Yahudi Menyalahi Janji

Dr. KH. Syamsul Yakin MA. (Foto: Istimewa)

Milenianews.com, Mata Akademisi– Minimal ada dua ayat di dalam Al Quran yang menyebutkan bahwa  orang-orang Yahudi menyalahi janji.

Ayat pertama, “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu), janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil dari  kamu, dan kamu selalu berpaling.” (QS. al-Baqarah/2: 83).

Dari informasi ayat ini, diketahui  bahwa ada kesamaan syariat antara Islam dan Yahudi, yakni sama-sama diperintahkan shalat dan membayar zakat. Kedua perintah ini, menurut pengarang kitab Tafsir Jalalain, difardhukan di dalam kitab Taurat. Namun, tulis Syaikh Nawawi dalam kitab Tafsir Munir, orang-orang Yahudi menyalahinya.

Dari ayat ini juga terkuak bahwa masih ada sebagian kecil dari orang-orang Yahudi yang memenuhi janji.

Menurut Syaikh Nawawi yang dimaksud sebagian kecil ini ada dua pendapat. Pertama, sebagian kecil nenek moyang mereka yang menjalankan ajaran agama Yahudi secara benar. Kedua, sebagian kecil dari mereka yang masuk Islam ketika Islam datang. Misalnya, Abdullah bin Salam dan para sahabatnya.

Ayat kedua, “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu) kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya.” (QS. al-Baqarah/2: 84).

Terkait ayat ini, Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengupas beberapa fakta sejarah. Pertama, Allah  membantah pengakuan orang-orang Yahudi  Madinah yang ada pada masa Nabi Muhammad. Allah juga  mengecam tindakan mere­ka yang ikut berperang dalam perang antara Aus dan Khazraj (kabilah asal kaum Anshar).

Kedua,  antara  Aus dan Khazraj dahulu di antara kedua belah pihak sering berperang. Orang­-orang Yahudi sendiri di Madinah terdiri atas tiga kabilah, yaitu Bani Qainuqa dan Bani Nadhir. Mereka berpatron dengan kabilah Khazraj.  Sementara Bani Quraizhah memihak kabilah Aus.

Ketiga, manakala berkecamuk peperangan di antara kedua belah pihak,  ma­sing-masing berpihak kepada sekutu mereka masing-masing.. Orang-orang Yahudi akhirnya terlibat  dalam peperangan tersebut untuk membunuh musuh. Tak jarang seorang Yahudi membunuh Yahudi lain yang berpihak kepada sekutunya. Inilah yang dilarang di dalam Taurat.

Inilah dua janji orang-orang Yahudi yang mereka ingkari dan terekam dalam al Quran. Jelaslah bahwa Al Quran tidak menyalahi sejarah, kendati Al Quran bukan kitab sejarah.

Penulis: Dr. KH. Syamsul Yakin MA.,  Anggota Dewan Pakar Ikadi Pusat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *