Milenianews.com – Dunia musik kembali berduka. Gary “Mani” Mounfield, bassist ikonik The Stone Roses dan Primal Scream, tutup usia pada usia 63 tahun. Kabar duka ini disampaikan oleh saudaranya, Greg Mounfield, melalui Facebook pada 20 November 2025.
Mani dikenal sebagai salah satu bassist paling berpengaruh di Inggris, dengan gaya permainan yang unik dan kuat. Ia bergabung dengan The Stone Roses pada 1987 dan berperan besar dalam menciptakan suara khas band tersebut, terutama dalam album debut mereka yang ikonik pada 1989.
Baca juga: Padepopan: Ruang Musik yang Tumbuh dari Antusias Anak Muda Depok
Setelah The Stone Roses bubar pada 1996, Mani bergabung dengan Primal Scream dan menjadi bagian dari band tersebut hingga 2011. Ia juga pernah bermain dengan supergroup Freebass bersama Andy Rourke (The Smiths) dan Peter Hook (New Order).
Ikatan Keluarga dan Kehilangan yang Mendalam
Kabar kepergian Mani datang kurang dari dua tahun sejak istrinya, Imelda, meninggal karena kanker pada November 2023. Dari hubungan mereka lahir sepasang anak kembar, yang kini menjadi bagian dari warisan besar sang bassist dalam memori publik.
Momen duka ini dirasakan tidak hanya oleh keluarga, tetapi juga oleh rekan-rekan seniman dan para penggemar. Ian Brown, vokalis The Stone Roses, menulis di media sosial: “Rest in peace Mani.” Tim Burgess dari The Charlatans menyebutnya sebagai “salah satu teman terbaik” dalam salah satu tribute-nya.
Warisan Bass yang Menetap dalam Sejarah Musik
Bagi banyak musisi dan penggemar, Mani bukan sekadar bassist: dia adalah pelopor bagaimana bass bisa menjadi instrumen melodi sekaligus ritmis utama. Gaya bermainnya telah memberi karakter unik pada lagu-lagu klasik The Stone Roses.
Kematian Mani juga meninggalkan skenario yang belum sempat terwujud. Ia baru-baru ini mengumumkan tur bercerita (in-conversation tour) yang akan menyoroti kisah hidupnya di meja panggung, namun sekarang rencana itu hanya menjadi kenangan yang belum sempat dilaksanakan.
Sejumlah figur musik terkemuka memberikan penghormatan kepada Mani. Liam Gallagher, misalnya, menyampaikan kesedihan mendalam dan menyebut Mani sebagai “pahlawan”.
“IN TOTAL SHOCK AND ABSOLUTELY DEVASTATED ON HEARING THE NEWS ABOUT MANI MY HERO RIP RKID LG (Benar-benar terkejut dan sangat hancur saat mendengar kabar tentang Mani, pahlawanku. Beristirahatlah dalam damai, RKID LG),” tulis Liam Gallagher di akun X nya.
Baca juga: Kembali Digelar, Lintas Resonan Hadirkan Portura dalam Sinergi Kreatif
Kematian Gary “Mani” Mounfield menandai berakhirnya satu bab penting dalam sejarah musik Manchester & indie Inggris. Meski tubuhnya telah tiada, alunan bassnya tetap hidup dalam rekaman-rekaman klasik, menginspirasi musisi baru dan penggemar lama. Dalam sebuah dunia di mana nada-nada terus berganti, warisan Mani adalah pengingat bahwa groove yang sejati bisa melampaui waktu.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.







