Milenianews.com, Bogor- Saat ini, ancaman resesi ekonomi telah menjadi pembahasan utama di berbagai forum diskusi. Hal ini menuntut pemikiran dan berbagai solusi alternatif agar ancaman permasalahan ini dapat dilalui dan diselesaikan dengan baik. Pemuda sebagai generasi calon pemimpin seharusnya dapat mengambil peran sebagai bagian dari problem solving, termasuk dalam permasalahan ekonomi ini.
Untuk mewadahi peran strategis tersebut sekaligus meningkatkan kualitas pemuda yang berkarakter pemimpin, terutama aspek pengembangan intelectual stimulation, jiwa kreatif dan inovatif dalam kemampuan problem solving, OSIS SMAIT Insantama Bogor menyelenggarakan program Smart Teen Competition (SMENTION). Tema besar yang diusung tahun ini adalah ekonomi dengan tagline “Recover the Economy, Revive the Society”.
SMENTION merupakan program multi-event tingkat nasional, berbasis konsep transformational leadership, dengan ragam kompetisi mulai dari lomba debat, tahfidz, nasyid, desain poster, fotografi, short movie, essay, outbound, musabaqoh qira’atil kutub, dan dipungkasi dengan seminar internasional yang akan mengasah kemampuan generasi muda dalam mengembangkan potensi mereka.
Hari pertama SMENTION XII/2023 adalah kegiatan multilomba yang diikuti 574 orang (dari 9 cabang dan 11 kategori lomba). Peserta tersebut berasal dari 94 institusi, dengan rincian 33 SMP sederajat, 57 SMA sederajat dan 4 perguruan tinggi. Peserta umumnya berasal dari provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.
“Hasilnya, dapat disimpulkan bahwa finalis tersebar dari hampir semua daerah yang ikut serta. Ini menandakan kemampuan menggapai prestasi tersebar cukup merata di semua daerah. Alhamdulillah,” kata Iqrar Mimadzakira, ketua umum OSIS SMAIT Insantama, melalui rilis, Ahad (26/2/2023).
Seminar Internasional
Hari kedua sesi seminar internasional yang dihadiri oleh seluruh finalis lomba dan serta peserta umum perwakilan masing-masing sekolah yang terdaftar dari seluruh Indonesia. Peserta mendapatkan pemaparan terkait recovery ekonomi pasca pandemi dari lima pembicara.
Mereka adalah Prof Dr. Kim Soo-il (Secretary-General of the Tourism Promotion Organization for Asia Pacific Cities dan Chair Professor at Daeshin University, Korea Selatan), Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S. (ketua Dewan Penasehat Kelautan dan Perikanan Kadin dan ketua umum Masyarakat Akuakultur Indonesia), Dr. Taifunisyam Taib (Timbalan Dekan Pusat Asasi, Universiti Islam Antarbangsa, Malaysia), Dr. M. Rizal Taufikurrahman, M.Si. (Head for Centre of Macroeconomic and Finance INDEF), dan Iqrar Mimadzakira (Ketua Umum OSIS SMAIT Insantama).
Dr. Taifunisyam Taib memaparkan pengalaman Malaysia memulihkan kondisi ekonomi sejak pandemi hingga pasca pandemi. Pemulihan ekonomi dilakukan dalam dua pendekatan besar, yakni secara makro (top down policy) dan mikro (bottom up policy). Kebijakan makro semasa dan pasca pandemi dilakukan a.l dengan penurunan pungutan cukai, moratorium bank, kebijakan kebangkrutan usaha, pengendalian inflasi, inisiatif ekonomi dan meningkatkan investasi asing. “Sedangkan secara mikro pasca pandemi, dilakukan dengan subsidi harga barang-barang, pengendalian monopoli usaha, peningkatan bisnis online bagi UMKM dan kebijakan work form home,” kata Taifunisyam.
Menurutnya, dua pendekatan kebijakan ini relatif mampu menanggulangi situasi dan kondisi ekonomi Malaysia yang juga terkena imbas pandemi. “Jumlah penduduk yang relatif sedikit dan kondisi ekonomi yang lebih baik membuat pemulihan ekonomi berlangsung lebih cepat,” ujarnya.
Sementara Prof. Dr. Kim Soo-il memberikan gambaran recovery ekonomi yang cukup cepat dan efisien di Korea Selatan. Berbeda dengan Malaysia dan Indonesia, Korea memiliki pendekatan yang cukup berbeda. Dalam bahasa Indonesia yang fasih, mantan Duta Besar Korea untuk Indonesia ini menjelaskan bahwa Korea tidak mengenal atau menggunakan istilah pembangunan, yang ada adalah peningkatan kondisi atau kapasitas sumberdaya.
Menurutnya, negara hanya berperan pada tahapan pondasi saja, yakni visi, kebijakan dan mobilisasi sumberdaya. Tahap berikutnya peran pemerintah sudah jauh berkurang karena perusahaan-perusahaan yang sudah besar (seperti Samsung dan LG) akan mengembangkan ekonomi secara bebas dan membawa manfaat untuk Korea. “Ini bisa dilakukan karena perusahaan di Korea memahami dan memiliki 1 frekuensi dengan visi negara,” ujarnya.
Peta Jalan Menuju Indonesia Emas 2045
Prof. Rokhmin Dahuri dengan gayanya yang khas memaparkan situasi dan kondisi yang dihadapi dan sekaligus memberi motivasi kepada peserta seminar. Sesuai judulnya, Peta Jalan Pembangunan Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045, Prof. Rokhmin menyajikan peta jalan bagi negeri ini dari posisinya sebagai Negara Middle Income menjadi Negara Maju-Adil-Makmur dan Berdaulat dalam formula Pertumbuhan Ekonomi = f(I,E, K, Im).
“Dengan formula ini, posisi negara maju ini hanya dapat dicapai jika kita berhasil memiliki pertumbuhan ekonomi berkualitas rata-rata 7% per tahun selama 10 tahun; Investasi ditambah Ekspor hasilnya mesti lebih besar dari Konsumsi ditambah Impor; Koefisien Gini di bawah 0.3 (inklusif) yang berarti harus terjadi distribusi kekayaan yang memadai sehingga kekayaan tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang saja; serta konsisten semua program pembangunan harus mencapai kondisi ramah lingkungan secara berkelanjutan,” papar Prof. Rokhmin. Prof Rokhmin juga menjelaskan banyak aspek perbandingan capaian kinerja pembangunan ekonomi Indonesia dengan negara-negara lain. Dalam makalah 55 halaman yang sarat dengan data, 300 peserta para pelajar SMA dan SMP finalis lomba Smention 2023 ini mendapat informasi dan sekaligus motivasi selayaknya mahasiswa.
Setelah mendapatkan penjelasan berbasis pengalaman di Malaysia dan Korea, lalu peta jalan menuju negara maju bagi negeri ini, Dr. M. Rizal Taufikurrahman memberikan tambahan wawasan yang makin melengkapi perspektif para peserta. Dr. Rizal membandingkan pendekatan ekonomi konvensional yang dipaparkan sebelumnya, membahas plus dan minusnya serta membandingkannya dengan pendekatan ekonomi berbasis syariah.
Ia menegaskan bahwa masalah ekonomi Indonesia hari ini ada pada aspek distribusi. Suatu negara bisa cepat atau lambat untuk maju ditentukan sejauh mana masalah distribusi itu diselesaikan. Dalam perspektif Islam, syariat telah memberikan panduan pengelolaan distribusi dalam pengaturan kepemilikan untuk pemenuhan kebutuhan dasar (sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan).
“Kepemilikan dalam Islam mencakup kepemilikan individu, umum maupun negara yang menjamin pemenuhan kebutuhan hidup rakyat dan mampu membuat negara menjadi maju. Ciri negara maju bukan semata-mata berdasarkan income (pendapatan), tetapi juga kualitas hidup, kesehatan dan Pendidikan,” ujar Dr Rizal.
Iqrar Mimadzakira, ketua umum OSIS SMAIT Insantama, mengungkapkan peran generasi muda dalam pemulihan ekonomi. Menurutnya, sesuai usianya yang sudah memasuki fase baligh atau dewasa, generasi muda bisa berkontribusi dengan mulai bertanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
“Kata kuncinya adalah belajar dan taat pada syariat. Karena kunci dari kemajuan yang berkah adalah kemajuan dalam koridor ketaatan kepada Allah Swt. Karena Allah sebagai Pencipta Manusia beserta bumi tempat berpijak pasti Maha Tahu terhadap penyelesaian segala problematika kehidupan manusia termasuk ekonomi,” kata Iqrar.
“Masya Allah. Sungguh beruntung peserta seminar, mereka mendapatkan ilmu dari para ahli yang berpengalaman serta studi banding terhadap pengalaman negara lain dalam menangani permasalahan yang sama. Bahkan lebih dari itu, peserta juga mendapat wawasan pendekatan ekonomi konvensional dan ekonomi syariah. Situasi yang serius namun tetap gayeng, dipadu dengan banjir doorprice, menambah menarik kegiatan ini. Dipungkasi dengan pengumuman pemenang lomba dan ditutup dengan ramah tamah,” ungkap Iqrar terkait acara SMENTION 2023 tersebut.
Ucapan Terima Kasih
Ia menambahkan, panitia mengkhaturkan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Kemendikbud, walikota Bogor, Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah II, FOSIS SMAIT Insantama dan Ikatan Alumni Insantama (IKATAMA), atas dukungan bagi kesuksesan dan penuh keberkahan pada kegiatan ini. “Penghargaan yang dalam kami tujukan kepada para juri dan seluruh pihak yang telah membantu kesuksesan acara SMENTION ini,” ujarnya.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada para sponsor yaitu PT. Zoom I.T., EF, Nurul Fikri, Wardah, Gesindo, Superkue, Alanabi, Samyang Green, Good Day, Hydrococo, hic1000, Cleo, Nestle Pure Life, Fast First dan Sehati Grafika. Begitu juga kepada para Media Partner yaitu Media Radar, SCTV, Tempo, @eventapaaja, @updatelomba.id, @seputar.infoid, @infolomba, eventruanglomba Collab, Lomba Nasional, Informasi Lomba, Mading Event, Media Event, Pusat Lomba.id, Info Event, Info Olimpiade, Event Pelajar, yang telah mendukung kesuksesan acara SMENTION tahun ini.
“Dari SMENTION 2023 ini diharapkan dapat menghasilkan generasi muda yang memiliki kemampuan ilmiah, kreatif, inovatif, kritis, dan solutif serta menumbuhkan kepedulian terhadap permasalahan perekonomian di dunia ini. Tidak hanya itu acara ini juga mengarahkan para peserta dalam menjalin tali persaudaraan,” tuturnya.