Milenianews.com, Bekasi- Guru Besar Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB University, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri M.S., menegaskan, kunci bangsa Indonesia untuk menjadi “Baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur” (Negeri yang adil dan makmur di bawah naungan Tuhan yang Maha Pengampun) ada di dalam Alquran.
“Jurus jitu memakmurkan, memajukan dan membuat Indonesia menjadi negara adil dan makmur atau Baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur ,kuncinya ada di Alquran,” kata Prof. Rokhmin saat mengisi tausiyah pada acara silaturahim dan buka puasa bersama yang diadakan oleh Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM), di Aula Masjid Ar-Romlah, Komplek Bina Lindung, Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (12/4/2023).
Prof. Rokhmin lalu menyitir Alquran Surat Al-A’raf ayat 96, yang artinya, “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”
Menteri Kelautan dan Perikanan-RI tahun 2001-2004 itu menambahkan, seluruh negara di dunia ini yang menganut paham kapitalisme sudah hancur. Contohnya, Amerika Serikat terjun bebas ekonominya.
“Jadi menurut logika dan fitrah kita, pedoman hidup yang paling cocok dan pasti membuat manusia sukses bahagia dunia dan akhirat adalah pedoman dari Tuhan, pedoman dari Allah,” ujar Prof. Rokhmin yang juga ketua Dewan Pakar Ikhwanul Mubalighin.
Baca Juga : Kajian Shubuh di UMI Makassar, Prof. Rokhmin Dahuri Kupas Kegagalan Kapitalisme
Karena itu, kata Prof. Rokhmin, harusnya setiap kepala daerah, presiden, kalau ingin sukses, upayakan supaya rakyat Indonesia itu beriman dan bertakwa kepada Tuhan. “Karena kita hidup di bumi Pancasila, silakan beriman dan bertakwalah menurut agama dan kepercayaan masing-masing,” tutur Prof. Rokhmin yang juga anggota Dewan Pakar ICMI Pusat .
“Kami Muslim, izinkanlah beriman dan bertakwa secara kaffah dan secara Islam. Mereka yang Kristen silakan beriman dan bertakwa secara Nasrani. Kita umat beragama agar saling menghormati, dan saling harmoni,” ujarnya menambahkan.
Hablumminallah dan hablumminannas
Secara khusus, Prof. Rokhmin mengajak seluruh anggota FPMM dan kaum Muslimin pada umumnya untuk beriman dan bertakwa dengan sebaik-baiknya guna meraih derajat takwa dari ibadah puasa yang dilakukan. Bukan hanya takwa yang terkait hablumminallah (hubungan dengan Allah), tapi juga hablumminnas (hubungan dengan manusia).
“Termasuk hablumminnas adalah jangan bohong, jangan malas. Sains dan teknologi harus kita kuasai. Saat ini bangsa Indonesia dalam penguasaan literasi dan teknologi nomor 2 terbawah. Kita hanya menang dari Bosnia,” ungkapnya.
Menurutnya, hal itu sangat memprihatinkan. Sebab, ayat pertama yang turun adalah perintah membaca (Iqra). Dan pada Masa Kejayaan Islam (Golden Age), abad ke-7 sampai ke-18, tidak ada pemisahan antara ilmu dan teknologi dengan agama. “Kita kenal para ilmuwan pada zaman keemasan Islam, mereka juga ulama,” ujar Prof. Rokhmin yang juga anggota Dewan Pembina Bamusi (Baitul Muslimin Indonesia).
Contohnya, kata Prof. Rokhmin, Al-Khawarizmi. Ia seorang ulama, yang juga ahli kimia dan ahli matematika biner yang digunakan dalam pemrograman.
Silaturahim dan buka puasa bersama FPMM itu dihadiri oleh Habib Rifqi Al Hamid (Penasehat FPMM Provinsi Maluku) dan Ketua Umum FPMM H. Umar Key SH.