Milenianews.com – Para astronom kembali dibuat takjub setelah Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) berhasil menangkap jejak supernova tertua yang pernah terdeteksi manusia. Ledakan bintang tersebut diperkirakan berasal dari 13 miliar tahun lalu, atau hanya beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang.
Temuan ini memberikan jendela baru bagi para ilmuwan untuk memahami evolusi bintang generasi awal di alam semesta.
Baca juga: Jeff Bezos Prediksi Data Center Bertenaga AI Akan Dibangun di Luar Angkasa Dalam 20 Tahun
Melansir dari NASA dan publikasi ilmiah di The Astrophysical Journal, Senin (15/12), supernova tersebut ditemukan ketika tim peneliti mempelajari galaksi-galaksi awal menggunakan instrumen Near-Infrared Camera (NIRCam) dan Near-Infrared Spectrograph (NIRSpec) milik JWST. Cahaya supernova yang sangat redup itu berhasil teridentifikasi berkat sensitivitas ekstrem teleskop, yang mampu melihat objek dari era kosmis paling muda.
Menurut laporan NASA, supernova ini berasal dari bintang masif generasi awal. Bintang-bintang model ini dikenal sebagai Population III, yaitu kelompok bintang pertama yang terbentuk setelah unsur pertama alam semesta tercipta.
Jika temuan ini dikonfirmasi sebagai supernova Population III, maka ini akan menjadi bukti pengamatan langsung pertama dalam sejarah.
Cahaya supernova tersebut menunjukkan pergeseran merah (redshift) yang sangat tinggi, menandakan usianya yang mendekati awal terbentuknya alam semesta. Redshift ekstrem ini membantu para astronom menempatkan momen ledakan tersebut sekitar era reionisasi, yaitu fase ketika cahaya pertama mulai menerangi kosmos.
Para ilmuwan menjelaskan bahwa penemuan supernova purba ini sangat penting karena memberikan petunjuk bagaimana unsur-unsur berat seperti karbon, oksigen, hingga besi mulai terbentuk. Unsur-unsur tersebut pada akhirnya menjadi bahan dasar pembentuk planet, bintang modern, dan bahkan kehidupan itu sendiri.
Sementara itu, deteksi supernova ini juga membantu memvalidasi kemampuan JWST dalam mempelajari objek dengan jarak kosmis ekstrem. Dengan sensitivitasnya, para astronom berharap dapat menemukan lebih banyak supernova awal dan memahami bagaimana bintang generasi pertama berperan membentuk struktur alam semesta yang kita kenal sekarang.
Baca juga: India Mencapai Docking Luar Angkasa Pertama, Negara Keempat yang Raih Prestasi Besar
Penemuan supernova berusia 13 miliar tahun ini tidak hanya menambah daftar pencapaian Teleskop James Webb, tetapi juga membuka peluang penelitian baru yang dapat mengubah teori pembentukan bintang dan galaksi. Para peneliti masih melanjutkan analisis spektrum untuk mengonfirmasi jenis supernova dan komposisi bintangnya secara lebih detail.
Apabila hasil konfirmasi selesai, temuan ini akan menjadi salah satu pencapaian paling penting dalam ilmu astronomi modern, sekaligus menegaskan JWST sebagai instrumen paling kuat yang pernah diluncurkan umat manusia untuk menjelajahi masa lalu kosmos.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.









