👍👍👍

  15. Sukses dik.. jangan patah semangat yahh!! Tetap berusaha dan syukuri semua yang gusti allah berikan yah dik🙏🏻🙂

  16. Sukses yerus dik mufid.. tetap berusaha dan jangan patah semangat ya.. tetap bersyukur atas segala nikmat yg allah swt berikan..

    Semangattt…

  17. Bagus sekali artikelnya, Tetap Semangat, dan Rajin Berdoa dan Berusaha, Agar Impian dan cita-citamu tercapai…👍

  18. Bagus sekali artikelnya, Tetap Semangat, dan Rajin Berdoa dan Berusaha, Agar Impian dan cita-citamu tercapai…👍

  19. Sangat menginspirasi mas anas…semangat dan selalu berjuang untuk meraih cita2 yang mulia…

  20. MasyaAllah…luar biasa…tetap semangat raih cita”mu jadikanlah ortu keluarga semua bangga padamu …jangan lupa berdo’a…sukses selalu mas Mufid

  21. “Gedung2 yang menyimpan cita2 luhur itu terletak di atas timbunan cobaan”, sangat mengispirasi mas mufid jd tambah ingin menjadi pribadi yg lebih baik dr sebelumnya. Orang tua dan orang disekelilingmu pasti akan bangga.

  22. Kisahmu sangat menginspirasi, jangan lelah menebar kebaikan karena ^Setelah hujan akan muncul pelangi^…

  23. …Man jadda wa jada…
    Tetap semangat ya mas Mufid…
    Kanget ternyata sekarang sdh besar…
    Tetap berjuang…
    Ingat Hasil tidak pernah mengkhianati usaha..

  24. Luar biasa membaca tulisan mas Anas tetap semangat dan terus berkarya pada waktunya keberhasilan dan kesuksesan sudah menunggu kamu..

  25. Hasil Tidak Mengkhianati Usaha……
    Terus berkarya dan konsisten Mas Annas
    Kami selalu mendukungmu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *