Milenianews.com, Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tegaskan pentingnya kolaborasi multisektor guna hadapi ancaman siber yang semakin masif pada gelaran seminar Katastrofi Siber di Gedung Cyber University, Jakarta Selatan, Selasa (25/11).
Isu kejahatan siber dikatakan sudah menjadi tantangan bersama yang memengaruhi struktur kehidupan sehari-hari masyarakat. Tidak hanya menargetkan perkembangan digital, tetapi juga mengancam kehidupan sosial.
Baca juga: Huawei Dukung Kolaborasi Penguatan Ekosistem Ketahanan Siber Nasional lewat ACAD CSIRT Summit 2025
Kolaborasi Kunci Pengamanan Ruang Digital
Irjen Pol. Gatot Repli Handoko, Dosen Kepolisian TK I STIK Lemdiklat Polri menyampaikan bahwa institusi Polri tidak dapat bekerja sendiri. Aparat penegak hukum harus menjadi bagian dalam kolaborasi bersama.
Tidak hanya itu, perlunya kerja sama dengan lembaga pendidikan, industri dan lainnya guna membangun ruang digital yang aman serta terpercaya bagi masyarakat.
Sementara itu, Kompol Suardi Jumang, Kepala Bagian Operasional Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya soroti ancaman privasi dan kepercayaan.
“Berdasarkan data, bahwa periode 3 tahun terakhir di tahun 2023, kejahatan di dunia siber itu mencapai angka 4.864,” ucap Suardi pada Selasa (25/11).
Ia juga menunjukkan tren peningkatan kejahatan siber pada tahun 2025 yang naik menjadi 3.331 kasus. Sebelumnya, pada tahun 2024 sempat terjadi penurunan sekitar 1.075 kasus.
Proteksi Data Pribadi
Gunawan Wibisono, Rektor Cyber University katakan bahwa data dari Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) cukup mengkhawatirkan. Terjadi 403 juta pihak luar mulai melakukan pemindaian terhadap jaringan Indonesia melalui sistem.
Baca juga: Google Kebocoran! Dokumen Internal Google Ungkap Pengumpulan Data
Langkah proteksi data menjadi kunci utama. Dikatakan bahwa data adalah aset berharga yang saat ini bisa menghidupkan ekonomi.
“Tanpa data kita butuh sumber daya yang lebih untuk mengembangkan ekonomi, makanya harus menguasai ilmu proteksi data agar tidak dicuri,” pungkasnya.
Diungkapkan bahwa, pelaku fokus mencuri database. Selian itu, mereka juga mencuri password, username dan email. Institusi yang paling banyak mengalami pencurian data ialah dari sisi informasi dan finansial.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.













