Milenianews.com, Jakarta – Para arkeolog telah menemukan makam kuno di gurun Negev, Israel. Situs pemakaman kuno yang mengungkapkan 50 kerangka manusia berusia 2.500 tahun. Dua makam batu bata tersebut terkenal sebagai tempat korban perdagangan manusia. Para ahli arkeologi dari Israel Antiquities Authority melaporkan temuan ini dalam jurnal Tel Aviv: Journal of the Institute of Archaeology dari Tel Aviv University.
Mereka meyakini bahwa kerangka manusia tersebut adalah perempuan yang kemungkinan Gaza atau Mesir beli untuk dijual sebagai pengantin atau pekerja seks suci dalam ritual. Temuan ini juga konsisten dengan catatan kuno, termasuk prasasti Minaean dari Yaman, yang mencatat adanya perdagangan perempuan untuk tujuan prostitusi ritual di wilayah tersebut.
Baca juga : Makam Sunan Gunung Jati, Salah Satu Wisata Religinya Generasi Milenial
Penemuan Makam Kuno
Terdapat jejak perempuan
Di dalam makam tersebut, terdapat harta karun artefak yang berasal dari berbagai budaya di Levant selatan, Arab selatan, dan Mesir. Artefak-artefak ini berasal dari Zaman Besi akhir dan periode Awal Kekaisaran Persia Achaemenid, sekitar 2.700 tahun yang lalu, sekitar abad ke-7 hingga ke-5 SM.
Penemuan beberapa artefak di dalam makam kuno tersebut mengindikasikan bahwa kerangka manusia yang ada di sana adalah perempuan dewasa. Beberapa contoh artefak tersebut termasuk perhiasan yang terbuat dari campuran tembaga dan besi, vas keramik, serta cangkang kerang ‘kucing-kucing’ (Cypraea) yang berasal dari Laut Merah.
Cangkang kerang ini sering berguna sebagai jimat oleh perempuan Mesir untuk melawan kejahatan dan membawa keberuntungan.
Makan di persimpangan
Di persimpangan jalan kuno yang penting, arkeolog menemukan sebuah makam yang memiliki nilai sejarah. Makam ini berlokasi di jalur perdagangan yang selalu pedagang dari budaya yang berbeda ribuan tahun yang lalu. Jalur ini menghubungkan Mesir, Wadi Arabah, Yordania, dan Semenanjung Arab.
Menurut ahli arkeologi, tidak jarang orang meninggal dan dimakamkan di sepanjang jalan kuno tersebut karena kekerasan atau penyakit. Makam ini diduga memiliki nilai religius dan digunakan untuk ritual.
Baca juga : Penemuan Terbaru! Astronom Menemukan Tiga Planet Redup!
Di situs pemakaman ini, ada penemuan juga tempat dupa dan nampan dari pualam. Itu menunjukkan adanya perdagangan rempah-rempah seperti mirah dan kemenyan pada masa itu. Beberapa tempat dupa sengaja dipecahkan sebagai bagian dari upacara penguburan.
Penemuan makam ini dilakukan saat survei arkeologi sebelum proyek konstruksi pipa air pada tahun 2021. Uniknya, meskipun pemakaman di wilayah Negev biasanya berbentuk tumuli (pemakaman berbukit), dua makam ini memiliki bentuk persegi. Salah satunya berukuran 7 x 7 meter persegi dan yang lainnya berukuran 4,5 x 4,5 meter persegi.
“Makam semacam ini belum pernah ditemukan di wilayah tersebut sampai sekarang dan tidak terkait dengan orang kelompok apa pun,” kata Erickson-Gini.
Temuan arkeolog ini, menurut Juan Manuel Tebes, seorang sejarawan di Pontifical Catholic University of Argentina, memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperluas pengetahuan kita tentang jaringan perdagangan kuno di wilayah tersebut. Selain itu, makam ini juga dapat mengisi kekosongan penting dalam catatan sejarah di wilayah tersebut.
Baca juga : Penemuan Virus Flu Babi G4 di China Berpotensi menjadi Pandemi baru
Sistem makam tersebut telah terkelola dan pulih dengan baik. Sehingga memungkinkan para arkeolog untuk terus mempelajari dan memperoleh informasi lebih lanjut dari situs tersebut.
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.