News  

Pengertian dan Contoh Kata Imbuhan Dalam Bahasa Indonesia

Pengertian dan Contoh Kata Imbuhan Dalam Bahasa Indonesia

Milenianews.com – Sobat Milenia pasti sudah tidak asing dengan kata imbuhan bukan? Kata imbuhan atau terkenal sebagai afiks, sudah sering kali kita pelajari di bangku sekolah dari sekolah dasar hingga perkuliahan. Imbuhan atau afiks kerap kita gunakan juga sehari-hari dalam berbicara. Ini tentunya membuat tatanan bahasa lebih rapi selain membuat gaya bahasa kita menjadi bagus.

Jadi, mari kita belajar lagi tentang kata imbuhan atau afiks, dan buat yang masih belum paham simak penjelasan di bawah ini ya.

Pengertian Kata Imbuhan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, imbuhan adalah bubuhan (yang berupa awalan, sisipan, akhiran) pada kata dasar untuk membentuk kata baru; afiks.

Imbuhan adalah kata dasar yang sudah mendapatkan imbuhan atau tambahan afiks sehingga membentuk kata baru. Proses penambahan afiks ini disebut dengan afiksasi, sehingga kata baru ini dapat menghubungkan makna yang ingin kita sampaikan dengan benar.

Sedangkan pengertian imbuhan menurut ahli adalah:

  • Menurut Kosasih (2013: 114) Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami pengimbuhan (afiksasi).
  • Menurut Putrayasa (2008:5) Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks.
  • Menurut Parera (1990:18) Proses afiksasi merupakan suatu proses yang paling umum dalam bahasa. Proses afiksasi terjadi apabila sebuah morfem terikat dibubuhkan atau dilekatkan pada sebuah morfem bebas secara urutan lurus.

Baca juga : Kumpulan Majas Beserta Pengertian dan Contohnya

Fungsi dan Contoh Kata Imbuhan

  1. Membentuk Kata Kerja. Imbuhan yang biasanya digunakan untuk membentuk kata kerja diantaranya me-, mem-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan, dan di-i. Contoh : mandi (me-mandi-kan), kejar (me-ngejar), lari (ber-lari-an), tidur(ter-tidur).
  2. Membentuk Kata Benda. Imbuhan yang biasanya digunakan untuk membentuk kata benda diantaranya pen-, pe-, se-, ter-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, pen-an, pe-an, per-an, dan ke-an. Contoh: piring (se-piring), kunci (ter-kunci), juta (juta-wan), kantor (per-kantor-an).
  3. Membentuk Kata Keterangan. Imbuhan yang biasanya digunakan untuk membentuk kata keterangan diantaranya di, se-nya ; -nya ; -an. Contoh: kelas (di-kelas), esok (ke-esok-kan), belah (se-belah-nya).
  4. Membentuk Kata Bilangan. Imbuhan yang biasanya digunakan untuk membentuk kata bilangan diantaranya se-, ke, ber- . Contoh: ber-dua, ke-lima.
  5. Membentuk Kata Sifat. Imbuhan yang biasanya digunakan untuk membentuk kata sifat diantaranya –i, -wi,-iah, ter-, – er, -al, -ik, dan –is. Contoh: manusia (manusia-wi), pintar (ter-pintar).

Jenis Imbuhan

Terdapat 4 jenis imbuhan, yakni Prefiks (awalan), Sufiks (akhiran), Infiks (sisipan) dan Konfiks (gabungan awalan dan akhiran). Setiap jenis ini berbeda cara penggunaannya sesuai dengan keperluannya tersendiri. Sehingga walaupun memiliki kata yang sama namun dengan imbuhan yang berbeda akan memberikan makna dan tujuan yang berbeda pula.

Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut ini.

1. Prefiks

Prefiks atau awalan merupakan imbuhan yang berada di awal kata. Contoh prefiks: me-, mem- ,men-, meng-, meny-, menge-, pe-, pem-, pen-, peng-, peny-, pel-, per-, di-, ke-, ter-, ber-. Dalam prefiks memiliki perbedaan makna serta tujuan dalam setiap penggunaannya.

  • Me- dan Pe- bertujuan untuk melakukan perbuatan atau gerakan, mengerjakan dengan alat dan Berbuat sesuatu.
  • Di- biasanya untuk membentuk kata kerja, dan menyatakan makna pasif.
  • Ber- biasanya untuk menyatakan tindakan untuk diri sendiri, berada dalam keadaan, mempunyai dan memakai.
  • Ter- biasanya untuk menyatakan kata kerja pasif yang tidak dapat diubah menjadi kata kerja aktif (kata kerja intransitif).

Contoh kata prefiks: me-nanam, me-nulis, di-goreng, di-kenal, ber-hias, ter-jatuh, ter-ingat, pe-suruh, pe-mirsa, ber-sama, ke-kasih, meng-garuk. 

Baca juga : Contoh Teks Editorial Beserta Strukturnya

2. Sufiks

Sufiks merupakan imbuhan yang berada di akhir sebuah kata dasar. Contoh sufiks : -kan, -i, -an, -nya, -man/-wan/-wati, -kah, dan sufiks juga memiliki banyak bahasa serapan seperti (-al, -iah, -asi/-isasi, -er, -if, -or, -er, – dan -isme). Sufiks juga memiliki perbedaan makna serta tujuan dalam setiap penggunaannya.

  • Akhiran -an umumnya untuk membuat kata benda.
  • Akhiran -kan sama -i ini umumnya kita pakai untuk kata yang berada di dalam kalimat perintah.
  • Akhiran -nya umumnya untuk menunjukkan kepemilikan.

Contoh kata sufiks anara lain: lukis-an, lapang-an, jalan-an, dengar-kan, buka-kan, istri-nya, mobil-nya, sejara-wan, santri-wati.

3. Infiks

Infiks biasanya berada di tengah atau antara kata, contoh infiks terdiri dari -el-, -er-, -em-, -in-, -ah-, namun infiks hanya dapat kita gunakan untuk beberapa kata saja. Sehingga memang tidak produktif dan jarang orang gunakan. Infiks biasanya terpakai jika ingin menyatakan variasi, frekuensi serta sifat.

Contoh kata infiks: jajah menjadi jelajah, gigi menjadi gerigi, jari menjadi jemari, cerlang menjadi cemerlang.

4. Konfiks

Konfiks merupakan imbuhan yang berada di awal dan akhir, contoh konfiks : ke-an, pe-an, per-an, se-nya, dan ber-an. Perlu kalian ingat jika konfiks memiliki makna yang berbeda dengan prefiks dan sufiks. Jadi, bukan gabungan dari keduanya ya sobat milenia.

Sebagai contoh kata goreng jika menggunakan prefiks akan menjadi meng-goreng jika menggunakan sufiks goreng-an dan untuk konfiks menjadi peng-goreng-an, jelas berbeda bukan??.

Contoh kata konfiks antara lain: keindahan, kebersihan, kenyamanan, pengiriman, Pelabuhan, pendengaran, pertandingan, pertokoan, setibanya, secepatnya.

Bagaimana sejauh ini?? Sudah paham perbedaannya dan cara pengunaannya? (Reporter 6)

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *