Bukan Rayuan

bukan rayuan

Oleh: Hadi Suroso

Ini bukan rayuan. Hanya saja selalu ada aksara indah yang bisa ku tuliskan tentangmu. Kamu sehimpunan larik-larik frasa pada puisi yang kaya akan diksi. Semua yang ada melekat padamu, sungguh suatu hamparan berjuta keindahan yang memikat. Kamu yang tak pernah merasa dengan itu, adalah bentuk kerendahan hati – sebuah keindahan lain yang kamu miliki.

Pada pagi yang gigil ini, rekah senyummu memberi hangat akan dinginnya jiwa. Menjadi pemantik segala redup menuju terang. Menyihir lesunya semangat menjadi deru yang giat. Kamu adalah cahaya abadi bagi setiap gulita yang aku temui.

Saat aku lelah dengan hiruk pikuk dunia, kau pendengar sabar akan semua keluhku. Penenang dari segala resah, pelepas dari seluruh penat yang menyelimutiku. Kamulah embun di atas riuh sesaknya isi kepala.

Ini bukan rayuan. Meski mungkin saja ada kurangmu, namun semua lebihmu adalah cukup bagiku untuk menyematmu sebagai yang terindah. Bukankah kurang menjadikan lebih yang ada jadi bermakna ?  Kamulah terbaik dari yang pernah ada. Suatu keindahan yang membuatku merasa lebih sempurna.

Dan jika aku boleh mengatakan suatu hal. Biarlah ku berterima kasih atas keindahan dan semua keluhuranmu.  Jangan pernah luruh hingga kapanpun, sebab itulah kebahagiaan yang kamu hadirkan untuk kita. Marilah terus kita jaga, hingga kita berdua menua bersama.

Bogor, 30122023

Hd’s

Hadi Suroso. Biasa dipanggil Mr/Mas Bob. Aktivitas keseharian, mengajar Math Cambridge di sekolah Bosowa Bina Insani Bogor, guru Bimbel dan juga guru privat SD sampai SMA untuk persiapan masuk PTN. Mulai menyukai menulis sejak satu tahun terakhir, khususnya Puisi dan Refleksi kehidupan sebagai percikan hikmah. Menulis bisa kapan saja, biasanya saat muncul gagasan dan keinginan untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan bagian dari  mengasah jiwa dan menggali hikmah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *