Milenianews.com, Jakarta – Ketika kita tidak makan dalam waktu yang lama, tubuh akan memberikan sinyal untuk mendapatkan makanan. Salah satunya dengan cara mengeluarkan suara gemuruh yang terdengar cukup keras.
Penyebab perut bunyi saat lapar atau perut keroncongan adalah gerakan peristaltik. Menurut Tiffany Weir, seorang profesor ilmu pangan dan nutrisi manusia di Colorado State University, Amerika Serikat, peristaltik adalah serangkaian kontraksi otot seperti gelombang yang mendorong gas, makanan, dan cairan melalui saluran pencernaan.
Baca juga : Ternyata Masyarakat Indonesia Mudah Marah loh saat Lapar, Ini Alasannya!
Saluran pencernaan manusia, seperti mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan rektum, adalah pipa berotot yang panjang. Untuk menggerakkan makanan dari satu ujung saluran pencernaan ke ujung yang lain, otot-otot di sepanjang saluran ini berkontraksi secara berurutan, satu per satu, yang mendorong makanan melalui sistem pencernaan.
Perut keroncongan atau borborygmi adalah suara yang berasal dari kontraksi otot dalam saluran pencernaan, dan ini bukanlah sesuatu yang terjadi secara sembarangan saat seseorang lapar.
Perut bunyi saat lapar
Bukan hanya tanda lapar
Setelah makan, terjadi banyak kontraksi otot peristaltik dalam saluran pencernaan. Rata-rata, terdapat sekitar tiga gelombang per menit di perut dan 12 gelombang di sepanjang usus kecil. Saat makanan didorong melalui saluran pencernaan, makanan akan bercampur dan diaduk agar proses pencernaan menjadi lebih efisien. Proses ini juga menghasilkan suara.
Akan tetapi, tindakan peristaltik ini sering tidak terlalu terdengar karena suara yang dihasilkan oleh saluran pencernaan dihambat oleh isi lambung dan usus. Namun, ketika saluran pencernaan kosong, suara tersebut menjadi lebih terdengar. Inilah mengapa perut keroncongan sering terjadi saat seseorang lapar.
Bunyi saat perut lapar
Saat perut kosong selama beberapa jam, tubuh mulai mengeluarkan hormon ghrelin. Hal itu memicu rasa lapar dan merangsang gerakan peristaltik di saluran pencernaan, menurut National Institutes of Health di Amerika Serikat.
Baca juga : Inilah Sederet Manfaat Buah Semangka Bagi Tubuh
Gerakan peristaltik ini bertujuan untuk membersihkan sisa cairan, padat, atau mikroba yang masih ada di perut atau usus, menurut Mark A. W. Andrews, seorang profesor fisiologi dan direktur asosiasi dari Independent Program Studi di Lake Erie College of Osteopathic Medicine di Pennsylvania, AS.
Gerakan peristaltik pada perut yang kosong terjadi lebih lambat daripada saat perut penuh, hanya sekitar sekali setiap 20 menit. Namun, karena ada lebih banyak udara daripada bahan padat di saluran pencernaan, sering terdengar suara gemuruh yang keras saat perut kosong.
Tanda masalah pada pencernaan
Selain itu, perut keroncongan juga bisa menjadi tanda masalah pencernaan. Pencernaan makanan tertentu, seperti makanan nabati, kacang-kacangan, dan produk susu, dapat menghasilkan gas berlebih yang meningkatkan suara peristaltik.
Baca juga : Berikut 5 Diet Alami tanpa Olahraga yang Bisa Kamu Lakukan!
Beberapa penyakit pencernaan, seperti gastroenteritis, juga dapat meningkatkan gerakan peristaltik dalam upaya membersihkan usus, yang dapat menyebabkan perut keroncongan. Namun, secara umum, perut keroncongan adalah efek samping yang umum dan tidak berbahaya dari sistem pencernaan manusia.
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.