Milenianews.com, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menginisiasi program Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (DAPATI) melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI). Bantu Industri Kecil dan Menengah (IKM), seperti pengolahan kopi, program DAPATI membuka peluang seiring meningkatnya konsumsi produk olahan kopi oleh masyarakat di Provinsi Kalimantan Selatan.
Program DAPATI merupakan bantuan jasa konsultasi teknologi untuk mengatasi permasalahan teknologi yang pelaku IKM hadapi. Menurut Andi Rizaldi selaku Kepala BSKJI Kemenperin, bahwa skema pendanaan DAPATI sebanyak 75 persen berasal dari APBN melalui BSKJI. Kemudian, sisanya sebesar 25 persen merupakan biaya IKM sendiri.
Baca juga:Berhasil Kelola Aset Negara, Kemenperin Raih Anugerah Reksa Bandha 2023
Program DAPATI
Andi menyatakan bahwa program tersebut untuk membantu kebutuhan IKM dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing serta kemandirian industri. “Berharap melalui program DAPATI, pelaku IKM yang terlibat akan semakin besar kontribusinya dalam peningkatan perekonomian nasional,” jelasnya dalam rilis yang diterima milenianews.com, Minggu (26/11).
Program DAPATI bantu IKM eFGeeN Kopi Hirang
Di Provinsi Kalimantan Selatan, IKM eFGeeN Kopi Hirang mendapatkan program DAPATI. Merintis sejak 2017, usaha yang bertempat di Kelurahan Komet Kota Banjarbaru ini tergolong sebagai industri kecil dan merupakan perusahaan perseorangan. Produk Kopi Hirang dengan merek eFGeeN ini menggunakan kopi jenis liberika hasil budidaya petani di Tanah Laut yang dapat menimbulkan rasa baru bagi para pecinta kopi.
Pemilik IKM eFGeeN Kopi Hirang, Yossie Simanjuntak mengungkapkan permasalahan yang ia hadapi sebelum mendapatkan program DAPATI. Ia bercerita bahwa sebelum itu, ia menyimpan bubuk kopi di dalam kaleng bekas kue kering. Mudah terkontaminasi, sehingga partikel-partikel debu, rambut dan partikel lainnya tercampur pada saat membuka penutup kaleng untuk pengambilan bubuk kopi.
Melihat kondisi tersebut, BSPJI Banjarbaru melalui program DAPATI tahun 2023 melakukan konsultasi dan pendampingan kepada IKM eFGeeN. Kegiatan tersebut berupa pendampingan dan konsultasi rancang bangun alat penyimpanan bubuk kopi hirang liberika yang lengkap dengan sistem kontrol suhu dan kelembaban.
Alat penyimpanan yang telah BSPJI Banjarbaru siapkan dapat meningkatkan efisiensi waktu pengemasan sebesar 52% atau dalam waktu 2 jam. Padahal sebelumnya, mereka rata-rata hanya dapat mengemas 50 pouch (10 kg) dan kemudian dapat meningkat menjadi 76 pouch (15,2 kg).
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.